Jika ada pertanyaan mengenai digital marketing, mungkin satu konsep yang terlintas di kepala adalah “User Experience” atau UX. Selain pada industri digital marketing, konsep User Experience juga digunakan di industri lainnya, termasuk desain software, situs web , aplikasi, dan banyak lagi.
Ketika Anda menggabungkan semua studi UX yang telah dilakukan pada subjek dan teori yang diajukan, Anda dapat melihat bagaimana mendefinisikan istilah yang kompleks seperti User Experience bisa sangat sulit.
Apa itu User Experience?
User Experience (UX) terbuat dari semua interaksi yang dimiliki pengguna dengan produk atau layanan. Ini adalah pengalaman internal pribadi yang dialami pelanggan saat menggunakan antarmuka produk.
Mari kita ambil contoh sebuah situs web e-commerce. Jika pelanggan menemukan pengalaman membeli yang lama, kompleks dan rumit, maka UX-nya akan menjadi buruk. Katakanlah sebaliknya pengalaman pembeliannya mudah dan bebas keramaian, maka UX akan dianggap bagus. Ini mungkin akan mendorong pelanggan untuk memilih dan membeli produk di situs web tempat dia mengalami User Experience yang baik.
Meskipun masih penting bagi suatu produk untuk berfungsi, pengalaman juga menjadi sangat relevan: semakin baik pengalaman yang Anda tawarkan, semakin besar kemungkinan pelanggan akan memilih Anda daripada pesaing Anda: UX dapat menjadi pembeda di pasar yang ramai.
Sejarah User Experience
User Experience Design berasal dari ilmu ergonomi kuno (ἔργον, yang berarti “kerja”, dan νόμος, yang berarti “hukum alam”) – yang mencoba untuk menciptakan seperangkat prinsip yang membuat pekerjaan menjadi lebih nyaman dan efisien.
Hubungan antara ergonomi dan tenaga kerja bertahan hingga saat ini. Pada tahun 1900, Winslow Taylor memelopori optimalisasi kerja modern, dengan berpedoman pada penelitiannya mengenai interaksi antara pekerja dan alat kerja mereka (kemungkinan merupakan contoh pertama penelitian UX yang sistematis dalam sejarah).
Kemudian disusul oleh Toyota pada tahun 1940-an dengan sistem Human-Centered-Production yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi melalui pembentukan lingkungan yang nyaman dan menghormati para pekerja. Dengan cara ini, Toyota mengedepankan desain pengalaman pengguna.
Kemajuan besar di sisi produk dari desain UX di masa depan dibuat pada awal tahun 1940-an, ketika Alan Turing membentuk theoretical computer pertama. Teori Komputasi membuka pintu gerbang bidang ilmu komputer yang terus berkembang. Pada tahun 1955, industrial designer, Henry Dreyfuss, menulis “Designing for People” yang terkenal, di mana ia menekankan hubungan antara manusia, pengalaman mereka, dan desain produk yang sukses. Karya ini tentu saja menjadi salah satu tonggak lahirnya User Experience Design.
Pada tahun 70-an, era personal computer mulai muncul. Xerox Parc, sebuah laboratorium R&D yang terkenal dari Silicon Valley bertanggung jawab atas konsep GUI dan mouse komputer. Psikolog dan insinyur bekerja sama untuk memberikan pengalaman yang menakjubkan. Apple dan Microsoft, menggunakan hasil kerja Xerox Parc untuk membangun sistem komputasi mereka yang lebih baik.
Akhirnya pada tahun 1995, psikolog dan desainer kognitif terkenal – Don Norman, menciptakan istilah User Experience untuk menggambarkan serangkaian aktivitas yang dilakukan timnya di Apple Computers. Tak lama kemudian, istilah ini mulai populer. Ide-ide yang terkandung dalam istilah “User Experience” mendapatkan dana yang cukup besar selama selama ini karena karyanya yang luar biasa.
Elemen User Experience Design
User Experience adalah bidang yang sangat kompleks. Terdapat beberapa elemen dalam UX Design yang wajib untuk diketahui:
1. Strategy
Dalam aspek ini, kebutuhan pengguna serta niche suatu bisnis sangat dipertimbangkan mengingat. Aspek strategi menekankan kepada masalah yang ingin dipecahkan oleh suatu produk.
2. Scope
Pada aspek ini menekankan tentang produk yang akan dibuat. Tim UX mendefinisikan tentang kebutuhan fungsional meliputi fitur yang akan dibuat serta ketentuan konten yang meliputi informasi tertulis dan visual.
3. Structure
Aspek ini berfokus pada desain diatur, struktur konten dan desain interaksi.
