Apa itu Internal Link? – Fungsi, Contoh, & Cara Membuatnya

Penyematan internal link adalah salah satu upaya untuk meningkatkan page authority. Agar hasilnya maksimal, hindari penggunaan internal link yang berlebihan dan pastikan linknya mengarah ke halaman yang relevan.

DAFTAR ISI

Penggunaan internal link adalah salah satu strategi yang efektif dan kerap digunakan oleh para SEO specialist.

Penerapan internal link dalam sebuah artikel atau website tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus memperhatikan beberapa hal.

Perlu diketahui, internal link ini tidaklah sama dengan eksternal link karena tujuan link-nya mengarah pada sumber yang berbeda.

Nah, agar tidak keliru, mari simak penjelasan mengenai apa itu internal link SEO (Search Engine Optimization) dalam artikel berikut ini!

Apa itu Internal Link?

Saat membaca artikel di internet, mungkin Anda pernah menemukan kalimat “Baca juga” diikuti dengan judul artikel lain yang bisa diklik. Nah, itu adalah salah satu contoh internal link.

Ditinjau dari definisinya, internal link adalah link atau hypertext yang mengarah ke halaman lain di website yang sama.

Diketahui, penerapan internal link yang tepat bisa mengoptimalkan strategi SEO dan membantu navigasi pengguna dalam menemukan konten yang relevan.

Perbedaan Internal Link dan Eksternal Link

Telah disebutkan sebelumnya, internal link tidaklah sama dengan eksternal link. Perbedaan keduanya dapat dilihat dari berbagai aspek, mulai dari pengertian, tujuan, dan fungsinya.

Berikut penjelasannya.

1. Pengertian

Dari segi pengertian, internal link adalah hypertext yang mengarah ke halaman lain yang ada dalam website yang sama.

Sebagai contoh, Anda ingin membuat artikel di website Sekawan Studio tentang “Apa itu SEO”.

Nah, Anda bisa menulis paragraf berikut dalam artikel Anda:

SEO sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu off-page, on-page, dan technical, dan masing-masing jenis tersebut memiliki strategi optimasi yang berbeda.

Bisa dilihat bahwa dalam kata “off-page” di atas, terdapat hypertext yang mengarah ke artikel Sekawan Studio yang lain dengan topik “apa itu SEO off-page“.

Sementara itu, eksternal link adalah hypertext atau link yang mengarah ke halaman yang ada di website lain.

Contohnya, Anda ingin membuat artikel di web Sekawan Studio tentang “promosi menggunakan website”.

Nah, berikut contoh pengimplementasian eksternal link yang bisa Anda gunakan:

Salah satu strategi agar website Anda bisa tampil di halaman atas pencarian adalah dengan menerapkan praktik SEO.

Sekarang, coba Anda klik kata “praktik SEO” dalam kalimat di atas. Anda akan diarahkan ke artikel tentang “apa itu SEO” dari website lain, bukan?

2. Tujuan

Dari segi tujuannya, link internal digunakan untuk meningkatkan page authority. Sebab, jenis link ini bisa menyalurkan authority dari satu halaman ke halaman lainnya.

Di sisi lain, external link digunakan untuk meningkatkan domain authority. Hal ini dikarenakan, ketika halaman situs web dijadikan rujukan oleh website lain, kepercayaan mesin pencari akan website Anda meningkat.

3. Fungsi

Fungsi internal link SEO adalah mendukung strategi SEO on-page, meningkatkan engagement rate dan menaikkan pageviews.

Sementara itu, fungsi eksternal link adalah meningkatkan kredibilitas situs web, baik di mata search engine  maupun pengguna.

Pentingnya Internal Link dalam SEO

Melansir dari Backlinko, penerapan link internal penting untuk SEO. Lantas, bagaimana fungsi link internal dalam SEO? Berikut penjelasannya:

1. Meningkatkan Authority

Salah satu goal dalam strategi SEO, yaitu peningkatan ranking website di Search Engine Result Page (SERP). Peningkatan ranking ini bisa didapatkan dari penggunaan link internal yang tepat.

Sebagai contoh, terdapat satu halaman website dengan beberapa eksternal link yang mengarah pada halaman tersebut. Artinya, halaman website tersebut memiliki authority yang kuat.

Nah, authority ini bisa diberikan ke halaman-halaman lain yang ada dalam website melalui internal link. Seiring dengan naiknya authority, peringkat halaman website di SERP juga akan meningkat.

