Pagination adalah teknik pemisahan halaman yang diterapkan dalam berbagai media, baik cetak maupun digital. Dalam konteks media digital, pagination kerap digunakan di situs web.
Tahukah Anda, ternyata implementasi teknik satu ini bisa memengaruhi strategi Search Engine Optimization (SEO)?
Ya, dalam praktiknya, teknik pemisahan halaman ini bisa memengaruhi upaya optimalisasi situs web Anda.
Namun, bagaimana pengaruhnya dan seperti apa penerapannya? Simak artikel ini sampai akhir!
Apa itu Pagination?
Arti pagination adalah teknik pemisahan halaman konten untuk memberikan navigasi yang jelas kepada pengguna.
Di sisi lain, pagination juga bisa dikatakan sebagai pemberian nomor untuk halaman-halaman yang ada dalam website.
Contoh nyatanya bisa Anda lihat di e-commerce. Umumnya, e-commerce memiliki banyak halaman dan produk.
Untuk memudahkan pengguna mencari produk yang diinginkan, praktisi UI/UX biasanya akan menerapkan pagination.
Pagination ini dapat berwujud angka berurutan yang biasanya terletak di bagian bawah halaman situs web. Namun, dalam beberapa situs, nomor halaman biasanya terletak di bagian atas.
Dengan penomoran ini, user bisa menemukan produk dengan mudah dan tidak bingung dengan banyaknya produk yang ditampilkan.
Kelebihan Pagination
Setelah mengetahui pengertian dan pengaruhnya pada SEO, Anda perlu tahu kelebihan dari teknik penomoran halaman sebelum menerapkannya pada situs web.
Adapun kelebihan pagination adalah sebagai berikut:
- Memudahkan navigasi
- Engagement rate meningkat
- Struktur website lebih rapi
- Reload page singkat
- Meningkatkan pengalaman pengguna
- Berpotensi meningkatkan penjualan
Pengaruh Pagination pada SEO
Seperti yang disebutkan di awal, teknik penomoran halaman dapat memengaruhi upaya optimasi situs web.
Lantas, seberapa besar pengaruhnya? Dan bagaimana teknik ini memengaruhi SEO?
Dalam SEO, tujuan optimasi dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pengguna ketika menjelajahi suatu situs web.
Mesin pencarian sendiri, terutama Google, akan memprioritaskan situs web dengan User Experience (UX) yang bagus untuk ditampilkan di halaman utama Search Engine Result Pages (SERP).
Nah, seperti yang diketahui, pagination adalah teknik pemisahan halaman situs web yang bisa meningkatkan pengalaman pengguna.
Di sisi lain, teknik ini juga bisa meningkatkan kenyamanan pengguna ketika menjelajahi situs web, sehingga dapat meningkatkan engagement rate.
Inilah yang membuat teknik penomoran halaman bisa mengoptimalkan upaya SEO untuk meningkatkan performa situs web di mesin pencarian.
Namun di sisi lain, perlu diketahui bahwa, penerapan pagination yang kurang pas juga bisa mengganggu performa situs web Anda.
Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan riset mendalam terkait penerapannya di situs web Anda. apakah memang dibutuhkan atau tidak.
Sebagai catatan, hindari memaksakan penggunaan teknik penomoran halaman untuk mendapatkan pageviews lebih banyak.
Pasalnya, hal ini justru dapat mengganggu pengalaman pengguna dan SEO.
Selengkapnya, berikut beberapa masalah atau risiko yang mungkin muncul apabila Anda menggunakan teknik penomoran halaman:
1. Melemahkan Peringkat
Memang, pagination adalah teknik yang bisa digunakan untuk meningkatkan visibilitas.
Namun, jika tidak dikelola dengan benar, teknik ini juga bisa melemahkan peringkat halaman tertentu. Dengan begitu, peringkat seluruh halaman dalam website juga akan menurun.
2. Membatasi Aktivitas Crawling dari Bot Search Engine
Risiko selanjutnya, yaitu bisa membatasi aktivitas crawling bot search engine atau biasa disebut dengan crawl budget.
Jadi, saat Anda memberikan penomoran pada halaman situs web, bot mesin pencarian mungkin akan meng-crawl beberapa halaman dari konten yang sama.
Akibatnya, akan ada beberapa halaman situs web yang tidak diindeks. Skenario terburuknya, mungkin saja halaman yang tidak terindeks adalah halaman yang penting.
Hal ini tentu akan memberikan dampak yang kurang baik pada website dan perusahaan Anda.
3. Terdeteksi Sebagai Duplicate Content
Masalah berikutnya, yaitu konten Anda bisa terdeteksi sebagai konten duplikat. Biasanya, masalah ini terjadi dalam situs web e-commerce.
