Keberadaan perusahaan teknologi sudah cukup menjamur di Indonesia. Perusahaan teknologi banyak mengembangkan produk digital yang membutuhkan profesi seorang UX writer.
Sebenarnya bagaimana profesi UX writer itu dan bagaimana prospek kerjanya di masa depan? Simak terus artikel ini untuk mengetahuinya!
Apa itu UX Writer?
UX writer (User Experience Writer atau Pengalaman Pengguna) adalah profesi dengan tugas utama membuat teks atau copy yang muncul pada aplikasi atau produk digital.
Tugas UX writer adalah membuat microcopy atau kata-kata singkat yang intuitif bagi pengguna sesuai dengan brand’s voice. Seorang user experience writer menekankan pada kesederhanaan dan kemudahan untuk pengguna.
User experience writer merencanakan dan menunjukkan pembicaraan antara pengguna dan produk Anda, memperkirakan dan membantu pengguna dalam memecahkan masalah, mencari informasi, dan mengarahkan ke tempat yang tepat.
Penulisan copy pada produk digital bertujuan untuk memandu pengguna untuk menyelesaikan tasks dalam sebuah produk di website atau mobile apps.
UX writing dapat membantu pengguna untuk memahami bagaimana menggunakan atau berinteraksi dengan perangkat lunak (software). Termasuk di dalam desktop, mobile apps, games, dan interaksi suara multimodal experience (smart tv, Google Home, atau interface dari sebuah mobil).
Tugas UX Writer
User experience writer tidak hanya menulis teks microcopy, tetapi juga berperan dalam membantu membuat brand atau product voice dan memastikan seluruh content creator dalam organisasi mudah memahami dan menggunakan voice tersebut.
UX writer harus berpihak kepada pengguna apabila sebuah produk sulit digunakan atau tidak mudah dipahami. User experience writer harus memberi tahu bagaimana fitur, task, dan project dikomunikasikan dengan jelas.
User experience writer juga memiliki beberapa tanggung jawab lainnya, seperti:
- Menganalisis kompetisi dengan perusahaan kompetitor yang beroperasi di sektor yang sama.
- Melakukan partisipasi dalam pembuatan strategi pengembangan suatu konten dalam aplikasi.
- Melakukan koordinasi dengan tim UI designer mengenai permasalahan dalam aplikasi.
- Melacak kualitas dari usability microcopy.
- Menyiapkan laporan untuk senior management.
- Melakukan pengembangan mockup dan copy dengan tim pengembangan dan desain.
- Melakukan percobaan usability di setiap jenis produk dan halaman independen website.
- Membuat laporan dengan menunjukkan temuan.
Kemampuan yang Harus Dimiliki UX Writer
Jika Anda berminat menjadi seorang user experience writer, maka Anda memerlukan beberapa kemampuan penting, yaitu:
1. Writing Skills
Tidak hanya harus mengetahui tata bahasa, padanan kata, atau ejaan kata, tetapi juga harus bisa menulis dengan ringkas dan jelas agar dapat memberikan pengguna banyak keleluasaan saat menggunakan produk.
Perlu banyak berlatih menulis dengan teknik penulisan yang spesifik pada UX untuk membantu dalam meningkatkan kemampuan penulisan.
2. Research Skills
Riset untuk berasal dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pengguna saat menggunakan produk.
Teknik riset yang dilakukan bisa user testing, A/B testing, atau card sorting. Tujuan melakukan riset bagi seorang user experience writer adalah agar bisa membuat copy yang user-friendly.
3. Digital Design Program
Meskipun tidak semua seorang UX writer mengerti tentang tools desain visual, tetapi dengan memiliki pengetahuan tentang hal tersebut dapat meningkatkan kredensial Anda.
Tools desain visual, seperti Sketch atau Figma, dapat membantu Anda untuk belajar dan membangun portfolio.
Perbedaan UX Writer dan Copywriter
Seorang UX writer akan melakukan riset tentang target audiens mereka agar dapat merasakan apa yang pengguna rasakan saat menggunakan produk. Umumnya, profesi ini berorientasi pada produk karena bekerja dengan product designer dan juga engineer.
UX writer membuat sebuah copy yang singkat, jelas, dan padat, namun lebih berfokus pada teknik penulisan yang bisa memberikan instruksi kepada pengguna apa yang bisa dilakukan oleh produk dan bagaimana menggunakannya.
Seorang UX writer harus memahami apa yang bisa dilakukan oleh produk untuk pengguna dan bagaimana produk tersebut bisa membuat kehidupan pengguna lebih baik. Hal ini berbeda dengan kalimat “bagaimana produk ini bekerja”.
Sedangkan, copywriter umumnya bekerja bersama tim marketing dengan menuliskan copy yang singkat, jelas, dan padat sesuai dengan brand voice perusahaan.
Namun, yang membedakan dengan UX writer, seorang copywriter cenderung menulis copy untuk memperoleh pelanggan dan menyebarkan brand awareness melalui ads, social media posts, atau di slogan perusahaan.
Peluang Kerja UX Writer
Nah, sampai di bagian bagaimana peluang kerja UX writer saat ini? Seperti apa yang sudah dijelaskan, UX writer merupakan salah satu profesi most wanted saat ini mengingat teknologi saat ini berkembang sangat cepat.
Selain itu, jenjang karir UX writer juga cukup menjanjikan. Pada perusahaan sudah cukup mapan, maka profesi ini dapat naik jabatan menjadi editor UX.
Kemudian, apabila sudah mulai banyak pengalaman dan kemampuan yang memadai, bisa juga menjadi seorang product manager.
Apabila sudah menjadi product manager, maka pekerjaan mereka tidak lagi membuat copy, namun juga menciptakan tujuan dan fungsionalitas dari sebuah produk.
Gaji UX Writer
UX writer junior di Amerika Serikat rata-rata bisa menghasilkan sekitar $75.000 sedangkan untuk seorang senior bisa mencapai $125.000.
Di Indonesia sendiri, gaji profesi ini sekitar Rp3.500.000 hingga Rp7.000.000 per bulan tergantung pada pada company tempat bekerja.
Pada perusahaan Gojek, gaji profesi tersebut menyentuh angka Rp10.000.000 per bulan. Perusahaan Traveloka menyentuh angka Rp 11.000.000 per bulan sedangkan pada perusahaan Kompas Gramedia berkisar Rp6.600.000 per bulan.
Itulah dia penjelasan lengkap mengenai profesi user experience writer mulai dari pengertian, tugas, skill, hingga jenjang karier dan gaji yang didapat.
Bagi Anda yang ingin mempunyai situs web yang relevan dengan kebutuhan pengguna Anda, gunakan jasa layanan desain web oleh Sitespirit. Let’s get started!