Keyword adalah salah satu indikator keberhasilan dalam strategi optimasi white hat SEO. Pemilihannya harus tepat, karena keyword penting untuk menggaet audiens agar menghasilkan leads maupun konversi.
Dirangkum pada Tekno Kompas, sebanyak 202,6 juta penduduk Indonesia berselancar di internet dengan berbagai tujuan.
Dari persentase tersebut, pastinya mereka menjelajah internet dengan memasukkan keyword untuk mencari apa informasi yang diinginkan entah itu berita terhangat, harga barang, maupun materi soal.
Lantas, apa itu keyword? Artikel ini akan membahasnya secara lebih mendalam. Yuk, simak!
Apa itu Keyword?
Saat ingin mencari suatu informasi di internet, Anda tentu akan mengetikkan kata atau kalimat di mesin pencarian.
Nantinya, Googlebot akan menjalankan perintah dari apa yang Anda ketik dengan cara melakukan crawling situs web.
Kemudian, terjadi proses index dan ranking pada konten website yang memuat kata atau kalimat yang relevan dengan yang Anda masukkan.
Nah, apakah Anda sadar, bahwa kata yang Anda tulis tersebut merupakan sebuah keyword atau kata kunci?
Jadi, bila diartikan keyword adalah suatu kata atau frasa yang mengandung gagasan atau hal penting yang digunakan untuk mencari suatu hal.
Secara global, pengguna internet lebih banyak mengetikkan kata kunci di mesin pencarian Google.
Namun sebetulnya, ada banyak mesin pencarian informasi digital yang ada di dunia, seperti Bing, Yahoo, Ask yang memiliki cara kerja sama dengan Google.
Jenis-Jenis Keyword Dalam SEO
Jenis-jenis kata kunci dalam SEO dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu berdasarkan panjang, durasi, target pasar, dan search intent. Berikut penjelasannya.
1. Kata Kunci Berdasarkan Panjangnya
Berdasarkan panjangnya, kata kunci dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Short Tail Keyword
Umumnya, kata kunci short tail ini memiliki 1-2 kata saja. Kata kunci ini juga banyak dicari oleh orang ketika mencari informasi di internet karena praktis dan sederhana.
Namun, kekurangan menggunakan kata kunci ini adalah persaingannya yang ketat. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk memilih kata kunci yang lebih panjang.
Contoh kata kunci short tail, yaitu hukum Indonesia, asam lambung, meja makan, sepeda baru, kalender hijriyah, dll.
b. Long Tail Keyword
Kata kunci long tail memiliki lebih dari 3 kata. Kata kunci ini sering dipakai untuk salah satu optimasi SEO agar konten website berada di halaman depan SERP (Search Engine Result Page).
Biasanya long tail keyword adalah kata kunci yang dipilih karena memiliki tingkat kesulitan yang tidak terlalu tinggi.
Penggunaan kata kunci jenis ini memiliki peluang lebih besar untuk menduduki peringkat pertama pada halaman pencarian Google.
Sebagai gambaran, contoh kata kunci log-tail, yaitu “apa itu digital marketing“, “cara menentukan target market”, dan “harga tiket pesawat Bandung-Surabaya”.
Namun perlu diingat, penggunaan kata kunci long tail tidak serta-merta membuat konten Anda berada di halaman pertama mesin pencarian. Kembali lagi, Anda juga perlu menerapkan strategi SEO On-Page dan SEO off-page dengan baik.
Adapun contoh strategi SEO On-Page adalah pengoptimalan meta title, meta description, penulisan URL, dan lainnya.
Di sisi lain, strategi SEO-Off Page bisa dilakukan dengan mendapatkan backlink dari situs website yang berkualitas.
2. Keyword Berdasarkan Durasi
Kata kunci yang berdasarkan durasi terbagi menjadi dua, yaitu keyword abadi (evergreen) dan keyword musiman.
Kata kunci abadi (evergreen) adalah kata kunci yang selalu ada, tidak habis di makan waktu. Dipastikan setiap hari, user atau pengguna mengetik kata kunci tersebut.
Kata kunci evergreen terdapat pada konten-konten yang tidak mati dimakan oleh waktu. Dengan kata lain, konten semacam ini biasanya tidak mudah kadaluwarsa dan tetap relevan dari waktu ke waktu.
