Coupon

Dapatkan penawaran menarik sekarang

Empathy Map: Pengertian, Fungsi, Elemen, & Contoh Pertanyaan

Empathy map merupakan salah satu tahap pada design thinking yang dapat membantu UI/UX designer untuk mendesain produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

DAFTAR ISI

Tahukah Anda apa itu empathy map? Istilah ini sangat berkaitan dengan User Experience (UX).

Sebenarnya, dilihat dari istilahnya saja mungkin Anda sudah dapat menggambarkan apa yang ada pada map ini. 

Dengan map ini, Anda akan berempati dan mengidentifikasi pikiran orang lain, serta menempatkan diri di posisi mereka  untuk mengetahui apa yang dibutuhkannya.

Lantas, kira-kira apa manfaatnya bagi UX? Jika Anda penasaran, artikel ini akan mengupas tuntas tentang empathy map, mulai dari pengertian, fungsi, elemen, hingga tips membuatnya.

Apa itu Empathy Map?

Empathy map adalah pemetaan yang digunakan sebagai riset untuk mengetahui kebutuhan pengguna atau target market.

Riset ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk yang sudah atau akan Anda ciptakan.

Pemetaan ini pertama kali dicetuskan pada tahun 2006 oleh Dave Gray, desainer dan penulis terkenal di bidang visual thinking.

Istilah tersebut disebutkan dalam buku karangannya bersama dengan dua temannya berjudul “Gamestorming: A Playbook for Innovators, Rulebreakers, and Changemaker”.

Empathy map biasanya digunakan pada tahap empathize dalam design thinking.

Dengan mengidentifikasi pengalaman pengguna, UX designer akan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan.

Hal tersebut juga dapat mendorong ketertarikan pengguna untuk menggunakan produk tersebut.

Fungsi Empathy Map

Ketika akan membuat sebuah project, tim UX pasti akan melakukan design thinking terlebih dahulu.

Nah, tahap pertama yang dilakukan dalam design thinking adalah empathize. Ternyata, empathy map sangat bermanfaat dalam tahap tersebut.

Dengan adanya peta empati, UX designer akan lebih mudah dalam mengidentifikasi pengalaman, kebutuhan, maupun keinginan pengguna.

Empathy map biasanya digunakan dalam perencanaan desain web, aplikasi, dan produk digital lainnya.

Selain itu, beberapa fungsi yang tak kalah penting dari pemetaan ini dapat Anda simak pada informasi berikut.

  • Riset mendalam tentang pengguna
  • Dapat menyesuaikan produk sesuai dengan ketertarikan dan kebutuhan target pasar
  • Memudahkan proses design thinking 
  • Memberikan ide dan inovasi baru untuk mengembangkan produk
  • Mendapatkan informasi yang akurat berdasarkan sumber yang valid
  • Dapat direvisi dengan mudah ketika ada perubahan dan perbaikan

Elemen Empathy Map

Dalam membuat empathy map, terdapat empat elemen utama yang menjadi hal yang wajib untuk diidentifikasi secara detail.

Berikut adalah masing-masing penjelasan dari elemen tersebut.

1. Thinks

Thinks artinya adalah salah satu elemen dari peta empati yang berisi identifikasi pikiran dan pendapat pengguna.

Hal ini merupakan elemen yang paling penting, karena dengannya Anda dapat mengetahui apa yang dipikirkan pengguna tentang produk yang akan dikembangkan.

Untuk mengidentifikasi hal ini, Anda dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin muncul pada pikiran pengguna. Beberapa pertanyaan tersebut seperti contoh berikut.

  • Apakah menurut pengguna hal ini penting?
  • Apa saja elemen yang menurut pengguna harus ada dalam produk tersebut?
  • Apakah pengguna akan menyukai tampilan yang seperti ini?

2. Feels

Arti feels adalah salah satu elemen penting dalam empathy map yang berkaitan dengan emosi dan perasaan pengguna saat menggunakan produk Anda.

Dengan elemen ini, Anda akan memahami faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap kepuasan mereka.

Beberapa contoh pertanyaan empathy map yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi elemen ini adalah sebagai berikut.

  • Bagaimana reaksi pengguna ketika pertama kali menggunakan produk?
  • Apakah mereka senang dengan setiap detail  yang terdapat pada produk?
  • Apakah mereka kesal dengan salah satu problem tertentu pada produk?
  • Bagaimana perasaan mereka jika salah satu elemen dihilangkan?
  • Mengapa mereka tidak menyukai produk Anda?