4. Skeleton
Aspek ini menekankan tentang bagaimana informasi disajikan dan disusun. Desain UI, desain navigasi, dan desain informasi mulai dipertimbangkan.
5. Surface
Aspek surface berfokus pada tampilan dan user’s feel. Pada tahap ini, desain visual, misalnya, warna dan jenis huruf apa yang digunakan yang merupakan cakupan User Interface mulai disusun.
Fungsi User Experience
User Experience (UX) berfokus pada pemahaman yang mendalam tentang pengguna, apa yang mereka butuhkan, apa yang pengguna sukai, kekuatan pengguna, dan juga kelemahan pengguna dengan mempertimbangkan tujuan bisnis dan objektif divisi yang mengelola proyek.
UX yang bagus dapat meingkatkan minat pengguna untuk menggunakan aplikasi/website. UX juga hadir untuk memudahkan pengguna saat memakai aplikasi/website dan memperhatikan pengaplikasian UX dapat menghasilkan UI design yang bagus, mengingat UI adalah output dari penerapan UX.
Cara Kerja User Experience
Jika Anda berminat untuk mempelajari bidang ini, simak cara kerja UX beriktu ini!
1. Riset (UX Research)
Tahapan yang paling mendasar adalah riset. Riset diperlukan untuk mengetahui kebutuhan produk serta pengguna guna meningkatkan tingkat kepuasan terhadap produk beserta aplikasi ataupun website produk tersebut. Selain riset tentang pengguna, riset terhadap kompetitor juga perlu dilakukan.
2. Analisa
Setelah data hasil riset diperoleh, langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil-hasil tersebut. Analisis ini juga meliputi proses olah data menggunakan berbagai Tools, misalnya Microsoft Excel.
3. Prototype/Wireframe
Kemudian, mulai bangun UX Design dengan membuat prototype juga wireframe.
4. Desain UI
Jangan lupa untuk membuat User Interface (UI) Design atau Desain Antarmuka Pengguna. Karena, UX serta UI merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi.
5. Pengembangan Aplikasi
Setelah UI dan UX selesai dibuat kemudian masuk dalam tahap pengembagan aplikasi atau website.
6. Usability Testing
Tahap yang terakhir adalah evaluasi dengan melakukan usability testing untuk menguji fungsionalitas aplikasi/website yang telah dirancang.
Aspek Penting User Experience
Banyak aspek penting dalam User Experience situs web, tetapi inilah pilihan yang kami buat dengan 5 teratas:
Navigasi melalui situs harus cepat dan logis
Pengguna aplikai ataupun web tidak memiliki banyak waktu untuk memahai suatu web/aplikasi terlalu lama, dengan sistem navigator yang rumit maka akan membuat pengguna beralih ke web/aplikasi yang lebih mudah unutk dipahami. Oleh karena itu, sistem navigasi aplikasi/web harus dibuat efektif dan efisien.
Perbarui konten secara berkala
Seiring dengan arus informasi yang selalu update, pembaharuan isi konten perlu dilakukan secara berkala karena konten juga sangat berperan penting dalam UX.
Pengguna tentu tidak ingin membaca konten yang sama dalam beberapa periode waktu, maka dari itu dibutuhkan isi konten yang kreatif dan selalu update untuk meanambah experience user.
Pengoptimalan tampilan mobile phone
Dewasa ini banyak pengguna lebih memilih menggunakan mobile phone daripada menggunakan desktop untuk mencari informasi karena efisiensinya. Untuk itu tampilan suatu aplikasi pada mobile phone juga harus diatur dan disesuaikan sehingga pengguna mendapatkan experience yang baik.
Gunakan Gambar
Visualisasi juga aspek yang penting dalam UX. Penggunaan gambar dapat memberikan warna pada dalam aplikasi serta web. Penggunaan gambar yang sesuai dan kreatif juga dapat menambah pengalaman pengguna.
Lakukan Tes Secara Berkala
Pengujian secara berkala pada situs web ataupun aplikasi anda wajib untuk dilakukan. Dengan melakukan pengujian, aspek-aspek yang kurang dapat diketahui yang selanjutnya bisa diperbaiki.
Tips Menghasilkan User Experience yang Baik
1. Menggabungkan Branding yang Konsisten
Prospek Anda tidak perlu bertanya-tanya apakah properti web tertentu milik Anda atau bukan. Dari situs web Anda ke email Anda, aplikasi Anda, dan bahkan materi offline Anda – semuanya harus menampilkan logo Anda dan menggunakan warna merek yang sama.
Dengan menciptakan citra merek yang konsisten , Anda akan menumbuhkan loyalitas pelanggan , yang pada gilirannya membantu kepuasan dan rujukan pengguna.