2. Membantu Mesin Pencarian Memahami Struktur Website

Selanjutnya, link internal bisa membantu mesin pencarian, termasuk Google untuk memahami struktur website dan konteks setiap halamannya.

Link internal dapat memberitahu mesin pencarian bahwa halaman A berkaitan dengan halaman B, C, atau D dalam situs web.

Dengan begitu, mesin pencarian bisa menemukan, meng-crawl, dan mengindeks setiap halaman situs web dengan mudah.

3. Memudahkan Navigasi

Seperti yang sudah disebutkan di atas, penggunaan internal link bisa membantu navigasi dan meningkatkan User Experience (UX).

Hal ini bisa terjadi karena link internal mengindikasikan konten yang relevan dengan halaman yang saat ini dibuka oleh pengguna.

Misalnya, ketika pengguna membuka halaman artikel dengan judul “Apa itu WordPress?” Anda bisa menyertakan internal link yang mengarah ke konten “Cara Membuat Website dengan WordPress”.

Praktik semacam ini akan membantu pengguna menemukan konten yang relevan sekaligus meningkatkan tingkat engagement mereka dengan situs web Anda.

Cara Membuat Internal Link di WordPress

Cara membuat link internal di CMS WordPress tidaklah sulit. Anda hanya perlu melakukan langkah-langkah berikut ini:

  • Blok kata atau kalimat yang ingin diberi link internal
  • Tekan keyboard CTRL + K atau pilih ikon “Tautan” di toolbar
  • Masukkan link tujuan
  • Klik tambah tautan atau tekan tombol “Enter” di keyboard

Cara Mengoptimalkan Internal Link

Jika diterapkan dengan tepat, link internal bisa memberikan dampak yang bagus bagi website dan SEO

Berikut cara membuat internal link yang benar agar penerapannya optimal.

1. Arahkan ke Halaman yang Relevan

Cara pertama, yaitu arahkan link internal ke halaman konten yang relevan. Hal ini ditujukan untuk menarik perhatian para pengguna.

Jika link internal relevan, kemungkinan besar mereka akan meng-klik link tersebut. Namun sebaliknya, jika link internal tidak relevan, maka pengunjung tidak akan mengklik link tersebut.

Di sisi lain, bot mesin pencari juga akan kesulitan untuk memahami konteks konten Anda.

2. Gunakan Secukupnya

Cara selanjutnya, yaitu gunakan link internal secukupnya. Jangan sampai, Anda menggunakan link internal terlalu banyak karena hal ini dapat mengganggu kenyamanan para pengguna.

Jadi, sesuaikan penggunaannya sesuai konteks dan kebutuhan. Nah, yang paling penting, pastikan penggunaannya terlihat natural dan tidak memaksakan.

3. Atur Dofollow

Saat Anda menggunakan link internal, jangan lupa untuk mengatur link-nya sebagai dofollow agar bot mesin pencari mengikuti link tersebut.

4. Gunakan Kata Kunci

Cara optimasi yang terakhir, yaitu gunakan kata kunci di anchor text untuk memasang internal link. Hal ini ditujukan agar implementasi link internal lebih natural.

Di samping itu, penggunaan kata kunci di link internal juga memudahkan pengguna dan mesin pencari memahami isi link yang disematkan.

Jadi, lebih baik hindari penggunaan anchor text yang menggunakan kalimat “klik di sini”, “download di sini”, dan sejenisnya.

Demikian penjelasan mengenai internal link, mulai dari pengertian, fungsi, hingga pentingnya link ini dalam SEO.

Kesimpulannya, internal link adalah hypertext yang menuju ke halaman lain di satu website yang sama untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan page authority.

Lebih dari itu, link ini bisa membantu bot mesin pencari untuk menemukan, meng-crawl, dan mengindeks halaman website..

Nah, agar penggunaan internal link maksimal, Anda bisa menggunakan cara optimalisasi yang sudah disebutkan di atas.

Namun perlu diingat, untuk meningkatkan performa situs web di mesin pencarian, menggunakan internal link saja tidak cukup.

Dalam hal ini, Anda perlu menerapkan strategi SEO lainnya, baik strategi on-page, off-page, maupun teknikal. Sehubungan dengan ini Anda bisa menggunakan jasa SEO Sitespirit.

Melalui jasa ini, tim Sitespirit akan merumuskan strategi terbaik dan ter-update untuk situs web Anda.

Kami juga akan membantu proses riset keyword, monitoring performa keyword, hingga membuatkan konten editorial setiap bulannya. Mari mulai untuk performa situs web yang lebih optimal!

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.