Anda tentu sudah tidak asing dengan apa itu mind map, kan? Mungkin Anda juga sudah pernah menggunakannya.
Mind map sendiri bisa digunakan untuk membantu memahami konsep atau masalah yang kompleks, sehingga pekerjaan akan lebih efisien.
Melihat manfaatnya ini, mind map sangat dibutuhkan di berbagai jenis pekerjaan, mulai dari bidang marketing hingga desain website.
Selengkapnya, mari pelajari apa saja jenis-jenis mind map dan bagaimana cara membuatnya dalam artikel berikut ini. Yuk, simak!
Apa itu Mind Map?
Peta konsep atau mind map adalah teknik menghubungkan satu tema utama dengan subtema lainnya menggunakan garis.
Garis tersebut menunjukkan hubungan dan hierarki antara tema utama dengan subtema. Selain itu, garis tersebut juga bisa menunjukkan hubungan antar subtema yang ada.
Jadi, bisa dikatakan, mind map adalah teknik yang digunakan untuk memvisualisasikan ide atau konsep secara struktur dan hierarkis menggunakan garis.
Umumnya, tema utama akan ditulis di bagian tengah atau atas peta konsep. Kemudian subtemanya ditulis di bawah atau samping dan dihubungkan menggunakan garis.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, peta konsep bisa digunakan dalam berbagai kegiatan, di antaranya yaitu brainstorming, project management and planning, hingga desain website.
Dalam konteks desain website, mind map web adalah teknik yang digunakan untuk memvisualisasikan struktur website.
Dengan kata lain, website mind map adalah peta konsep yang menggambarkan hierarki dan hubungan setiap webpage yang ada di dalamnya.
Dengan adanya peta konsep ini, web developer akan lebih mudah menciptakan website yang memiliki navigasi jelas dan user friendly.
Manfaat Mind Map
Fungsi utama mind map adalah memberikan gambaran jelas mengenai suatu konsep dan hubungannya dengan kategori-kategori lain di dalamnya.
Nah, karena fungsinya ini, mind map sangat bermanfaat untuk memudahkan pekerjaan. Adapun manfaat mind map adalah sebagai berikut:
1. Membantu Pemecahan Masalah
Peta konsep bisa membantu Anda untuk menguraikan masalah menjadi beberapa komponen-komponen kecil.
Dengan demikian, Anda bisa menganalisis masalah yang terjadi secara rinci dan teliti. Alhasil, Anda bisa merumuskan solusi dengan cepat dan tepat.
2. Meningkatkan Produktivitas
Melansir dari The European Business Review, salah satu manfaat membuat mind map adalah meningkatkan produktivitas dan hemat waktu.
Pasalnya, membuat peta konsep memungkinkan Anda untuk berfokus pada hal-hal atau komponen penting yang harus dikerjakan.
Dengan demikian, Anda akan lebih mudah mengetahui prioritas pekerjaan, sehingga lebih mudah fokus dan efisien.
3. Meningkatkan Kreativitas
Membuat peta konsep menuntut Anda untuk menjadi lebih kreatif. Pasalnya, pembuatan peta konsep tidak hanya sekedar menuliskan topik dan menggambar garis.
Anda juga perlu menambahkan gambar dan elemen-elemen lainnya agar peta konsep terlihat lebih menarik.
Dalam konteks desain website, peta konsep yang menarik ini penting agar desain yang dihasilkan unik dan tidak pasaran.
4. Membuat Perencanaan Lebih Terstruktur
Manfaat peta konsep selanjutnya, yaitu membantu perencanaan project atau pekerjaan agar lebih terstruktur.
Melalui peta konsep, Anda bisa membuat alur informasi secara runtut dan menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.
5. Memudahkan Organisasi Data dan Informasi
Tak dapat dipungkiri, konsep yang kompleks tentu sangat membingungkan dan membutuhkan banyak waktu untuk memahaminya. Hal ini juga terjadi apabila Anda akan membuat desain website yang kompleks.
Namun, kesulitan semacam ini bisa diatasi dengan membuat peta konsep. Dengan peta konsep, Anda bisa mengorganisasikan data dan informasi agar lebih mudah dipahami.
Artinya, adanya peta konsep memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi dan memahami gambaran besar terkait suatu data, konsep, atau informasi.
6. Meningkatkan User Experience (UX)
Manfaat peta konsep yang paling penting adalah membantu meningkatkan pengalaman pengguna atau User Experience (UX) saat menjelajahi website.
Pasalnya, peta konsep membantu Anda untuk membuat struktur website yang intuitif, interaktif, dan tidak membingungkan.
