Apa itu User Scenario? – Pengertian, Contoh, & Cara Membuatnya

User Scenario membantu membantu website designer menghasilkan situs web yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pasalnya, user scenario memudahkan web desainer memahami pain point pengguna.

DAFTAR ISI

Apa itu user scenario? Istilah ini merujuk pada salah satu proses yang harus dilalui dalam mendesain situs web.

User scenario dapat membantu web designer untuk menciptakan situs web yang menawarkan User Experience (UX) maksimal.

Nah, artikel ini akan mengulas lebih jauh mengenai apa itu user scenario mulai dari pengertian, contoh, hingga cara membuatnya. Oleh karena itu, mari simak artikel ini sampai habis!

Apa itu User Scenario?

Sebelum membuat desain situs web, Anda harus tahu bagaimana persona dan ciri khas perusahaan. Hal ini ditujukan agar Anda bisa memvisualisasikannya dengan baik.

Di samping itu, Anda juga harus memahami pain point dan kebutuhan pengguna. Dalam hal ini, user scenario akan membantu Anda.

Secara sederhana, user scenario adalah cerita atau proses yang mendeskripsikan interaksi user dengan situs web untuk mencapai goal.

Dengan user scenario, Anda bisa menciptakan desain situs web sesuai dengan kebutuhan target audience.

Lebih dari itu, proses ini juga akan membantu Anda dalam menciptakan situs web yang user friendly dan engaging.

Dengan begitu, para pengunjung akan lebih mudah menjelajahi situs web, sehingga tingkat engagementnya juga akan meningkat.

Pertanyaannya, bagaimana cara mengetahui user scenario? Untuk ini, Anda perlu melakukan riset terhadap target audience terlebih dahulu. 

Nantinya, data yang diperoleh bisa diterjemahkan dan dijadikan pedoman untuk membuat skenario pengguna.

Manfaat User Scenario

Membuat desain tanpa dasar data dan skenario yang jelas tentu akan menyulitkan Anda. Parahnya, hal ini bisa membuat desain Anda tidak tepat sasaran.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui skenario pengguna terlebih dahulu. Sebenarnya, apa manfaat skenario pengguna? Soal ini, simak penjelasan berikut:

1. Membantu Mengidentifikasi Pain Point Pengguna

Manfaat yang pertama, yaitu membantu mengidentifikasi pain point pengguna. Pada dasarnya, pembuatan situs web harus bisa menjawab permasalahan yang dihadapi pengguna.

Sebagai contoh, saat membuat situs web untuk toko online, Anda harus bisa menjawab kebutuhan dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi pengguna ketika mengakses website online shop.

Dengan begitu, Anda bisa membuat desain yang memudahkan mereka. Pertanyaannya, bagaimana cara mengetahui permasalahannya? Nah, jawabannya adalah menggunakan user scenario. 

Dalam praktiknya, pembuatan user scenario dilakukan dengan cara meminta bantuan user untuk menjalankan beberapa task.

Dalam proses ini, user bisa menyampaikan beberapa masalah atau kesulitan saat menjalankan task tersebut.

Dari sini, tim developer bisa melakukan evaluasi dan mencari solusi atas masalah-masalah yang ditemukan oleh pengguna.

Sebagai catatan, cara ini tidak hanya bisa digunakan untuk situs web Anda saja. Artinya, Anda juga bisa menggunakan cara serupa terhadap situs web kompetitor.

Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan inspirasi dan dapat memperbaiki fitur-fitur situs web agar lebih optimal.

2. Membantu Memahami Tujuan dan Konteks

Ketika Anda mengumpulkan feedback dari pengguna, mereka biasanya akan menjelaskan situasi yang dialami mereka ketika mengunjungi website.

Kemudian, para pengguna juga akan memberikan contoh terkait cara-cara yang berhasil dan tidak berhasil dilakukan.

Data dan informasi semacam ini bisa digunakan untuk mengembangkan atau meningkatkan penggunaan fitur situs web.

Contoh User Scenario

Pak Ahmad adalah seorang pemilik UMKM yang sedang berkembang pesat. Melihat perkembangan internet yang masif, pak Ahmad ingin mengembangkan bisnisnya di pasar digital.

Sehubungan dengan itu, ia membutuhkan platform elektronik yang efektif untuk memasarkan produk dan layanannya.

Setelah melakukan beberapa pertimbangan, pak Ahmad memutuskan untuk memilih situs web sebagai channel bisnisnya.