2. Manfaatkan Call-To-Action yang Jelas
UX Anda mungkin sempurna, tetapi tanpa Call to Action pengunjung situs Anda mungkin tidak tahu apa yang harus dilakukan. Setiap halaman harus memiliki CTA yang memungkinkan klik instan dan tanpa banyak menggulir. Artinya, ajakan bertindak harus terlihat dengan warna cerah dan paruh atas sehingga selalu mudah ditemukan dan diklik.
Jika Anda menginginkan lebih banyak konversi , berikan perhatian khusus pada ajakan bertindak Anda untuk peningkatan UX .
3. Buat Konten untuk Konsumen
Membuat situs website pemasaran digital yang efektif bukanlah proyek yang sia-sia. Sebaliknya, setiap elemen harus dibuat dengan mempertimbangkan persona pembeli Anda.
Dari kata kunci yang Anda gunakan yang menampilkan niat pembeli hingga warna yang Anda gunakan yang dapat memengaruhi kepribadian Anda pada tingkat psikologis, dan semua konten dan desain interaktif Anda, semuanya harus didasarkan pada prospek dan preferensi pelanggan.
Anda mungkin tidak memiliki semua jawaban dalam hal membuat konten khusus pengguna, tetapi di situlah pengujian yang tepat berperan.
4. Pahami Perilaku Pengguna Anda dengan Alat Heatmap.
Melihat Google Analytics dan Search Console terkadang tidak memberi Anda gambaran lengkap. Ini membutuhkan penggunaan alat perdagangan lainnya, seperti Heatmap.
Heatmap adalah representasi visual tentang bagaimana pengunjung berinteraksi dengan konten situs web Anda. Dengan menggunakan pencitraan termal, Anda dapat melihat di mana pengunjung mengarahkan kursor, mengklik gambar, berinteraksi dengan animasi, dan seberapa jauh halaman yang mereka gulir.
Informasi ini kemudian dapat digunakan untuk meningkatkan situs Anda dari waktu ke waktu.
Contoh Web dengan Desain User Experience yang Baik
Skyscanner
Skyscanner adalah situs web agregator tarif perjalanan. Design UX dalam situs ini sangat intuitif dan memiliki sistem navigasi yang baik, sehingga pengguna mudah untuk mencari penerbangan termurah.
Zalando
Zalando adalah situs web e-commerce yang terkenal. Pengguna mendapatkan pengalaman yang baik karena situs dirancang dengan sangat baik. Setiap pengguna bisa mendapatkan info, gambar, dan video tentang pakaian sebanyak yang mereka butuhkan tanpa kesulitan.
Just Eat
Just Eat memiliki fungsi pencarian yang praktis. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk menemukan restoran yang menawarkan layanan delivery dalam hitungan detik. Filter Just Eat juga sangat berguna untuk menemukan menu makan malam yang anda inginkan dengan cepat.
Bidang Pekerjaan untuk Pengembangan UX
- Manajemen Proyek
Project management berfokus pada perencanaan dan pengelolaan proyek dan sumber dayanya. - User Research
Bidang ini berfokus pada pemahaman perilaku, kebutuhan, dan motivasi pengguna melalui teknik observasi, analisis tugas, dan metodologi lainnya. - Information Architecture (IA)
Arsitektur Informasi dalam UX berfokus pada bagaimana informasi diatur, disusun, dan disajikan kepada pengguna. - User Interface Design
Desain UI berfokus pada antisipasi terhadap apa yang mungkin perlu dilakukan oleh pengguna dan memastikan bahwa elemen-elemen interface mudah diakses, dipahami, dan digunakan. - Desain Visual
Visual design berfokus untuk memastikan tampilan yang menarik secara estetika dan sesuai dengan tujuan merek. - Content Strategy
Sebagai content strategist, Anda akan berfokus pada penulisan dan kurasi konten yang bermanfaat dengan merencanakan pembuatan, pengiriman, dan tata kelola konten.
Kesimpulan
UX terutama mempelajari perilaku, perasaan, persepsi, reaksi, emosi, dan kendala psikologis lainnya yang mungkin terjadi dengan komputer atau perangkat atau aplikasi yang mendukung komputasi. UX adalah inti dari teknologi interaksi komputer manusia (HCI). Ini juga merupakan peran pekerjaan utama seorang desainer UX.
Meskipun merupakan konsep yang luas, UX umumnya berfokus pada tampilan visual suatu sistem dan bagaimana hal itu memengaruhi pengguna akhir dalam hal kepuasan visual dan kegunaan serta efisiensi sistem dalam menyelesaikan tugas dan proses khusus sistem.