Apa itu Sub Domain? – Pengertian, Fungsi, & Cara Membuatnya

Sub domain adalah alamat URL tambahan yang memiliki berbagai fungsi. Salah satunya, yaitu meningkatkan kemanan situs web.

DAFTAR ISI

Istilah domain dan sub domain tidaklah asing lagi di dunia IT dan website development. Namun sayangnya, masih banyak yang masih bingung dengan apa itu subdomain.

Perlu digarisbawahi, domain dan sub domain adalah dua hal yang berbeda. Jadi, Anda jangan sampai salah, ya.

Domain sendiri merujuk pada alamat utama sebuah website, sementara sub domain adalah alamat yang digunakan untuk menuju halaman lain suatu situs web.

Selengkapnya, mari simak penjelasan mengenai apa itu subdomain mulai dari pengertian, fungsi, contoh, hingga perbedaannya dengan domain dalam artikel berikut!

Apa itu Sub Domain?

Subdomain dalam Struktur URL
Sub Domain dalam Struktur URL (Sumber: goup)

Untuk mengunjungi suatu situs web, Anda membutuhkan Uniform Resource Locator (URL) atau alamat sebuah website.

Nah, URL ini akan berubah-ubah sesuai dengan halaman website yang Anda tuju. Sebagai contoh, Anda mengunjungi sebuah website dengan URL sekawanmedia.co.id. Nantinya, Anda akan diarahkan ke halaman utama website tersebut.

Namun, ketika Anda mengunjungi halaman karir website tersebut, URL-nya akan berganti menjadi career.sekawanmedia.co.id. 

Nah, ekstensi laman “career” inilah yang disebut dengan sub domain. Umumnya, subdomain bisa berupa www atau nama khusus sesuai kategori halaman situs web Anda.

Jika ditinjau dari artinya, sub domain adalah nama tambahan untuk domain Anda. Subdomain terletak di bagian awal struktur URL sebelum tanda titik pertama dan Second-Level Domain (SLD).

Dalam praktiknya, penambahan nama domain ini ditujukan untuk memberikan informasi tambahan mengenai suatu website.

Selain itu, subdomain juga bisa digunakan untuk memisah dan mengorganisasikan konten dalam suatu website. 

Misalnya saja, Anda ingin memisahkan konten blog atau news dengan halaman utama website.

Dalam kasus seperti ini, Anda bisa menggunakan subdomain. Adapun contoh subdomain yang bisa Anda gunakan, yaitu blog.namadomain.com.

Perbedaan Sub Domain dan Domain

Setelah membaca pengertian sub domain di atas, apakah Anda sudah paham dengan istilah satu ini? Atau Anda masih bingung dan sulit membedakannya dengan domain?

Jika masih bingung, Anda tenang saja, karena artikel ini juga akan membahas mengenai perbedaan sub domain dan domain.

Pertama-tama, perbedaan domain dan subdomain bisa Anda lihat dari fungsinya. Fungsi sub domain adalah untuk menuju halaman lain sebuah website.

Sebagai contoh, jika Anda masuk ke website dengan nama sub domain blog.hubspot.com, maka Anda akan diarahkan ke halaman berita situs web tersebut.

Sementara itu, domain merupakan alamat utama sebuah situs web yang mewakili IP address suatu website.

Jadi, ketika Anda mengunjungi URL hubspot.com, Anda akan diarahkan untuk masuk ke halaman utama situs web tersebut.

Inilah kenapa, domain disebut sebagai alamat utama suatu website, sedangkan sub domain adalah alamat tambahan situs web.

Fungsi Sub Domain

Contoh Penggunaan Subdomain
Contoh Penggunaan Sub Domain

Telah disinggung sebelumnya, fungsi sub domain adalah memisah dan mengorganisasikan konten suatu website. Selain itu, berikut beberapa fungsi subdomain:

1. Menciptakan Website versi Mobile

Anda bisa memanfaatkan subdomain untuk menciptakan situs web yang kompatibel di perangkat mobile. Adapun contoh sub domain untuk versi mobile, yaitu m.facebook.com

2. Menawarkan Layanan yang Berbeda

Penggunaan subdomain memungkinkan Anda untuk membuat halaman blog, forum, news, dan toko yang terpisah dari root domain.