Kemudian, ia mencari jasa pembuatan website profesional untuk bisnis dan menemukan Sekawan Studio.

Masalahnya, pak Ahmad tidak terlalu paham dengan jasa pembuatan situs web semacam ini, sehingga ia membandingkan beberapa layanan dan biayanya.

Setelah cocok dengan harga dan layanan yang ditawarkan oleh Sekawan Studio, ia memutuskan untuk menggunakan jasanya.

Setelah membaca skenario di atas, berikut analisisnya:

  • Konteks: Mencari jasa pembuatan situs web
  • Tujuan: Pak Ahmad menginginkan jasa pembuatan situs web profesional untuk bisnis UMKM
  • Masalah: Pak Ahmad tidak familier dengan dunia pembuatan situs web
  • Motivasi: Mengembangkan bisnis
  • Relevant habit: Bisnis
  • Demografi: Laki-laki, pemilik bisnis UMKM

Perbedaan Use Case vs User Scenario

Dalam dunia desain, terdapat banyak istilah yang digunakan. Setelah membaca pengertian di atas, mungkin Anda bertanya-tanya, apakah user scenario sama dengan use case?

Perlu diketahui, kedua istilah tersebut merujuk pada dua hal yang berbeda. Lantas, apa perbedaan use case vs user scenario?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, user scenario adalah deskripsi yang menjelaskan interaksi pengguna dengan situs web.

Sementara itu, use case merujuk pada serangkaian aksi yang dilakukan oleh sistem untuk menghasilkan suatu outcome.

Misalnya, dalam skenario Anda ingin membuka halaman profil perusahaan, langkah yang mungkin Anda tempuh adalah, mengklik icon home, lalu memilih menu about us. Setelah itu, situs web akan menampilkan halaman about us.

Dari sini, dapat dilihat bahwa, use case lebih mengarah pada perilaku dan jalan yang ditempuh oleh sistem untuk mencapai tujuan.

Jadi, use case bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan fitur apa saja yang harus dibuat lebih detail.

Cara Membuat User Scenario

Dari penjelasan sebelumnya, diketahui bahwa skenario pengguna sangat penting untuk menunjang UX.

Dari sini, mungkin Anda penasaran terkait bagaimana cara membuatnya? Ini penjelasannya:

1. Pahami Target Audiens

Pertama-tama, Anda harus tahu siapa dan bagaimana perilaku audiens Anda. Sehubungan dengan ini, Anda bisa melakukan riset untuk mendapatkan informasi mengenai tujuan, motivasi, dan permasalahan yang ingin mereka selesaikan.

Di samping itu, jangan lupa juga untuk mengumpulkan informasi demografi user yang meliputi umur, pekerjaan, hobi, hingga life style.

2. Jabarkan Detail dan Konteks Pengguna

Setelah mendapatkan semua informasinya, kini saatnya untuk membedah data-datanya. Dalam hal ini, Anda bisa memberikan konteks atas permasalahan yang dihadapi pengguna dan alasan mereka memilih situs web Anda.

Dalam membuat rincian dan pemberian konteks, Anda juga perlu mempertimbangkan motivasi para pengguna dalam melakukan beberapa aksi tertentu. Pasalnya, motivasi bisa memengaruhi tujuan akhir mereka.

3. Bagikan dengan Website Developer

Apabila datanya sudah diolah, diskusikan hasilnya dengan website developer agar mereka memiliki gambaran terkait pembuatan situs webnya.

Lebih dari itu, sesi ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan situs web yang interaktif dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

4. Pastikan User Scenario Sesuai dengan Situs Web

Setelah semua proses selesai dilakukan, pastikan hasil skenario pengguna sesuai dengan situs web Anda, ya! Jangan sampai, skenario yang dibuat tidak bisa diimplementasikan.

Demikian penjelasan mengenai apa itu user scenario lengkap hingga langkah-langkah pembuatannya. Bagaimana? Apakah Anda sudah memahaminya?

Kesimpulan

Jika disimpulkan, user scenario adalah proses yang mendefinisikan interaksi pengguna dengan situs web.

Proses ini sangat penting dalam web desain karena bisa membantu web designer untuk membuat tampilan yang tepat.

Adapun cara membuat skenario pengguna, yaitu pahami target audiens, breakdown informasi yang didapat, diskusikan dengan web developer, hingga memastikan kesesuaiannya dengan situs web.

Tingkatkan tampilan website Anda dengan jasa desain situs web oleh Sitespirit.

Mari mulai untuk informasi lebih lanjur!

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.