Pernahkah Anda mendengar tentang Google penalty? Ya, itu adalah istilah sanksi yang diberikan kepada website karena suatu pelanggaran.
Pertanyaan yang akan muncul pertama kali adalah apa penyebabnya dan apa hukuman yang didapatkan website dari pelanggaran yang dilakukan.
Pada umumnya, hal itu terjadi karena konten yang dihasilkan website tidak memenuhi aturan yang ditetapkan Google.
Sedangkan hukuman tersebut akan berpengaruh pada peringkat website di hadapan mesin pencari atau bahkan menghapus situs Anda dari SERP. Untuk lebih memahami mengenai apa itu Google penalty dan informasi lainnya, simak penjelasan berikut ini.
Apa itu Google Penalty?
Google penalty adalah hukuman yang diberikan Google kepada suatu website karena telah melanggar aturan di dalam Google webmaster guidelines.
Google webmaster guidelines sendiri merupakan sebuah panduan yang dibuat Google untuk membantu Anda dalam mengoptimalkan situs web di mesin pencari.
Hukuman yang diterima website dapat berupa penurunan ranking pada beberapa halaman atau keseluruhan website, atau bahkan penghapusan situs web Anda secara permanen dari SERP.
Selain itu, website juga akan mengalami penurunan traffic organik, konversi, dan kehilangan kredibilitasnya.
Baca Juga: Webmaster: Arti, Tugas, Tools, dan 9 Skill yang Dibutuhkan
Penyebab Umum Google Penalty
Ada hukuman, tentu karena ada pelanggaran yang diperbuat. Website Anda tidak akan mendapat penalti jika situs web mengikuti panduan di dalam Google webmaster guidelines.
Di antara beberapa penyebab umum yang menyebabkan website mendapatkan Google penalty adalah sebagai berikut:
- Keyword stuffing, tindakan memasukkan terlalu banyak kata kunci yang terlalu berlebihan dan tidak wajar untuk memanipulasi peringkat pada search engine.
- Hidden links, menyisipkan tautan yang tidak terlihat oleh pengguna saat membuka situs web.
- Keyword tidak relevan, menggunakan kata kunci yang tidak relevan dengan konten guna memanipulasi ranking pada SERP.
- Redirect tidak sesuai, ketika pengguna secara otomatis diarahkan ke halaman lain atau yang berbeda saat mengunjungi situs web.
- Cloaking, menyajikan konten yang berbeda untuk ditampilkan kepada pengguna dan mesin pencari untuk memanipulasi algoritma Google dan mendapat peringkat tinggi.
- Spyware, adware, dan virus, yang mana situs web mendistribusikan software yang berbahaya akan langsung mendapat penalti.
- Data issues, masalah teknis pada website seperti pada sitemap atau robot.txt
- Backlink, menyematkan backlink berkualitas rendah, seperti spammy links, paid links, dam lainnya untuk memanipulasi peringkat di Google.
Konten tidak bernilai, menyajikan konten yang dibuat AI tanpa pengeditan dan pengecekan kualitas, konten duplikat, dan lain sebagainya.
Perbedaan Google Penalty dan Algoritma Update

Tujuan adanya Google penalty sendiri adalah untuk memberikan konten terbaik, berkualitas, dan bermanfaat pada para pembaca.
Sebagai pemilik website, menyediakan konten yang berkualitas tidak cukup dengan menyebarkan kata kunci tanpa mempertimbangkan isi kontennya.
Namun, jika kamu telah berupaya menghasilkan konten yang baik tetapi tetap terkena dampak negatif, seperti mengalami penurunan traffic, mungkin itu bukan Google penalty.
Google algorithm update atau pembaruan algoritma Google juga sering kali menyebabkan penurunan visibilitas, tetapi sebenarnya ini sama sekali berbeda dengan mekanisme Google penalty.
Adapun Google penalty tidak dilakukan oleh algoritma yang memeriksanya melalui AI, melainkan dilakukan secara manual oleh tim webspam Google.
Berbeda dengan Google penalty yang dilakukan human reviewer, karena pembaruan algoritma Google menggunakan AI dan machine learning untuk mengidentifikasi konten yang tidak sesuai untuk menurunkan peringkatnya.
Sehingga, tidak semua website yang terkena dampak mengalami penurunan traffic terjadi dari Google penalty.
Peran AI dan machine learning dalam hal ini adalah untuk mendeteksi 99% spam secara otomatis dari internet, sedangkan 1% merupakan spam yang kompleks dan perlu ditinjau secara manual.
Apabila situs web Anda masuk ke dalam 1% yang akan ditinjau secara manual oleh human reviewer dan ditemukan adanya pelanggaran yang serius, Google penalty akan langsung diberikan kepada website Anda.
Cara Mengatasi Google Penalty pada Website

