Dalam marketing terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan, seperti direct selling, earned media, point of purchase, internet marketing dan lain sebagainya.
Adapun penerapan strategi marketing disesuaikan dengan target pasar dan tentunya kebutuhan perusahaan.
Salah satu strategi marketing yang tidak asing adalah model AIDA. Model AIDA adalah marketing funnel yang cukup populer digunakan dalam dunia marketing.
Untuk itu pada artikel ini, kami akan membahas lebih lengkap tentang apa itu AIDA, kelebihan dan Kekurangan, serta contoh penerapannya. Simak selengkapnya!
Pengertian AIDA
AIDA adalah salah satu model marketing yang sering digunakan dalam strategi pemasaran digital marketing, dan kampanye public relation atau PR Campaign.
AIDA adalah singkatan dari Awareness (Kesadaran), Interest (Minat) , Desire (Keinginan), and Action (Aksi atau Tindakan).
Melansir dari situs lucidchart, model marketing ini dikembangkan oleh Pembisnis Amerika yang bernama Elias St. Elmo pada tahun 1898.
Diketahui bahwa Elmo Lewis secara anonim menulis sebuah kolom tentang tiga prinsip periklanan pada majalah percetakan bernama The Inland Printer. Menurutnya, tiga prinsip ini berguna sepanjang perjalanan karirnya.
Prinsip tersebut menjelaskan tentang proses yang dilalui oleh seorang penjual utuk mencapai penjualan. Tahapan tersebut adalah attention, interest, desire, dan action, yang membentuk sebuah hierarki linear.
AIDA marketing adalah model yang digunakan untuk mengidentifikasi tahap kognitif pembeli saat proses pembelian produk dan layanan.
Konsep AIDA berisi tahapan-tahapan yang dialami seseorang saat akan melakukan pembelian produk dan atau jasa.
AIDA model adalah satu dari banyaknya model marketing yang dapat diterapkan dalam pemasaran standar, meliputi perencanaan dan analisis efektivitas Campaign PR.
Salah satu upaya yang dilakukan dalam penerapan digital marketing adalah menggunakan AIDA copywriting.
Formula AIDA dalam copywriting merupakan sebuah konsep pendekatan yang dirumuskan untuk memberi pengetauan kepada target untuk melakukan action sehingga menghasilkan penjualan.
Kelebihan AIDA
Beberapa kelebihan dari model ini:
- Menyediakan struktur yang jelas dalam merencanakan selling campaign atau komunikasi
- Tahap-tahapnya membantu dalam memandu proses perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran
- Membantu memahami dan mengarahkan perilaku konsumen secara bertahap, dari awal perhatian hingga final purchasing
- Membantu dalam menyusun pesan yang sesuai dan menarik bagi target audiens
- Memantau dan mengukur kinerja kampanye dengan memfokuskan pada setiap tahapan
- Memungkinkan aplikasi yang luas dalam berbagai konteks pemasaran
- Meningkatkan relasi baik dengan konsumen
Kekurangan AIDA
Beberapa kekurangan dari model ini:
- Kurang memerhatikan customer’s journey
- Kurang memerhatikan tindakan lanjutan yang diinginkan setelah pembelian, seperti feedback, dan lainnya
- Kurang memerhatikan detail seperti ketersediaan barang, harga, dan lain sebagainya
- Tidak dapat diterapkan pada pembeli impulsif atau siklus penjualan yang sangat singkat
- Memantau dan mengukur kinerja kampanye dengan memfokuskan pada setiap tahapan
Konsep AIDA
Model AIDA dalam pemasaran mencakup empat aspek utama yang berperan penting dalam proses pemasaran, yaitu Awareness (Kesadaran), Interest (Minat) , Desire (Keinginan), dan Action (Aksi atau Tindakan).
Berikut penjelasan mengenai 4 konsep AIDA model:
1. Tahap Awareness
Tahap yang pertama adalah membangun kesadaran brand beserta produk dan atau jasa yang ditawarkan.
Asumsi yang menjadi landasan pada tahap ini adalah bahwa masyarakat belum mengenal bisnis dan produk atau jasa yang Anda tawarkan.