3. Says

Sesuai namanya, elemen says artinya apa yang dikatakan secara langsung oleh pelanggan terhadap produk Anda.

Kata-kata yang diucapkan pelanggan biasanya berhubungan dengan kritik atau saran, sehingga bagian ini juga tak kalah penting untuk diidentifikasi secara detail. 

Untuk mendapatkan informasi ini, Anda dapat mewawancarai pengguna secara langsung atau meminta mereka memberikan ulasan tentang produk tersebut. 

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa Anda jadikan referensi untuk mengidentifikasi elemen ini.

  • Apa yang dikatakan pengguna ketika membicarakan produk Anda pada orang lain?
  • Apakah pengguna akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain?
  • Apa yang membuat pelanggan menyukai produk tersebut?
  • Mengapa mereka memilih untuk menggunakan produk Anda?

4. Does

Elemen yang terakhir dari empathy map adalah does, yaitu hal yang dilakukan pengguna ketika menggunakan produk Anda.

Identifikasi ini biasanya berawal dari pertanyaan “Apa yang biasanya dilakukan pengguna pada produk tersebut?”

Oleh karena itu, output dari elemen ini adalah perilaku secara konkret. Contoh empathy map berupa perilaku tersebut dapat berupa hal-hal di bawah ini.

  • Pengguna selalu me-refresh halaman berkali-kali
  • Pengguna kesulitan menemukan informasi kontak
  • Pengguna memperbesar halaman untuk membaca informasi
  • Pengguna mencari variasi produk dari website e-commerce

Tips Membuat Empathy Map

Berikut adalah beberapa tips yang sebaiknya Anda lakukan ketika membuat empathy map.

1. User Research

Tujuan utama dari pemetaan ini adalah untuk mengetahui kebutuhan pengguna. Oleh sebab itu, melakukan user research secara mendalam sangat penting untuk dilakukan.

Dengan riset yang baik, maka data dan informasi yang Anda dapatkan juga valid dan berkualitas. 

2. Fokus pada Pengguna Utama

Untuk melakukan riset, pastinya akan ada banyak pengguna pada produk yang Anda kembangkan. Akan tetapi, pilihlah pengguna utama yang dapat mewakili semua user lainnya. 

Satu hal yang perlu diperhatikan pada tips ini adalah sebaiknya tidak melakukan riset dari banyak sumber.

Hal tersebut disebabkan karena banyaknya sumber akan membuat pengembangan Anda tidak fokus dan terpecah. Jadi, fokuskan saja pada 2 atau 3 orang yang paling sesuai dengan kriteria. 

3. Kolaborasi Tim

Setiap orang pasti memiliki ide dan perspektifnya sendiri. Oleh karena itu, libatkan tim Anda untuk membuat pemetaan ini.

Dengan kolaborasi yang baik, Anda juga dapat menemukan solusi terbaik dari permasalahan dan pengembangan produk Anda. 

4. Analisis dan Validasi Map

Setelah mengidentifikasi beberapa elemen pada empathy map, jangan lupa untuk melakukan analisis ulang sebagai bentuk validasi data.

Berkenaan dengan ini, pastikan hal-hal yang tertulis pada peta empati tersebut berasal dari sumber yang kredibel.

Untuk mendapatkan informasi yang valid, Anda dapat menggunakan beberapa metode riset. Metode yang paling utama adalah dengan melakukan wawancara pada pengguna.

Meskipun begitu, tak ada salahnya juga untuk mencoba metode lain seperti QnA, survei, formulir, atau polling.

5. Update Berkala

Peta ini juga penting untuk di-update secara berkala. Hal tersebut disebabkan karena kebutuhan pengguna pada setiap waktu akan terus berubah, dapat bertambah, atau bahkan berkurang.

Oleh sebab itu, Anda perlu mengidentifikasi ulang untuk merevisi map ini, terutama jika ada perubahan pada produk.

Nah, itulah beberapa informasi tentang empathy map  yang dapat kami sajikan untuk Anda.

Pada intinya, map ini sangat berperan penting dalam perencanaan desain website yang relate dengan kebutuhan pengguna.

Untuk kebutuhan bisnis, desain website yang menarik tentunya akan berpengaruh bagi user experience.

Maka dari itu, sebaiknya Anda menggunakan desain yang eye-catching dan user friendly sesuai dengan empathy mapping.

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.