Apakah Anda pernah mendengar tentang retention rate? Istilah tersebut biasanya berhubungan dengan pendapatan suatu bisnis.
Istilah tersebut adalah indikator yang berhubungan dengan pelanggan dan aktivitas pembeliannya.
Namun, Tahukah Anda bahwa retention rate juga berhubungan dengan SEO website? Istilah tersebut juga kerap kali digunakan dalam optimasi website menggunakan Search Engine Optimization (SEO).
Penasaran? Tenang saja, artikel berikut akan merangkum beberapa informasi tentang retention rate, mulai dari pengertiannya, manfaatnya bagi SEO, faktor yang mempengaruhi, cara menghitung, hingga tips meningkatkannya. Jadi, pastikan untuk membaca sampai akhir, ya!
Apa itu Retention Rate?
Retention rate atau tingkat retensi pada dasarnya adalah sebuah metrik yang digunakan untuk menghitung persentase pelanggan yang menggunakan produk Anda selama terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Retention rate artinya persentase yang mengindikasikan kesetiaan dan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk atau layanan yang Anda tawarkan.
Persentase tersebut menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan sebuah produk, serta kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk Anda. Hal tersebut tentunya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Pada konteks website, arti retention rate adalah sebuah presentasi yang menunjukkan pengunjung website Anda secara terus menerus pada beberapa waktu tertentu.
Dalam konteks pengembangan dan optimasi website, isilah ini juga sering disebut dengan audience retention.
Metrik ini biasanya menandakan seberapa lama pengguna mengakses website atau konten tersebut.
Contohnya, jika retention rate menunjukkan angka 80%, maka kemungkinan rata-rata pengguna hanya mengakses 75-80% saja dari keseluruhan konten.
Manfaat Retention Rate bagi SEO
Pada dasarnya, retention rate berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan strategi bisnis yang dilakukan oleh sebuah perusahaan.
Metrik ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa profesional Anda dalam menjalin hubungan dengan pelanggan.
Sementara itu, metrik ini juga memiliki peran yang penting dalam proses optimasi website dengan SEO, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengindikasikan Kualitas Konten
Faktanya, seberapa lama pengguna mengakses halaman konten Anda adalah salah satu hal yang menunjukkan kualitas konten tersebut.
Artinya, jika pengguna mengunjungi halaman konten dalam waktu yang singkat lalu mengklik tombol back, itu berarti mereka tidak menemukan informasi yang dibutuhkan.
2. Menunjukkan User Experience
Tingkat retensi tentu saja juga dapat menunjukkan user experience atau pengalaman pengguna. Sebab, tingkat retensi dapat menentukan seberapa lama rata-rata mereka menyelaminya.
Selain kualitas konten yang kurang baik, beberapa hal seperti waktu loading yang lama dan desain yang tidak responsif juga merupakan penyebab pengguna menutup halaman website Anda.
3. Meningkatkan Dwell Time
Dwell time adalah durasi yang dihabiskan oleh pengguna mulai pertama kali mengklik halaman Anda hingga menutupnya.
Hal ini juga masih berkaitan dengan dua aspek sebelumnya, yaitu kualitas konten dan user experience.
Tingkat retensi dapat membantu evaluasi jika terdapat salah satu di antara keduanya yang perlu ditingkatkan, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan dwell time pada halaman website Anda.
Faktor yang Mempengaruhi Retention Rate
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya persentase tingkat retensi adalah sebagai berikut.
1. Kualitas Konten
Ini merupakan faktor paling penting dalam memengaruhi tingkat retensi. Sebab, pengguna akan mencari konten relevan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Maka dari itu, konten yang berkualitas juga dapat mempengaruhi tingginya tingkat retensi.
2. Desain Responsif
Mayoritas pelanggan tidak menggunakan device yang sama. Ada user yang mengakses website melalui komputer, smartphone, tab, dan lain sebagainya.
Jika desain yang Anda buat tidak responsif pada berbagai device, kemungkinan mereka tidak merasa nyaman dalam mengaksesnya.
3. Kemudahan Navigasi
Navigasi yang mudah juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat retensi.
Navigasi yang rumit akan membuat pengguna kesulitan untuk mengakses informasi yang dibutuhkan, sehingga mereka tidak akan mengunjunginya kembali.
4. Performa Website
Faktor lain yang berpengaruh terhadap tingkat konversi adalah performa dan kecepatan website. Loading yang lama juga membuat pengunjung tidak nyaman dalam mengunjungi halaman tersebut.
Cara Menghitung Retention Rate
Konsep dasar penghitungan retention rate adalah dengan membagi jumlah pengunjung website di periode sekarang dengan jumlah pengunjung periode sebelumnya.
Contohnya, jika sekarang Anda mendapatkan 5.000 pengunjung padahal beberapa waktu ada 10.000 pengunjung, maka tingkat retensinya adalah 50%.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan rumus retention rate berikut ini untuk menghitungnya.
Jika tak ingin menghitungnya secara manual, Anda dapat menggunakan Google Analytics dengan memilih menu Reports > Retention.
Tips Meningkatkan Tingkat Retensi
Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan tingkat retensi website Anda adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan Kualitas Produk
Pada konteks bisnis secara umum, menjaga kualitas produk dan selalu meningkatkannya adalah salah satu cara untuk meningkatkan tingkat retensi.
Hal itu dilakukan untuk dapat menjaga kepuasan pelanggan agar mereka mau menggunakan atau membelinya kembali.
Sementara itu, pada konteks website, Anda perlu memastikan konten yang tersaji pada website berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Anda juga perlu melakukan optimasi berkala terhadap konten-konten yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan dan keinginan user.
Hal tersebut adalah salah satu cara untuk memastikan pengguna mendapatkan informasi yang mereka cari. Dengan itu, mereka akan selalu mempercayai website Anda dan mengunjunginya kembali lain kali.
2. Memperhatikan User Experience
Dalam pengembangan website, memperhatikan user experience adalah salah satu hal yang paling utama untuk menjaga kenyamanan dan kepuasan pengguna dalam mengakses situs tersebut.
3. Memberikan Penawaran Menarik
Tips lainnya untuk meningkatkan tingkat retensi adalah dengan memberikan penawaran untuk menarik minat pelanggan, seperti diskon, bundling, bonus, rewards, dan lain sebagainya.
Dalam konteks website, Anda juga dapat menyajikan konten yang disertai dengan gambar menarik, serta memaksimalkan optimasi dengan menggunakan rich result untuk menarik pengguna mengunjungi halaman tersebut.
4. Menjaga Interaksi dan Komunikasi
Interaksi dan komunikasi yang baik dengan pelanggan juga dapat berpengaruh terhadap peningkatan tingkat retensi.
Anda juga dapat menggunakan fitur FAQ atau live chat untuk menjawab beberapa kemungkinan pertanyaan mereka.
Itulah tadi beberapa informasi tentang retention rate. Kesimpulannya, optimasi SEO dengan strategi yang tepat sangat berpengaruh untuk meningkatkan tingkat retensi website Anda.
Tak perlu khawatir bagi Anda yang tidak menguasai strategi optimasi yang baik sesuai aturan-aturan Google, Anda dapat menggunakan jasa layanan SEO dari Sitespirit. Kontak kami sekarang!