Pasalnya, situs e-commerce biasanya memiliki banyak halaman produk dengan meta deskripsi, tag H1, hingga CTA yang mirip.
Nah, masalahnya, search engine tidak bisa mengenali bahwa halaman-halaman yang mirip tersebut mengarah pada produk yang berbeda.
Akibatnya, bot search engine akan menerjemahkan halaman tersebut sebagai konten duplikat.
4. Terdeteksi Sebagai Thin Content
Selanjutnya, konten ada bisa terdeteksi sebagai thin content. Istilah ini digunakan untuk menyebut konten yang memiliki nilai atau value rendah.
Biasanya, hal ini bisa terjadi ketika Anda menerapkan pagination untuk memisahkan satu artikel menjadi beberapa halaman.
Hal ini membuat setiap halamannya hanya memuat sedikit tulisan, sehingga value yang ingin disampaikan kurang.
Contoh Penggunaan Pagination
Sejauh ini, apakah Anda penasaran dengan contoh pagination? Jika iya, contoh pagination adalah sebagai berikut:
1. Blog Sitespirit
Sekawan Studio merupakan perusahaan yang menawarkan jasa pembuatan website, desain website, hingga optimasi SEO.
Di samping beberapa layanan tersebut, Sitespirit juga menyediakan artikel dengan topik seputar website, SEO, dan digital marketing.
Mengingat sudah banyak artikel yang diterbitkan, Sitespirit menerapkan pagination untuk memisahkan halaman blog-nya.
2. Amazon
Amazon adalah perusahaan besar yang menerapkan pagination dalam situs webnya. Dalam penerapannya, nomor halaman situs web Amazon diletakkan di bagian atas halaman.
Di mana penomoran halaman ini digunakan untuk memisahkan beberapa artikel berita yang mereka sediakan.
3. Adidas
Berbeda dengan sebelumnya, penerapan pagination di situs web Adidas digunakan dalam halaman produk.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengguna dalam mencari barang yang diinginkan.
Sebab, Adidas memiliki berbagai macam kategori produk, mulai dari produk untuk anak-anak, orang dewasa laki-laki, dan orang dewasa perempuan.
Cara Menerapkan Pagination yang Baik
Pada dasarnya, cara membuat pagination bisa dilakukan menggunakan HTML dan CSS. Namun penerapannya tidak bisa dilakukan begitu saja.
Pasalnya, teknik penomoran halaman yang tidak diimplementasi dengan baik bisa memberikan pengaruh yang buruk pada SEO.
Untuk menghindari hal ini, berikut cara penerapan teknik penomoran yang tepat:
1. Urutkan Halaman atau Produk Berdasarkan Prioritas
Pertama-tama, urutkan halaman atau produk berdasarkan prioritas Anda.
Hal ini ditujukan untuk memberitahu pengguna terkait produk dan halaman mana saja yang populer.
2. Gunakan Keyword dengan Baik
Selanjutnya, gunakan kata kunci yang mengarah ke konten yang berada di top-level link.
Hal ini ditujukan untuk memberitahu search engine bahwa konten Anda berkaitan dengan konten yang memiliki struktur link lebih tinggi.
Cara ini cocok digunakan untuk menghindari keyword cannibalization, di mana beberapa halaman berkompetisi untuk kata kunci yang sama.
3. Pastikan Konten Unik dan Relevan
Selanjutnya, buatlah konten yang unik dan relevan dengan pengguna. Meskipun produk atau konten Anda berada dalam satu kategori, pastikan deskripsi dan isinya berbeda.
4. Lakukan Uji Similarity
Cara terakhir, yaitu lakukan uji similarity dengan melakukan inspect elemen situs web. Caranya, tekan CTRL + F, kemudian ketik “canonical”.
Jika pagination dilakukan dengan baik, Anda harusnya melihat rel=”canonical” href=”URL halaman yang di-inspect”.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai pagination. Dapat disimpulkan, pagination adalah pemisahan halaman situs web menggunakan nomor yang berurutan.
Jika diimplementasikan dengan baik, teknik satu ini bisa memberikan dampak yang bagus pada SEO.
Namun sebaliknya, penerapan pagination yang kurang tepat akan berdampak buruk pada SEO.
Nah, agar implementasinya tepat, Anda bisa menggunakan cara penerapan pagination yang sudah dijelaskan dalam artikel ini, mulai dari mengurutkan halaman sesuai prioritas hingga melakukan inspect elemen website.
Apabila Anda ingin meningkatkan performa situs web Anda, gunakan jasa SEO oleh Sitespirit. Dengan strategi yang baik, situs web Anda akan mendatangkan lebih banyak pembeli.