Lebih lanjut, peta konsep juga bisa membantu Anda untuk mengevaluasi apakah struktur yang dibuat sudah sesuai dengan user intent.
Jenis-Jenis Mind Map
Dalam praktiknya di kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai jenis peta konsep yang bisa digunakan. Adapun jenis-jenis mind map adalah sebagai berikut:
1. Bridge Map
Bridge mind map adalah peta konsep yang digunakan untuk menguraikan dan menjelaskan hubungan dua konsep yang berbeda.
Jenis peta konsep ini cocok digunakan jika Anda bekerja menggunakan dataset lebih dari satu. Dengan bridge map ini, Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai konsep, data, atau ide yang dimiliki.
2. Bubble Map
Bubble map adalah jenis peta konsep yang digunakan untuk menjelaskan sebuah konsep menggunakan beberapa kategori.
Nantinya, semua kategori tersebut akan dihubungkan dengan garis yang merepresentasikan hubungan di antaranya. Sebagai gambaran, Anda bisa melihat contoh mind map pada gambar di atas.
Dalam gambar tersebut, konsep atau hal utama yang akan dijelaskan adalah novel “The Lord of The Rings”. Nah, cerita ini dijabarkan menggunakan berbagai kategori yang ditulis dalam bubbles.
3. Flow Map
Flow mind map adalah peta konsep yang digunakan untuk menjelaskan alur dari sebuah informasi, proses, atau ide.
Umumnya, jenis peta konsep ini kerap digunakan di dunia akademis untuk menjelaskan suatu teori secara rinci.
Flow map sendiri bisa dibuat secara vertikal maupun horizontal sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan Anda.
4. Tree Map
Tree mind map adalah peta konsep yang bentuknya menyerupai pohon. Jenis mind map ini digunakan untuk mengkategorikan informasi sesuai hierarkinya.
Nah, peta konsep ini bisa Anda gunakan untuk membuat website mind map guna mengkategorikan informasi dan memvisualisasikan hierarki setiap webpage-nya.
Cara Membuat Mind Map
Dari penjelasan sebelumnya, diketahui bahwa mind map bisa membuat Anda lebih produktif, kreatif, dan hemat waktu.
Nah, bagi Anda yang ingin menggunakan mind map untuk mendapatkan beberapa manfaat tersebut, berikut cara-cara pembuatannya.
1. Tentukan Topik Utama
Pertama-tama, tentukan topik utama yang akan dibahas dalam mind map Anda. Topik ini bisa berupa satu kata atau kalimat.
Sebagai contoh, Anda ingin mendesain website dengan navigasi yang bisa menghubungkan berbagai webpage di dalamnya. Maka Anda bisa menuliskan topik “website” di bagian tengah atau atas peta konsep.
2. Tentukan Subtopik
Setelah mengetahui topik utamanya, langkah selanjutnya untuk membuat mind map adalah menentukan subtopiknya.
Kira-kira, informasi apa saja yang berkaitan dengan topik utama Anda?
Menggunakan contoh yang sama dengan sebelumnya, subtopik untuk peta konsep website adalah struktur website dan beberapa tombol navigasi.
Dalam hal ini, subtopik yang bisa Anda cantumkan adalah home page, header, footer, side bar, search bar, dan subpages.
Nantinya, semua subtopik tersebut bisa Anda uraikan lebih detail lagi menjadi beberapa komponen-komponen yang lebih kecil.
3. Hubungkan Setiap Topiknya
Langkah membuat peta konsep selanjutnya adalah hubungkan topik dengan subtopik yang berkaitan menggunakan garis atau tanda panah.
Kedua simbol tersebut digunakan untuk menunjukkan hubungan yang dimiliki oleh antar subtopik dalam peta konsep.
4. Tambahkan Warna dan Gambar
Nah, agar peta konsep lebih menarik, Anda bisa menggunakan warna dan menambahkan gambar di dalamnya.
Penambahan elemen ini, tidak hanya membuat peta konsep menarik, tapi juga membantu Anda untuk memberikan detail mengenai konsep yang dibuat.
Itulah dia penjelasan mengenai apa itu mind map, mulai dari pengertian, jenis, manfaat, hingga cara membuatnya.
Intinya, mind map adalah teknik yang digunakan untuk membuat visualisasi konsep secara terstruktur dan hierarkis.
Ada banyak manfaat yang dimiliki oleh peta konsep, di antaranya yaitu membantu meningkatkan kreativitas, produktivitas kerja, hingga memudahkan pemecahan masalah.
Bahkan dalam hal desain website, mind map bisa membantu meningkatkan pengalaman para pengguna.
Maka dari itu, penting untuk merencanakan struktur web menggunakan peta konsep semacam ini.