Apa itu Canonical URL? Ini Arti dan Pentingnya dalam SEO

Rel canonical atau canonical tag merujuk pada sebuah elemen HTML yang dapat membantu serta menghindari duplikasi pada konten. Elemen ini juga dapat memberi informasi pada mesin pencari bahwa URL yang anda cantumkan pada halaman konten atau halaman web merupakan asli dan juga versi definitive. Canonical tag memiliki indikasi untuk membantu dalam melakukan indeks terhadap URL.

DAFTAR ISI

Penggunaan canonical URL adalah salah satu strategi SEO yang bisa digunakan untuk mengoptimasi performa website.

Adapun salah satu fungsi dari canonical URL adalah menghindari adanya duplikasi konten pada satu website.

Nah, agar Anda lebih paham dengan canonical URL, simak pengertian hingga cara membuatnya dalam artikel berikut ini. Yuk, simak!

Apa itu Canonical URL?

Canonical URL
Ilustrasi Canonical URL (Sumber: Freepik)

Canonical URL adalah elemen HTML yang digunakan untuk menghindari adanya duplikasi konten dalam satu website.

Elemen ini memberi informasi pada mesin pencari bahwa URL yang Anda gunakan pada halaman konten merupakan asli dan definitif.

Di samping itu, canonical URL atau canonical tag ini juga bisa digunakan untuk memberi tahu mesin pencari halaman utama website yang Anda kehendaki untuk ditampilkan.

Nah, di bawah ini merupakan contoh rel canonical:

<link rel=”canonical” href= https://www.sekawanstudio.com”>

Dalam praktiknya, ada beragam pengaplikasian rel canonical pada multiple URL. Berikut 4 cara menggunakan canonical tag:

  • 301 redirect
  • rel=”canonical”
  • Parameter pasif
  • Hash lokasi

Apakah saat ini Anda sedang bertanya-tanya sebenarnya masalah apa yang mengharuskan para webmaster untuk menggunakan rel canonical?

Jawabannya adalah karena mesin pencari menganggap bahwa setiap URL bersifat unik dan merupakan halaman baru yang terpisah.

Jadi, jika URL-nya unik tapi isinya mirip atau bahkan sama, mesin pencari bisa mendeteksi hal tersebut sebagai konten duplikat.

Diketahui, adanya duplikasi konten semacam ini memberikan dampak yang kurang baik bagi website. Sebab, mesin pencari, khususnya Google tidak akan memberikan peringkat untuk keduanya.

Oleh karena itu, dibutuhkan canonical URL untuk memberitahu mesin pencari bahwa di antara konten tersebut ada yang lebih diutamakan.

Pentingnya Canonical URL dalam SEO

Kira-kira, apakah rel canonical dapat menghadirkan suatu manfaat signifikan bagi SEO? Jawaban adalah tentu saja!

Mesin pencarian tidak menyukai suatu konten duplikat karena dianggap menyusahkan. Sebab, mesin pencari akan kebingungan dengan halaman mana yang harus diindeks dan diberi peringkat.

Selain bagi mesin pencari, konten duplikat juga bisa saja merepotkan bagi Anda karena dapat memengaruhi crawl budget.

Oleh karena itu, mengikutsertakan rel canonical merupakan langkah tepat yang tidak hanya membantu Anda sendiri, tetapi juga membantu mesin pencari.

Dengan canonical URL, mesin pencari lebih mudah melakukan crawling, indexing, hingga perankingan.

Tanda-Tanda Website Membutuhkan Canonical URL

Mungkin Anda dapat dengan mudahnya menganggap bahwa tidak ada bagian dari situs web yang menunjukkan tanda-tanda duplikasi konten.

Ya, berpikir demikian memang wajar karena Anda mungkin merasa paling mengerti akan website yang telah dibuat dan kelola.

Namun, perlu ditekankan sekali lagi, ada perbedaan sudut pandang antara kita dan mesin pencari. Algoritma mesin pencari tentu akan dengan mudah melacak konten duplikat melalui ciri-ciri sederhana.

