Google RankBrain: Arti, Cara Kerja, dan Strategi Optimasinya

Google RankBrain adalah algrotima yang diluncurkan Google guna mengetahui intent atau maksud dari pengguna yang mengatakkan keyword tertentu di Google. Ini membantu Google menyajikan konten yang lebih relevan bagi pengguna di SERP.

DAFTAR ISI

Google RankBrain adalah salah satu bukti dari upaya Google untuk meningkatkan pengalaman para penggunanya.

Dengan adanya Google RankBrain, pengguna tidak lagi kesulitan mencari informasi yang relevan dengan maksud dan kebutuhannya.

Bagaimana bisa? Tentu saja bisa, algoritma Google Rankbrain ini sudah lebih canggih dari yang sebelumnya.

Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai apa itu Google RankBrain, cara kerja, dan strategi SEO-nya! Simak artikel berikut ini hingga habis!

Apa itu Google RankBrain?

Di era modern ini, banyak masyarakat yang mengandalkan Google untuk mencari informasi mengenai suatu hal. Mungkin Anda juga demikian.

Tak heran, Google memang merupakan search engine yang paling populer dan banyak digunakan oleh pengguna internet.

Bahkan, menurut laporan We Are Social dan Hootsuite, Google memiliki pangsa pasar mencapai angka 92,21%, sangat dominan jika dibandingkan dengan search engine lainnya.

Itulah alasan kenapa, Google selalu berupaya untuk meningkatkan pengalaman penggunanya dengan menyajikan hasil pencarian yang relevan.

Nah, Google RankBrain adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh Google untuk mewujudkan misinya satu ini. Lantas, apa arti RankBrain Google?

Pengertian Google Rankbrain adalah machine-learning atau Artificial Intelligence (AI) yang membantu Google menyajikan hasil pencarian untuk user.

RankBrain membantu Google untuk memahami maksud dibalik sebuah query, sehingga hasil pencarian yang ditampilkan lebih sesuai dan bermanfaat untuk pengguna.

Sistem ini sendiri merupakan bagian dari Google Hummingbird. Ya, di era Hummingbird, Google sudah berupaya untuk memahami konteks dari sebuah query. Pertanyaannya, apa yang membuat Google RankBrain ini spesial dan berbeda?

Telah dijelaskan sebelumnya, Google RankBrain adalah machine-learning, artinya Google menggunakan sistem atau komputer yang bisa belajar dengan sendirinya tanpa adanya sentuhan manusia.

Melansir dari Backlinko, sebelum RankBrain, 100% algoritma Google merupakan hasil dari coding yang dilakukan oleh para teknisinya. Namun, dengan adanya RankBrain, pekerjaan tersebut dilakukan oleh machine-learning.

Cara Kerja Google RankBrain

Awalnya, Google memberikan hasil pencarian dengan mencocokkan keyword yang diberikan oleh user dengan resources yang tersedia.

Misalnya, jika user memasukkan query “bunga warna merah romantis”, Google akan mencari webpage yang mengandung kata “bunga”, “warna”, “merah”, dan “romantis”.

Nah, faktanya, cara ini tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan kebutuhan para pengguna internet. Solusinya, Google meluncurkan RankBrain.

Dengan adanya RankBrain, Google kini bisa memahami query “bunga warna merah romantis” sebagai satu kesatuan.

Bahkan, Google juga bisa memahami makna dan user intent dibalik query tersebut. Bagaimana caranya?

Caranya, Google akan mencocokkan query serupa dan memahami apa yang biasanya dicari oleh user ketika memasukkan keyword semacam ini.

Contohnya, ketika seseorang memasukkan kata “bunga putih romantis”, user cenderung menginginkan informasi mengenai jenis-jenis bunga yang berwarna putih dan memiliki arti romantis.

Hal ini kemudian diterapkan untuk query “bunga warna merah romantis”. Dalam kasus ini, Google akan menampilkan hasil yang memuat informasi mengenai jenis-jenis bunga berwarna merah dan memiliki makna romantis.

Lebih canggihnya lagi, sebelum menyajikan hasil pencarian di SERP, Google RankBrain juga akan mempertimbangkan lokasi, sinonim, dan konten-konten yang mungkin disukai atau dicari oleh user.

Lalu, bagaimana cara RankBrain mengetahui konten yang disukai oleh user? Soal ini, RankBrain akan menilai beberapa matriks, di antaranya yaitu dwell time, bounce rate, organic CTR, dan pogo-sticking.

Di sisi lain, matriks tersebut juga akan digunakan untuk menilai kepuasan para pengguna. Jika pengguna puas, maka algoritma atau cara kerja tersebut akan disimpan dan digunakan kembali nantinya.

