Rapid Application Development (RAD): Arti, Tahapan, dan Penerapannya

Dalam pengembangan perangkat lunak, Rapid Application Development (RAD) adalah salah satu metode yang populer digunakan. Metode ini memungkinkan tim pengembang untuk menghasilkan prototipe aplikasi secara cepat dengan iterasi yang terus-menerus dalam waktu singkat.

DAFTAR ISI

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak (software), waktu dan efisiensi merupakan faktor yang sangat penting dalam menyelesaikan proyek. Itulah sebabnya mengapa metode Rapid Application Development atau RAD adalah metode yang menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.

RAD memungkinkan pengembang untuk mempercepat proses pengembangan dan memperpendek siklus pengembangan, sehingga produk dapat dirilis lebih cepat ke pasar.

Dalam artikel ini, Sitespirit akan membahas apa itu RAD, tahapan RAD, penerapannya dalam pengembangan perangkat lunak, serta kelebihan dan kekurangan RAD model.

Apa itu RAD?

Rapid Application Development atau RAD adalah suatu metode pengembangan perangkat lunak yang memfokuskan pada pemakaian waktu yang lebih singkat, biaya yang lebih rendah, dan mempercepat waktu penyelesaian proyek.

Metode ini memungkinkan tim pengembang untuk menghasilkan prototipe aplikasi secara cepat dengan iterasi yang terus-menerus dalam waktu singkat, sehingga tim dapat segera memperbaiki dan memperbaiki kekurangan dalam aplikasi tersebut.

Selain itu, dilansir dari laman Air Focus, Rapid Application Development atau RAD adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak adaptif di mana prototipe perangkat lunak diperbarui dengan cepat berdasarkan umpan balik atau feedback dari pengguna dan secara iteratif dikirimkan hingga memenuhi semua persyaratan klien.

Tahapan RAD

Tahapan RAD, digambarkan dengan sebuah kantor berisi paling tidak 3 karyawan yang sedang bekerja menghadap monitor PC nya masing-masing.
Tahapan Rapid Application Development (Foto: Unsplash.com)

Tahapan RAD adalah terdiri dari beberapa proses yang harus dilalui oleh tim pengembang perangkat lunak. Berikut adalah tahapan yang umumnya dilakukan dalam metode Rapid Application Development.

1. Requirements Planning

Tahapan RAD adalah diawali dengan melibatkan analisis kebutuhan dan persyaratan pengguna atau klien yang akan digunakan dalam aplikasi yang sedang dikembangkan. Pada tahap ini, tim pengembang memperoleh pemahaman yang jelas tentang apa yang diharapkan dari aplikasi tersebut.

2. User Design

Selanjutnya, tahapan RAD adalah tahap yang melibatkan pengembangan antarmuka pengguna (user interface) dan perencanaan pengalaman pengguna (user experience). Pada tahap ini, tim pengembang merancang cara terbaik untuk menampilkan informasi dan interaksi yang akan terjadi antara pengguna dan aplikasi.

3. Rapid Construction

Kemudian, tahapan RAD adalah Rapid Construction. Tahap ini melibatkan pembuatan prototype atau model aplikasi. Model aplikasi ini bisa digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari aplikasi yang dibangun.

4. Cutover

Tahap ini melibatkan peluncuran aplikasi ke pengguna atau klien. Dalam tahapan RAD ini, tim pengembang memastikan bahwa aplikasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan pengguna.

5. Feedback and Maintenance

Tahapan RAD yang terakhir adalah Feedback dan Maintenance. Tahap ini melibatkan evaluasi dan perbaikan terhadap aplikasi setelah digunakan oleh pengguna. Tim pengembang memperbaiki aplikasi berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh pengguna dan menjaga aplikasi tetap berjalan dengan baik.

Dalam metode Rapid Application Development, tahapan-tahapan RAD ini dilakukan secara iteratif dan berulang-ulang untuk mempercepat waktu pengembangan aplikasi dan memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam setiap tahapannya.

Kelebihan RAD

Terdapat beberapa kelebihan Rapid Application Development adalah sebagai berikut. Simak!

1. Pemakaian waktu yang lebih singkat

Metode Rapid Application Development memungkinkan pengembang perangkat lunak untuk merancang dan membangun aplikasi dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan metode tradisional, karena menggunakan pendekatan pengembangan yang lebih cepat dan efisien.

