Apa itu UAT (User Acceptance Testing)? Ini Penjelasannya!

User acceptance testing adalah sebuah pengujian yang dilakukan untuk menentukan kelayakan produk, misalnya website, sebelum memasuki tahapan produksi.

DAFTAR ISI

Kepanjangan UAT adalah User Acceptance Testing. Pertanyaannya, UAT artinya apa? Dan digunakan untuk apa?

Dalam proses pembuatan produk atau software baru, UAT adalah sebuah tahapan penting yang perlu dilakukan untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan user.

Selain itu, tes ini juga dilakukan untuk memastikan apakah produk yang dibuat sudah bebas dari berbagai kendala dan layak produksi.

Bagi Anda yang ingin mempelajari user acceptance test lebih lanjut, artikel ini akan membahas informasi seputar User Acceptance Testing mulai dari pengertian hingga cara melakukannya.

Jadi, simak artikelnya sampai habis, ya!

Apa itu UAT?

Saat membuat software baru, developer perlu tahu bagaimana reaksi para pengguna yang ditargetkan. Nah, untuk mengetahui reaksi tersebut, developer bisa melakukan User Acceptance Testing (UAT).

Secara sederhana, pengertian UAT adalah metode yang digunakan untuk menguji kelayakan software sebelum memasuki tahapan produksi.

Adapun fokus dari UAT adalah memastikan bahwa software yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan telah memenuhi persyaratan bisnis.

Dengan kata lain, user acceptance test artinya adalah cara yang digunakan untuk memastikan produk yang dibuat sudah sesuai ekspektasi.

Biasanya, pengujian tes ini sendiri dilakukan di tahap paling akhir, yaitu setelah semua rangkaian uji software selesai dilakukan.

Perlu diketahui bahwa, sebelum melakukan user acceptance test, terdapat beberapa hal yang harus dipastikan terlebih dahulu, di antaranya yaitu:

  • Sudah menyelesaikan uji fungsionalitas, integrasi, dan sistem
  • Tidak ada kecacatan atau kerusakan yang terdeteksi di uji sistem dan uji fungsionalitas
  • Pastikan tidak ada kerusakan atau kesalahan fatal dalam tahap uji integrasi
  • Siapkan kebutuhan atau persyaratan bisnis Anda
  • Pastikan Anda telah memperbaiki kerusakan yang dilaporkan dari pengujian sebelumnya
  • Siapkan kebutuhan untuk user acceptance test dengan matang

Mengapa UAT Penting?

menilai user experience melalui UAT
Sumber: Freepik

Pada dasarnya, tujuan utama dari user acceptance test adalah memastikan apakah aplikasi yang dibuat bisa dijalankan dengan baik dan dapat menjawab kebutuhan user.

Oleh karena itu, jika Anda bertanya apakah user acceptance test itu penting? Jawabannya adalah iya. Adapun beberapa alasan mengapa user acceptance test penting adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kepuasan Pengguna

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, user acceptance test adalah metode yang memungkinkan developer untuk memastikan kesesuaian produknya dengan kebutuhan pengguna.

Pasalnya, metode ini dilakukan dengan melibatkan pengguna secara langsung, sehingga pihak developer bisa mendapatkan feedback yang berarti.

Dari feedback tersebut, developer bisa mengembangkan dan menyesuaikan software buatannya dengan kebutuhan pelanggan, sekaligus dapat meningkatkan kualitasnya.

Dengan demikian, software yang dihasilkan bisa lebih matang dan user-oriented.

2. Mengurangi Risiko Gagal dan Hemat Biaya

Kunci utama dari kesuksesan suatu produk adalah bisa memberikan solusi atas kebutuhan dan permasalahan para penggunanya.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan user acceptance test guna memastikan apakah produk yang dibuat sudah tepat sasaran dan dapat menyelesaikan masalah user.

Apabila dalam pelaksanaannya ditemukan masalah pada software yang dikembangkan, developer bisa segera memperbaikinya.

Dengan demikian, perusahaan tidak akan memproduksi dan merilis produk yang cacat. Hal ini tentu dapat mengurangi risiko gagal dan lebih hemat biaya,

3. Validasi Kebutuhan Pengguna

Alasan kenapa user acceptance test penting adalah developer bisa memverifikasi kebutuhan pengguna yang ditargetkan. Jadi, developer bisa mengembangkan produknya agar lebih user-oriented.

4. Meningkatkan Reputasi

Produk yang matang dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat tentu akan meninggalkan kesan yang baik serta dapat menumbuhkan kepercayaan user terhadap pengembang.

Maka dari itu, penting untuk melakukan user acceptance test agar bisa memverifikasi berbagai hal yang krusial, sehingga produk yang dihasilkan jadi lebih matang untuk dirilis.