Contoh kata kunci evergreen adalah adalah “cara meredakan sakit kepala”, “cara menyikat sepatu dengan baik dan benar”, “ide menu bekal sekolah untuk anak-anak”, dan lainnya.
Berbanding terbalik, kata kunci musiman biasanya akan cepat kadaluwarsa. Hal ini dikarenakan, kata kunci musiman mengikuti tren yang sedang terjadi.
Kata kunci musiman sendiri identik dengan berita-berita hangat yang sedang terjadi. Namun ketika berita tersebut sudah usang termakan waktu, maka kata kunci jenis ini akan hilang.
Contoh kata kunci musiman adalah “skor Manchester vs Chelsea”, “tragedi berdarah Kanjuruhan”, dan “menu takjil bulan Ramadhan” dan lainnya.
3. Keyword Berdasarkan Target Pasar
Jika ingin mendapatkan konversi, perusahaan harus mengetahui dan memahami produk serta target pasarnya. Kata kunci yang dibentuk berdasarkan target pasar dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya yaitu:
a. Market Segment Keyword
Market segment keyword adalah kata kunci yang berkaitan dengan brand. Sifat dari kata kunci segmen market ini sebenarnya luas.
Namun yang pasti, ketika seseorang melakukan pencarian menggunakan kata kunci ini, potensi konversi terbuka lebar.
Adapun contohnya kata segmen pasar adalah “rok plisket”, “hijab pashmina murah”, dan “sepatu olahraga”.
b. Product Keyword
Kata kunci produk biasanya mengandung kata yang spesifik dan berkaitan dengan suatu brand. Sebelum menggunakan kata kunci ini, user biasanya sudah mengetahui informasi tentang produk yang mereka cari.
Hanya saja, user ingin mencari lebih dalam mengenai produk tersebut agar mereka lebih yakin untuk membelinya.
Kemudian, ketika sampai terjadi konversi, maka pemilihan kata kunci tersebut dinyatakan berhasil. Adapun contoh kata kunci produk, yaitu “tas Supreme series SS18” dan “sepatu Nike Air Zoom Pegasus”.
c. Geo-Targeted Keyword
Geo Targeted keyword adalah kata kunci yang ditulis dengan spesifik lokasi. Biasanya, kata kunci ini dicari ketika seseorang sedang mencari produk atau layanan yang ada di lokasi terdekat mereka dan bisa dijangkau dengan mudah. Contohnya, yaitu “hotel murah di Malang”, “sewa mobil Jakarta”, dan lainnya.
4. Keyword berdasarkan Search Intent
Keyword berdasarkan search intent atau tujuan pengguna dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Navigational Keyword
Navigational keyword adalah kata kunci navigasi yang digunakan user untuk menuju ke suatu website. Adapun contohnya, yaitu “login Shopee”, “Google Search Console”, dan “tools pencarian kata kunci Ahrefs”.
b. Kata Kunci Transaksional
Berbeda dengan navigational, kata transactional digunakan untuk mencari harga suatu barang, layanan, atau jasa.
Contohnya adalah “harga tiket pesawat Jakarta – Bali”, “jual mobil bekas Surabaya”, “sewa apartemen murah di Bandung”.
Cara Riset Keyword yang Tepat
Mengapa riset kata kunci itu penting? Sebab, ini membantu kita untuk mengetahui secara persis apa target audiens yang kita cari dan seberapa sulit kompetisinya. Riset kata kunci juga berguna sebagai landasan untuk membuat halaman produk.
Adapun keywords research tips untuk mencari kata kunci yang tepat antara lain:
1. Memahami Bisnis Anda
Konten website bisnis yang baik adalah konten yang bermanfaat dan bisa menjawab pertanyaan audiens. Hal itu tidak terlepas dari riset kata kunci yang tepat.
Nah, pencarian kata kunci yang tepat dimulai dengan memahami bisnis Anda terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda bisa menentukan kata kunci yang relevan dengan produk, sehingga Anda bisa meningkatkan sales, dan brand awareness.
2. Cari Seed Keyword
Selanjutnya, cari dan buatlah daftar kata kunci seed yang relevan dengan industri atau topik Anda. Kata kunci seed ini bisa berupa kata atau frasa pendek yang mencerminkan inti dari topik bisnis Anda.
Jika sudah, prioritaskan kata kunci berdasarkan relevansi, Search Volume (SV), Keyword Difficulty (KD), dan potensi hasil yang diinginkan.