Pada umumnya, website akan mengalami penurunan traffic secara drastis atau bahkan hilang begitu saja dari SERP jika terkena penalti dari Google.
Selain itu, Anda sebagai pemilik situs web juga dapat memeriksa pemberitahuan dari Google Search Console mengenai pelanggaran yang terdeteksi dan tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaikinya. Berikut ini adalah cara mengatasi Google penalty pada website:
1. Mengidentifikasi masalah peringkat
Pertama, Anda perlu memastikan terlebih dahulu penyebab terjadinya penurunan ranking secara drastis, akankah karena Google penalty atau pembaruan algoritma.
Setelahnya, Anda dapat menggunakan alat pendeteksi penalty untuk meninjau bagian mana dan bagaimana hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya penurunan peringkat.
Seperti pada tools Website Penalty Indicator atau dengan Ubersuggest untuk membantu Anda menemukan asal masalah, baik dari backlink, konten duplikat, dan lain sebagainya.
2. Mengidentifikasi pembaruan algoritma Google
Anda dapat menggunakan Google Analytics untuk membandingkan penurunan traffic dan pembaruan algoritma Google.
Apabila traffic website Anda turun bertepatan dengan pembaruan algoritma, maka kemungkinan besar penurunan peringkat disebabkan oleh algoritma.
3. Melakukan audit SEO
Audit SEO memungkinkan Anda menemukan penyebab penurunan traffic dan masalah yang mempengaruhi performa situs web Anda.
Ketika menjalankan audit SEO, Anda dapat menggunakan tools Backlink Checker atau Google Search Console dengan fokus pada tiga aspek utama, yakni:
- Back-end: hosting dan indexing
- Front-end: kualitas konten, metadata, keyword
- Off-page: kualitas backlink dan referensi dari situs web lain
Adapun kesalahan SEO yang biasa terjadi adalah, seperti kualitas backlink buruk, keyword stuffing, sitemap error, terlalu banyak pop-up, loading yang lambat, dan lainnya.
4. Melakukan audit dan optimasi konten
Audit konten memungkinkan Anda menemukan penyebab Google penalty yang berkaitan dengan masalah konten.
Karena pada dasarnya, konten memang perlu diperbarui dan dioptimalkan secara berkala agar menjaga performanya tetap baik.
Hal ini karena Google cenderung mencari postingan terbaru dan terperinci mengenai informasi yang dibutuhkan pengguna.
Untuk melakukan audit dan optimasi konten dengan melihat performa situs web Anda secara keseluruhan dan peluang untuk perbaikan konten, Anda dapat menggunakan Ubersuggest.
5. Memperbaiki backlink berkualitas buruk
Backlink dengan kualitas buruk dapat menyebabkan penurunan peringkat, baik karena Google penalty maupun pembaruan algoritma.
Anda dapat mengevaluasi kualitas backlink menggunakan Majestic SEO atau Ahrefs Backlink Checker. Apabila backlink bermasalah telah ditemukan, Anda dapat menghapus atau menonaktifkannya.
Namun, jika tidak dapat dihapus, Anda dapat menggunakan Google Disavow Tool untuk menolak backlink berkualitas buruk.
Anda juga perlu menghindari penggunaan alat otomatis untuk menghapus backlink, karena itu berpotensi menghapus backlink dengan kualitas yang baik tanpa disengaja.
Dalam proses perbaikan backlink, Anda juga tetap perlu fokus untuk membangun backlink yang sehat dan organik dari situs web yang kredibel.
Baca Juga: Apa Itu Disavow Link? Ini Fungsi dan Cara Melakukannya!
Cara Mencegah Google Penalty di Masa Depan

Setelah memahami bagaimana memulihkan dan mengatasi Google penalty pada website, kini Anda perlu mengenali bagaimana pencegahannya.
Di antara beberapa hal yang perlu dihindari untuk mencegah Google penalty adalah sebagai berikut:
1. Menghindari paid links
Link berbayar sering kali menjadi penyebab website Anda mendapatkan penalti dari Google. Sehingga, akan lebih baik jika Anda berkolaborasi dengan situs web yang memiliki otoritas dan kredibel untuk mendapatkan backlink.
2. Menghindari konten otomatis
Untuk mencegah penalti dari Google, Anda perlu menghindar dari pembuatan konten secara otomatis dengan AI atau dengan article spinning.
3. Fokus untuk menghasilkan konten berkualitas
Cara ini efektif untuk meningkatkan SEO di hadapan mesin pencari dan menarik banyak traffic secara organik ke situs web.
Hal ini karena Google akan memberi hukuman bagi website yang melakukan kecurangan atau pelanggaran, sehingga alih-alih mencari strategi untuk memanipulasi peringkat, akan lebih baik jika Anda fokus menghasilkan konten berkualitas.
4. Menerapkan panduan Google E-E-A-T
Google E-E-A-T merupakan panduan untuk menilai kualitas konten dari aspek Experience, Expertise, Authoritative, dan Trustworthy.
Apabila Anda menerapkan keempat pilar tersebut untuk membuat konten, Google akan menganggap website Anda kredibel dan tentu berpeluang mendapatkan peringkat yang tinggi.
Kesimpulan
Demikian adalah penjelasan lengkap mengenai Google penalty yang turut mengingatkan kita betapa pentingnya menjaga kualitas konten pada website.
Karena itulah, pastikan Anda menghindari beberapa hal yang berpotensi pada Google penalty dan berupaya untuk meningkat SEO secara berkelanjutan.
Apabila Anda membutuhkan jasa SEO untuk meningkatkan performa website Anda, Sitespirit adalah yang Anda cari.
Sitespirit berkomitmen untuk memberikan performa yang maksimal untuk meningkatkan visibilitas konten dan konversi di search engine.
Tunggu apa lagi? Yuk segera hubungi kontak kami untuk info selengkapnya!