Dengan demikian, Anda bisa menyajikan konten dan layanan yang berbeda dengan penawaran di domain utama

3. Membuat Website dengan Bahasa yang Berbeda

Subdomain bisa digunakan untuk membuat situs web dalam bahasa asing.

Dalam hal ini, Anda bisa membuat website dengan subdomain nama negara. Misalnya, en.namawebsiteanda.com untuk membuat situs web berbahasa Inggris

4. Uji Coba Website Baru

Membuat subdomain menjadi salah satu cara untuk menguji situs web baru tanpa harus menyematkan status maintenance pada website utama

5. Kebutuhan SEO

Diketahui, penggunaan subdomain bisa membantu meningkatkan peringkat situs web di mesin pencarian. Pasalnya, dengan sub domain, konten blog bisa muncul di halaman pencarian secara independen.

6. Meningkatkan Keamanan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, subdomain bisa digunakan untuk memisahkan konten spesifik dengan domain utama.

Artinya, subdomain dapat mengisolasi suatu kategori situs web dari satu sama lain. Secara tidak langsung, hal ini bisa meningkatkan keamanan.

Sebab, saat hacker mendapatkan akses ke satu subdomain, ia tidak akan mendapatkan akses ke subdomain lainnya

Cara Membuat Sub Domain

Untuk membuat subdomain, Anda bisa meminta bantuan dari penyedia layanan web hosting yang Anda gunakan. Selain itu, Anda juga bisa membuatnya melalui cPanel.

Setidaknya, berikut cara membuat subdomain:

1. Tentukan Nama Subdomain

Cara membuat subdomain yang pertama, yaitu tentukan namanya terlebih dahulu. Kira-kira, Anda ingin menggunakan nama apa?

Biasanya, subdomain menggunakan nama store, shop, support, news, blog, dan lainnya.

Tipsnya, pilihlah nama subdomain yang bisa menggambarkan situs web Anda dan batasi penamaannya hanya satu kata saja. Hal ini ditujukan agar nama subdomain Anda mudah diingat.

2. Masuk ke cPanel

Jika sudah menemukan nama yang tepat, langkah membuat subdomain selanjutnya, yaitu masuk ke cPanel.

Setelah berhasil log in, tampilan cPanel Anda akan tampak seperti gambar di atas. Namun sebagai catatan, tampilan ini mungkin akan sedikit berbeda tergantung penyedia layanan hosting yang Anda gunakan.

3. Masukkan Nama Subdomain

Setelah itu, untuk membuat nama subdomain baru, Anda bisa memilih menu “Subdomain” atau “Add Subdomain”.

Jika sudah, Anda bisa memasukkan nama subdomain Anda di kolom yang tersedia. Di tahap ini, jangan lupa juga untuk memasukkan nama domain Anda, ya!

4. Buat DNS Baru

Langkah membuat subdomain selanjutnya, yaitu menambahkan DNS record baru. Caranya, pilih menu “DNS” lalu klik “Add”. Kemudian, Anda bisa memilih IP address, server name, atau wildcard domain.

5. Klik “Create

Setelah mengikuti semua langkah-langkah di atas, step terakhir yang harus Anda lakukan, yaitu klik “create”. Biasanya, sub domain baru bisa berfungsi setelah 30 menit hingga 24 jam.

Demikian penjelasan lengkap mengenai apa itu sub domain hingga cara membuatnya. Bagaimana? Anda tentu sudah paham, kan?

Jadi intinya, sub domain adalah nama tambahan dalam domain yang digunakan untuk memisahkan konten spesifik dari alamat utama situs web.

Selain itu, sub domain juga memiliki beberapa fungsi, salah satunya yaitu untuk memudahkan proses uji coba situs web baru, sehingga Anda tak perlu menggunakan status maintenance.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.