Sehubungan dengan itu, berikut ciri-ciri website membutuhkan canonical URL:

  • URL yang mengandung parameter pencarian (query string)
  • Terdapat versi halaman yang dapat dicetak secara terpisah
  • URL yang mengandung ID sesi (session ID)
  • Versi halaman pdf secara terpisah
  • Ada varian HTTPs lain
  • Ada Versi AMP dan non-AMP
  • Homepage dapat diakses dengan URL berbeda
  • Versi www dan non-www dengan menyajikan konten sama pada keduanya
  • URL dengan dan tanpa huruf kapital menyajikan konten sama pada keduanya
  • Versi URL dengan dan tanpa slash (/)

Jika merasa situs web Anda memenuhi satu atau bahkan lebih dari satu ciri-ciri di atas, sebaiknya waspada.

Waspada dengan cara apakah? Dengan cara menerapkan atau mengaplikasikan rel canonical agar tidak dicurigai oleh mesin pencari sebagai konten duplikat.

Cara Membuat Canonical URL

Canonical URL dalam Header HTML
Canonical URL dalam Header HTML (Sumber: Freepik)

Anda mengalami masalah dengan konten duplikat karena URL tapi belum paham bagaimana cara mengatasinya dengan rel canonical?

Tidak perlu khawatir, Anda bisa menerapkan canonical URL menggunakan cara-cara berikut ini:

1. Gunakan rel=”canonical” pada Header HTTP

Pertama, Anda bisa menggunakan rel=”canonical” pada header HTTP untuk menunjukkan halaman yang kanonis.

Dengan menambahkan rel=”canonical”, Anda bisa memberitahu mesin pencari terkait halaman utama website yang ingin di-crawl dan diindeks.

2. Tambah Tag Link rel=”canonical”

Kemudian, Anda bisa menggunakan tag rel=”canonical” di setiap halaman yang memiliki isi konten sama. Adapun langkah-langkah penambahan tag rel=”canonical” adalah sebagai berikut:

  • Masukkan tag rel=”canonical” di bagian <head> halaman duplikat menuju halaman utama.
  • Gunakan redirect hreflang
  • Tambahkan rel=”alternate” pada halaman kanonis

3. Gunakan HTTPS sebagai URL Halaman Utama

Selanjutnya, agar penerapan canonical URL lebih efektif, Anda bisa menggunakan HTTPS untuk halaman utama.

HTTPS menunjukkan bahwa website Anda secure atau aman. Google sendiri menyukai situs yang aman, sehingga penggunaan HTTPS akan lebih menguntungkan.

4. Cantumkan URL Kanonis pada Sitemap

Nah, langkah terakhir untuk mengoptimasi halaman kanonis adalah cantumkan canonical URL pada sitemap.

Cara ini digunakan untuk membantu Google atau mesin pencari dalam memahami halaman website Anda.

Selain itu, cara ini juga bisa membantu mesin pencari untuk mendeteksi halaman duplikat dalam website Anda.

4 Kesalahan dalam Pengaplikasian Canonical URL

Dalam hal mengimplementasikan rel canonical, tidak jarang ditemukan beberapa kesalahan. Namun, sebisa mungkin Anda harus menghindari kesalahan-kesalahan tersebut karena bisa berdampak negatif pada website dan SEO.

Maka dari itu, Anda harus paham betul akan langkah yang harus dilakukan dan apa saja kesalahan-kesalahan yang harus dihindari.

Nah, adapun kesalahan umum yang sering terjadi dalam pengaplikasian canonical URL adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan rel canonical pada arsip yang dijadikan sebuah halaman.
  • Tidak mencantumkan alamat URL asli secara lengkap.
  • Jangan gunakan variabel seperti URL permintaan yang digunakan untuk mengakses halaman saat ini.
  • Memblokir tautan rel=canonic dengan robots.txt

Nah, itulah dia penjelasan lengkap mengenai canonical URL, mulai dari pengertian hingga kesalahan pengaplikasian yang kerap dilakukan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa canonical URL adalah elemen HTML yang digunakan untuk memberi tahu mesin pencarian terkait halaman utama dari konten yang mirip.

Dengan adanya canonical URL ini, mesin pencarian tidak akan bingung ketika meng-crawal website Anda. Adapun penerapannya bisa menggunakan rel=”canonical” di header HTTP.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.