5. Mengidentifikasi Bug

Adanya error atau bug dalam software tentu akan memengaruhi pengalaman dan kenyamanan para pengguna. Nah, melalui user acceptance test, hal semacam ini dapat dicegah dengan baik.

Siapa yang Melakukan UAT?

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa pihak yang terlibat dalam proses user acceptance test, di antaranya yaitu end-user (pengguna), developer, business stakeholder, dan tim Quality Assurance (QA).

Namun, pihak utama yang akan melakukan uji coba software dalam user acceptance test adalah end-user, yaitu target pengguna yang akan menggunakan produknya sehari-hari.

Sebab, end-user memiliki pengetahuan dan ekspektasi terhadap software yang digunakan, sehingga user acceptance test bisa dilakukan dengan maksimal.

Tipe User Acceptance Testing

memastikan UAT sudah sesuai dengan kebutuhan
Sumber: Freepik

Dalam praktiknya, user acceptance test bisa dilakukan dengan berbagai cara karena metode ini memiliki beberapa tipe yang berbeda. Adapun tipe-tipenya adalah sebagai berikut:

1. Operational Acceptance Testing (OAT)

Tipe yang pertama adalah Operational Acceptance Testing (OAT) atau bisa juga disebut dengan Operational Readiness Testing.

Fokus utama dari pengujian ini adalah memastikan bahwa software yang dibuat sudah memenuhi persyaratan dan bisa dioperasikan sesuai dengan ekspektasi.

Dalam praktiknya, contoh tipe ini, yaitu uji User Interface (UI), berfungsi untuk memeriksa fungsionalitas dan tampilan software, serta mendeteksi error pada UI.

Tak hanya itu saja, OAT juga digunakan untuk menguji performa dan keamanan software dalam berbagai kondisi.

2. Black Box Testing

Black box testing juga merupakan salah satu tipe user acceptance test yang biasanya dikategorikan sebagai alat uji fungsionalitas.

Dalam black box testing, hal utama yang dilakukan adalah menguji atau menganalisis fungsi software tanpa memperlihatkan struktur kodenya.

Jadi, dalam hal ini, para pengguna hanya mengetahui maksud dan tujuan dari software yang dikembangkan,

3. Regulation Acceptance Testing (RAT)

Tipe selanjutnya, yaitu regulation acceptance testing. Ya, dilihat dari namanya, pengujian ini ada kaitannya dengan peraturan tertentu, seperti perundang-undangan.

Agenda utama dari tipe user acceptance test satu ini, yaitu memastikan bahwa software yang dibuat sudah sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.

4. Alpha dan Beta Testing

Alpha dan beta testing merupakan metode uji coba software yang dilakukan oleh dua kelompok user yang berbeda.

Alpha testing sendiri dilakukan oleh staff internal dan dilaksanakan sebelum software-nya digunakan oleh tester eksternal.

Data yang diperoleh dari alpha testing akan digunakan oleh tim developer untuk memperbaiki error dan meningkatkan kualitas produknya.

Di sisi lain, beta testing atau biasa disebut dengan field testing dilakukan oleh kelompok pengguna eksternal. Nantinya, feedback yang didapatkan akan digunakan untuk mengembangkan produknya.

5. Contract Acceptance Testing

Tipe user acceptance test yang terakhir adalah contract acceptance testing. Tipe ini dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dikembangkan sudah sesuai dengan spesifikasi dan kriteria dalam kontrak proyek.

Biasanya, kriteria tersebut telah didiskusikan dengan klien dalam proses negosiasi kontrak.

Cara Melakukan UAT

User acceptance test perlu dilakukan dengan benar agar Anda bisa mendapatkan data yang dibutuhkan. Sehubungan dengan itu, adapun tahapan melakukan UAT adalah sebagai berikut:

  • Analisis kebutuhan bisnis Anda terlebih dahulu
  • Buat rencana pelaksanaan
  • Buat test scenario dan test cases
  • Siapkan data yang akan digunakan
  • Jalankan user acceptance test dan catat hasilnya
  • Pastikan hasilnya sesuai dengan kebutuhan bisnis dan menjawab kebutuhan pelanggan

Itulah penjelasan mengenai apa itu user acceptance test lengkap beserta tipe, cara melakukan, hingga mengapa hal ini penting dalam proses pembuatan produk baru.

Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa UAT adalah metode yang digunakan untuk menguji kelayakan sebuah produk atau software sebelum memasuki proses produksi.

Uji tersebut dilakukan dengan memvalidasi beberapa hal, seperti kesesuaiannya dengan kebutuhan bisnis dan pelanggan hingga keberfungsian produknya.

Perlu diingat, user acceptance test merupakan tahapan penting yang perlu dilakukan saat membuat sebuah produk. Sebab, pengujian ini bisa membantu menghemat biaya dan mengurangi risiko gagal.

User acceptance test sendiri tidak hanya bisa dilakukan untuk produk berupa software atau aplikasi, tetapi juga website.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.