Nah, apabila Anda menargetkan audiens yang besar dan mendapatkan banyak lalu lintas ke situs web Anda tinggi, pilih kata kunci dengan SV besar . Namun, jika Anda menargetkan audiens yang lebih spesifik, pilih kata kunci dengan SV kecil.
3. Mengumpulkan Kata Kunci Terkait
Pengumpulan kata kunci bisa menggunakan berbagai cara. Salah satunya adalah brainstorming. Brainstorming bisa dilakukan dengan membuka pikiran dan mencari ide terhadap topik yang terkait.
Namun hal ini kurang disarankan karena sifatnya yang terbatas. Maka, diperlukan penggunaan tools seperti Ahrefs, SEMrush, Ubersuggest, atau Google Keyword Planner untuk mendapatkan kata kunci yang berkualitas.
4. Analisis Hubungan Kata Kunci dengan Search Intent
Hubungan antara kata kunci dan search intent sangat penting dalam strategi pemasaran online dan optimasi mesin pencari.
Search intent sendiri merujuk pada tujuan atau niat yang mendasari pencarian pengguna di mesin pencari.
Memahami hubungan antara kata kunci yang Anda targetkan dengan search intent akan membantu Anda dalam mendapatkan kata kunci yang relevan dan bermanfaat.
Dengan demikian, peluang untuk mendapatkan lalu lintas dan konversi bisnis yang tinggi akan meningkat.
Tools Keyword Research
Ada banyak platform, alat, dan aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan riset kata kunci. Berikut adalah beberapa contohnya:
1. Google Keyword Planner
Google Keyword Planner adalah alat gratis dari Google Ads yang membantu Anda menemukan kata kunci yang relevan.
Tools satu ini akan menampilkan perkiraan volume pencarian bulanan, dan memberikan saran kata kunci terkait. Tools ini cocok untuk pemula dalam riset kata kunci.
2. SEMrush
SEMRUSH merupakan alat berbayar yang menyediakan analisis komprehensif terkait kata kunci, pesaing, dan performa organik situs web. Anda dapat melihat volume pencarian, kesulitan peringkat, tren, dan banyak lagi.
3. Ahrefs
Ahrefs merupakan alat berbayar yang memberikan informasi tentang volume pencarian, backlink, dan peringkat kata kunci. Tools ini cocok untuk analisis pesaing dan audit SEO.
4. Ubersuggest
Ubbersuggest menawarkan informasi volume pencarian, saran kata kunci, dan analisis kompetitor. Versi dasarnya gratis, tetapi ada juga opsi berbayar dengan fitur lebih lanjut.
5. Moz Keyword Explorer
Moz Keyword Explorer merupakan alat berbayar yang memberikan informasi tentang volume pencarian, tingkat kesulitan, dan potensi lalu lintas kata kunci. Alat ini cocok untuk analisis mendalam tentang kata kunci yang akan Anda targetkan.
6. KeywordTool.io
KeywordTool.io menyediakan saran kata kunci dari berbagai search engine, termasuk Google, YouTube, Bing, Amazon, dan lainnya. Tools ini cocok untuk mencari kata kunci di platform khusus.
7. AnswerThePublic
AnswerThePublic adalah alat yang menghasilkan pertanyaan, frasa, dan kata kunci berdasarkan permintaan pencarian pengguna. Tools ini berguna untuk memahami apa yang dicari oleh audiens Anda dalam bentuk pertanyaan.
8. Google Trends
Google Trends merupakan alat pencarian kata kunci gratis dari Google. Alat ini bisa membantu Anda untuk melihat tren pencarian dari waktu ke waktu dan di lokasi tertentu.
Google Trends ini cocok digunakan untuk menemukan kata kunci musiman atau topik yang sedang populer.
9. Serpstat
Alat yang menggabungkan riset kata kunci dengan analisis pesaing, backlink, dan peringkat. Cocok untuk strategi SEO yang holistik.
10. Keyword Surfer (Extension)
Ekstensi browser yang memberikan informasi volume pencarian dan data terkait kata kunci saat Anda menjelajah web. Cocok untuk analisis cepat saat browsing.
Itulah dia uraian lengkap tentang pengertian keyword beserta jenis-jenis, contoh, dan cara risetnya yang tepat.
Pada intinya, keyword adalah salah satu elemen SEO yang sangat penting agar artikel yang dibuat di website sesuai dengan apa yang diinginkan user.