Sekarang ini, mempunyai sebuah website merupakan suatu hal yang lumrah dan telah banyak dilakukan. Mulai untuk kepentingan bisnis, personal, maupun lainnya.
Namun, ketika Anda memutuskan untuk membuat website, maka harus siap jika terkena malware. Tentu, ini bisa membahayakan data pada sebuah website.
Mungkin, Anda sebagai pengguna internet juga pernah mendapatkan pemberitahuan dari Google adanya malware saat mengunjungi website.
Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui pengertian malware, jenis, cara mengatasinya, dan dampaknya terhadap website.
Berikut ini penjelasan lengkapnya untuk Anda!
Apa itu Malware?
Malware adalah singkatan dari malicious software. Dalam hal ini, pengertian malware adalah sebagai program yang bertujuan untuk membahayakan keamanan data pada website.
Malicious software biasanya akan mencuri data, mengenkripsi, bahkan menghapus data penting pada website.
Bahkan, malicious software juga bisa melumpuhkan sebuah sistem, sehingga akan mengganggu operasionalnya. Maka dari itu, jika tidak segera diatasi memudahkan hacker untuk mengakses informasi pada sistem website.
Program ini telah dirancang khusus untuk menyusup sebuah sistem dan tidak mudah terdeteksi. Dalam hal ini, malware adalah software yang menyamarkan diri, sehingga terkadang keberadaannya terlihat tidak membahayakan.
Padahal, malicous software adalah program yang sangat berbahaya, terutama bagi sebuah website. Hal ini karena sistem yang rusak akan memerlukan waktu pemulihan lebih lama.
Biasanya, malicous software akan masuk ke sebuah sistem melalui email atau program lain yang terinfeksi. Hal ini memungkinkan seorang hacker lebih mudah mendapatkan akses ke perangkat maupun website.
Jenis Malware yang Menyerang Website
Malicious software memiliki banyak jenis bergantung pada karakteristiknya, jenis-jenis tersebut yaitu:
1. Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang bekerja dengan mengunci dan membatasi akses ke perangkat dan files Anda. Untuk mengembalikannya ke semula, Anda perlu menebusnya ke hacker dengan sejumlah uang.
2. Worms
Worms adalah tipe yang menginfeksi sebuah sistem dengan cara melakukan replikasi diri tanpa adanya host program dan biasanya menyebar dengan sendirinya tanpa adanya interaksi dengan malware lainnya.
Worms tidak ada tujuan untuk membahayakan mesin host-nya, tetapi tetap dapat menyebabkan jaringan Anda terganggu dengan permintaan bandwidth.
3. Spyware
Spyware ini adalah tipe yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang perangkat atau jaringan.
Umumnya, cybercriminal menggunakan malware ini untuk memantau aktivitas berinternet Anda dan kemudian mengumpulkan data pribadi yang digunakan untuk penipuan atau pencurian.
4. PopUp Ads Malware
Apabila Anda menggunakan CMS WordPress dan menggunakan tema atau plugins yang free yang di download dari website tidak resmi, maka akan ada Ads yang menempel pada website.
Jenis ads malware adalah termasuk injected yang mana dari scriptnya sendiri sudah terinfeksi sebelumnya. Jadi, ketika digunakan pada website baru, maka malicous software akan berjalan otomatis.
5. Backdoor
Backdoor virus atau remote access Trojan (RAT) membuat “backdoor” secara rahasia menuju ke sebuah sistem atau website.
Jenis backdoor ditanam oleh seorang hacker yang sudah menyusupi website Anda, sehingga mereka lebih mudah untuk mendapatkan akses serta informasi penting pada website tersebut.
6. Phishing
Phishing sering digunakan untuk scamming, yakni sebuah bentuk penipuan. Umumnya, seperti halaman login ke internet banking dan akan menampilkan form login, tetapi sebenarnya bukanlah dari bank resmi.
Apabila Anda tidak waspada, maka data yang dimasukkan akan masuk ke hacker dan bisa saja disalahgunakan.
7. Spamming
Selanjutnya, ada spamming yang mana email account yang terdaftar pada account hosting Anda, bisa digunakan untuk mengirimkan email masal ke alamat yang berbeda.
Biasanya, jenis malicous software ini dilakukan hacker dengan menyisipkan email scam supaya bisa mendapatkan data yang diinginkan.
8. Botnet attack
Botnet attack mempunyai sistem cara kerja dengan melakukan attack seperti DDoS dengan menyebarkan malware ke situs website lainnya.
Cara Kerja Malware
Malware adalah software berbahaya yang bisa masuk ke sebuah sistem website dengan melalui beberapa cara. Terlebih lagi, jika ini dilakukan oleh para hecker yang bertujuan untuk mencuri informasi penting pada website Anda.
Biasanya, malware masuk ke sebuah website malalui aktivitas penelusuran web. Program berbahaya ini, akan menyebar melalui iklan maupun link mencurigakan yang ada pada website.