Namun, jika pengguna tidak menyukai hasilnya, maka machine-learning RankBrain akan otomatis menggunakan algoritma sebelumnya.

Strategi Optimasi SEO

Diketahui, Google RankBrain adalah salah satu faktor yang dapat memengaruhi posisi website di Search Engine Result Pages (SERPs).

Hal ini dikarenakan, RankBrain membantu Google memahami search intent dan mengurutkan hasilnya dari yang paling relevan.

Hal ini tentu memengaruhi proses perangkingan website di SERP. Maka dari itu, penting untuk membuat strategi SEO yang tepat.

Berikut, Google RankBrain SEO yang bisa Anda terapkan:

1. Fokus pada User Intent

Contoh tampilan search intent di Semrush
Contoh tampilan user intent di Semrush

Cara kerja RankBrain adalah memahami konteks dan makna dari suatu query, sehingga Google bisa menyajikan konten sesuai dengan search intent.

Sehubungan dengan itu, strategi SEO yang bisa Anda terapkan adalah ciptakan konten yang sesuai user intent.

Caranya, Anda bisa mengetikkan keyword atau topik tertentu di search engine, lalu perhatikan jenis konten yang ditampilkan.

Kira-kira, jenis konten seperti apa yang muncul? Apakah informational, navigational, atau bahkan transaksional? Setelah itu, Anda bisa membuat konten sesuai dengan hasil analisis konten di SERP.

2. Gunakan Judul dan Deskripsi Meta yang Menarik

tampilan meta title dan meta description pada SERP
Tampilan meta title dan meta description pada SERP

Dalam praktiknya, judul dan deskripsi meta yang menarik tidak akan memengaruhi peringkat website Anda secara langsung.

Namun, kedua hal tersebut bisa memengaruhi Click-Through Rate (CTR) yang bisa meningkatkan peringkat website Anda.

Oleh karena itu, buatlah judul dan deskripsi yang menarik agar pembaca terdorong untuk mengunjungi website Anda.

3. Gunakan LSI Keyword

Di pembaruan Google Hummingbird, Google telah mengembangkan semantic search, yang artinya ia mempertimbangkan sinonim dari suatu query atau keyword.

Sebagai contoh, saat user mencari “tema PPT”, maka Google juga akan menampilkan konten yang mengandung kata tema PPT, template PPT, atau template Powerpoint. Nah, teknologi ini juga digunakan dalam RankBrain.

Sehubungan dengan itu, cara agar konten Anda bisa teroptimasi dengan baik dan sesuai teknologi RankBrain adalah gunakan Latent Semantic Indexing Keywords (LSI Keywords).

Jadi, daripada berfokus pada penggunaan satu keyword saja, Anda bisa menargetkan beberapa keyword lain yang relevan dengan isi konten secara keseluruhan.

4. Pertajam E-E-A-T

RankBrain mempertimbangkan Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness (E-E-A-T) dari sebuah website dalam proses perangkingan.

Kriteria tersebut digunakan untuk melihat kualitas website dan konten yang ada di dalamnya. Jika Anda memenuhi E-E-A-T, maka Google akan menampilkan webpage Anda di halaman atas SERP.

5. Gunakan Bahasa yang Natural dan Mudah Dipahami

Apabila ingin mengejar ranking di SERP, Anda harus membuat konten berdasarkan algoritma RankBrain. Namun, bukan berarti Anda bisa menulis artikel dengan bahasa yang terkesan kaku,

Buatlah konten menggunakan bahasa yang natural dan mudah dipahami oleh pembaca dan juga Google RankBrain.

6. Unggah Konten Baru secara Rutin

Google RankBrain akan selalu memberikan informasi terbaru dan relevan untuk para penggunanya.

Itulah kenapa, konten yang fresh merupakan hal penting dalam strategi SEO Google RankBrain.

Oleh karena itu, jika Anda ingin memenangkan peringkat atas di SERP, buatlah konten yang fresh dan unggah ke website secara rutin.

Itu dia ulasan lengkap mengenai apa itu Google RankBrain, cara kerja, hingga strategi SEO yang bisa diterapkan.

Dapat disimpulkan, Google RankBrain adalah machine-learning atau AI yang membantu Google untuk menyajikan konten relevan pada pengguna.

RankBrain bekerja dengan cara memahami konteks dan user intent dibalik sebuah query atau keyword, lalu menampilkan hasilnya di SERP.

Di samping itu, RankBrain juga bertanggung jawab untuk memperhatikan kepuasan para pengguna dengan melihat dwell time, bounce rate, hingga pogosticking webpage.

Nah, jika ingin webpage muncul di SERP dan mendapatkan peringkat atas, Anda perlu melakukan strategi SEO berdasarkan RankBrain.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.