Inti dari tahap ini adalah menciptakan juga meningkatkan brand awareness bisnis dengan berbagai upaya. Salah satu upaya yang dapat diterapkan adalah dengan membuat creative disruption, seperti:
- Membuat iklan yang menarik
- Personalisasi pemasaran
- Guerilla marketing
- Membuat artikel blog yang menarik
Untuk melakukan upaya diatas, Anda perlu mengetahui dengan betul karakteristik target konsumen sehingga upaya yang dilakukan tepat pada sasaran.
2. Tahap Interest
Setelah tahap pertama selesai dan masyarakat telah aware dengan bisnis Anda, maka tahap selanjutnya adalah menarik minat konsumen dan kemudian mempertahankannya.
Tahapan ini bisa dikatakan lebih sulit dari tahap sebelumnya, yang mana Anda harus benar-benar paham akan kebutuhan dan keinginan konsumen target Anda.
Pastikan bahwa produk dan jasa yang Anda tawarkan menarik sehingga membuat konsumen tertarik.
Berikan sesuatu yang relevan dan menarik dalam menjalankan strategi marketing sampai kosumen tertarik dengan produk atau bisnis Anda.
Tahap ini juga merupakan langkah membangun pondasi untuk membangun relasi yang baik dengan klien. Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam tahap ini adalah:
- Buatlah brand story yang menarik
- Kemas tampilan fitur produk dengan cara yang menarik
- Promosikan testimoni atau ulasan positif produk dari konsumen
3. Tahap Desire
Pada tahap ini, Anda harus bisa meyakinkan konsumen untuk membeli produk atau memakai jasa yang Anda tawarkan.
Yakinkan konsumen dengan menunjukkan keunggulan brand beseta produk dan jasa yang Anda tawarkan.
Selain itu, Anda juga perlu membangun kesadaran konsumen akan pentingnya produk dan jasa yang Anda tawarkan.
Untuk membangun kesadaran konsumen, Anda perlu menggencarkan promosi sehingga konsumen yakin untuk melakukan pembelian.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan pada tahap ini, di antaranya:
- Tunjukkan bahwa produk atau jasa Anda merupakan soslusi akan kebutuhan konsumen
- Mengaitkan nilai-nilai brand dengan kebutuhan konsumen
- Menguatkan brand personality
4. Tahap Action
Tahap akhir dalam model pesaran AIDA adalah action. Pada tahap ini konsumen melakukan pengambilan keputusan untuk membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan atau tidak.
Untuk meyakinkan konsumen melakukan pembelian, Anda perlu mengajak konsumen melakukan pembelian dengan membuat CTA (Call-to-action) yang persuasif.
Selain itu, permudah alur pembelian calon konsumen. Beberapa upaya yang dapat Anda lakukan:
- Menyediakan fitur live chat
- Mempermudah proses transaksi
- Menawarkan promo menarik
Contoh AIDA
Berikut contoh AIDA copywriting perusahaan fashion yang dapat Anda jadikan referensi dalam strategi marketing:
- Attention: Temukan gaya unik dan terbaru kami yang memikat mata Anda. Koleksi fashion terkini untuk tampil lebih berani dan trendi
- Interest: Dari gaya kasual hingga formal, kami memiliki semua yang Anda butuhkan. Temukan pakaian dan aksesori eksklusif yang akan memenuhi gaya hidup Anda
- Desire: Dapatkan penampilan yang memukau dengan koleksi fashion kami yang elegan dan modern
- Action: Jangan lewatkan kesempatan untuk memiliki penampilan yang istimewa. Klik link di bawah ini untuk mulai berbelanja sekarang atau kunjungi toko kami dan nikmati pengalaman berbelanja langsung yang tak terlupakan
Itulah penjelasan tentang model AIDA yang dapat kami sampaikan. Dapat disimpulkan bahwa model pemasaran satu ini menggambarkan serangkaian tahapan psikologis yang dialami oleh konsumen saat mereka akan membeli produk dan jasa.
AIDA merupakan akronim dari Attention, Interest, Desire, dan Action, mewakili empat tahapan utama dalam model ini.
Model AIDA membantu pemasar dan penulis copy untuk merencanakan dan menyusun pesan pemasaran dengan cara yang mengikuti alur psikologis konsumen.
Dengan memahami setiap tahapan, Anda dapat meningkatkan efektivitas komunikasi dan relasi dengan konsumen.
Teknik copywriting dengan metode AIDA dapat membantu meningkatkan pelanggan yang mengunjungi halaman suatu website.
Cara lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan traffic website adalah dengan menggunakan artikel SEO.