Penyebaran tersebut, bisa melalui perangkat langsung maupun dari kode program yang ada pada website. Maka dari itu, Anda harus tetap waspada dengan link atau iklan yang mencurigakan.
Dampak Malware pada Website
Perlu Anda ketahui, jika malicious software sangat berbahaya pada website. Sebab, program ini akan menyebabkan hal buruk terhadap pengelolaan website, baik dalam skala kecil maupun besar.
Berikut ini dampaknya terhadap website:
1. Mengubah tampilan website
Hacker akan memasukkan malicious software ke website dan bisa mengubah tampilan website tanpa adanya izin dari pemilik.
Hal ini membuat semua konten di website bisa diganti oleh hacker sesuai dengan keinginan mereka. Sebagai, contoh malware ini adalah ada sebuah website bisnis dan terkena malicious software tiba-tiba menyajikan konten spam politik.
2. Hilang dari SERP
Jika tampilan pada website sudah berubah dan bounce rate tinggi, maka bisa membuat website Anda hilang dari Search Engine Result Page (SERP).
Hal ini membuat peringkat dan performa website Anda akan turun secara signifikan, sehingga sulit untuk ditemukan lagi.
3. Tidak bisa diakses
Jika hecker sudah bergerak menyerang website Anda, maka bisa jadi akses pengguna dan data login akan dicuri. Hal ini membuat Anda tidak bisa mengakses website-nya.
Maka dari itu, untuk menghindari dan mengurangi risiko yang terjadi, ganti URL login WordPress secara berkala untuk meningkatkan keamanan.
4. Pencurian data Pribadi
Malicious software bisa meretas dan mencuri data penting dari situs website, mulai dari user, password, akun email, dan lain sebagainya.
Data tersebut nantinya akan digunakan untuk tindak kejahatan, sehingga Anda harus waspada dan berhati-hati.
5. Kerusakan pada Data
Data penting seperti informasi pelanggan, konten website, dan konfigurasi server dapat hilang atau rusak oleh malware, yang dapat menyebabkan kerugian besar, terutama jika data tersebut tidak memiliki backup.
Cara Mengatasi Website yang Terkena Malware
Setelah Anda mengetahui apa itu malicious software, Anda juga harus paham cara untuk mengatasinya pada website.
Berikut ini adalah cara untuk mengatasi serangan malicious software.
1. Melakukan Pemindaian
Anda dapat melakukan pemindaian pada website sebagai langkah utama untuk mengatasi malicious software. Pemindaian dilakukan untuk mengetahui keberadaan dari malware.
Selain itu, pemindaian juga dilakukan untuk mendeteksi dokumen atau data pada sebuah situs yang terinfeksi malicious software. Setelah itu, penghapusan data dapat dilakukan secara manual.
2. Ajukan Review Ulang Website ke Google Setelah memperbaiki website
Langkah selanjutnya adalah meminta Google untuk melakukan review padanya. Untuk melakukannya, silakan ikuti tutorial cara verifikasi alat webmaster Google.
Setelah website Anda berhasil diverifikasi, Anda dapat mengecek keamanan website di Google Webmaster dengan mengunjungi menu Security Issues. Laporan akan muncul beberapa hari setelahnya.
Google akan menghapus pesan error dari situs web jika situs web tersebut sudah benar-benar bebas dari malware.
3. Waspadai E-mail Asing
Anda sebaiknya tidak membuka tautan dari alamat e-mail asing karena berpotensi mengandung aplikasi berbahaya yang menyamar menjadi tautan resmi.
2. Selalu Update
Anda harus selalu meng-update perangkat lunak antimalware. Hal ini karena semakin baru software yang digunakan, maka para cybercriminal harus melakukan adaptasi dan mengembangkan teknik baru untuk menembus cybersecurity Anda.
3. Perlindungan untuk Bisnis
Beberapa perusahaan perlu melaksanakan proteksi serangan dari software berbahaya pada bisnis mereka.
Hal ini dibagi menjadi dua macam, yaitu tindakan pencegahan outward-facing dan business-facing.
a. Outward-facing
- Mengimplementasikan persetujuan ganda untuk transaksi B2B; dan
- Mengimplementasikan verifikasi pada second-channel untuk transaksi B2C.
b. Business-facing
- Mengimplementasikan pendeteksi ancaman dan malware secara offline untuk menangkap software yang terlihat bahaya sebelum tersebar;
- Mengimplementasikan kebijakan keamanan apabila memungkinkan; dan
- Mengimplementasikan keamanan web browser yang ketat
Demikian penjelasan lengkap mengenai malware beserta jenis-jenisnya yang berpotensi merusak website Anda. Anda perlu mengetahui seluk beluk dan cara mengatasi malware pada website Anda agar semua isi dan data website Anda tetap aman dan tidak merugikan bisnis Anda tentunya.
Pada dasaranya, malware adalah program yang sangat membahayakan bagi sebuah website karena bisa mencuri data-data penting.