2. Fleksibilitas dalam mengakomodasi perubahan

Metode Rapid Application Development memungkinkan pengguna atau klien untuk terlibat dalam setiap tahap pengembangan, sehingga perubahan persyaratan pengguna atau persyaratan bisnis bisa dengan mudah diakomodasi.

3. Menjaga kualitas aplikasi

Dalam metode Rapid Application Development, tim pengembang terus menerus memperbaiki dan menguji aplikasi selama proses pengembangan. Hal ini memastikan bahwa kualitas aplikasi yang dihasilkan tetap terjaga dengan baik.

4. Dapat digunakan untuk aplikasi yang kompleks

Metode Rapid Application Development juga cocok untuk digunakan dalam pengembangan aplikasi yang kompleks, seperti aplikasi bisnis atau aplikasi e-commerce, karena memungkinkan pengembang untuk membuat prototipe dan melakukan evaluasi iteratif dengan cepat.

5. Dapat meningkatkan kolaborasi

Dalam metode Rapid Application Development, tim pengembang, pengguna, dan klien bekerja sama dalam setiap tahap pengembangan. Hal ini memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara semua pihak yang terlibat dan memastikan keberhasilan proyek.

6. Menurunkan biaya pengembangan

Metode Rapid Application Development memungkinkan pengembang untuk mempercepat waktu pengembangan dan mengurangi biaya pengembangan karena mengurangi waktu pengembangan dan waktu yang dibutuhkan untuk perubahan dalam persyaratan pengguna atau persyaratan bisnis.

Dengan kelebihan-kelebihan ini, tidak mengherankan jika metode Rapid Application Development semakin banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

Kekurangan RAD

Adapun kekurangan Rapid Application Development adalah sebagai berikut. Simak penjelasan di bawah ini!

1. Terlalu bergantung pada keterampilan pengembang

Metode Rapid Application Development membutuhkan pengembang perangkat lunak yang sangat terampil dan berpengalaman dalam pengembangan aplikasi dengan cepat. Jika tim pengembang kurang terampil, maka proyek pengembangan bisa mengalami kesulitan.

2. Kurang efektif untuk aplikasi yang sangat kompleks

Meskipun Rapid Application Development cocok untuk pengembangan aplikasi kompleks, tetapi ada batasan di mana metode ini kurang efektif. Aplikasi yang sangat kompleks memerlukan waktu dan upaya yang lebih besar untuk mengembangkannya, sehingga metode Rapid Application Development tidak selalu bisa memberikan hasil yang optimal.

3. Risiko ketidakstabilan aplikasi

Metode ini memungkinkan tim pengembang untuk merancang dan membangun aplikasi dengan cepat, namun terkadang pengembangan yang cepat dapat mengorbankan stabilitas aplikasi. Karena itu, perlu dilakukan pengujian yang ketat untuk memastikan aplikasi yang dihasilkan dapat berjalan secara stabil.

4. Menghadapi risiko yang tinggi dalam hal keamanan

Karena metode Rapid Application Development memungkinkan pengembangan aplikasi yang cepat, hal ini bisa menyebabkan beberapa risiko keamanan. Jika tim pengembang tidak berhati-hati, maka aplikasi bisa rentan terhadap serangan keamanan.

5. Kesulitan dalam memperbaiki aplikasi

Dalam metode Rapid Application Development, pengembangan aplikasi dilakukan secara iteratif dan cepat, sehingga seringkali sulit untuk memperbaiki masalah yang muncul setelah aplikasi diluncurkan.

6. Terbatasnya fleksibilitas

Meskipun Rapid Application Development memungkinkan pengguna atau klien untuk terlibat dalam setiap tahap pengembangan, namun metode ini masih memiliki batasan fleksibilitas dalam mengakomodasi perubahan persyaratan pengguna atau persyaratan bisnis.

Dengan demikian, sebelum memilih metode Rapid Application Development, tim pengembang harus mempertimbangkan baik kelebihan maupun kekurangan dari metode ini untuk memastikan keberhasilan proyek pengembangan.

Penerapan RAD

Penerapan RAD digambarkan dengan seseorang sedang coding dengan menggunakan laptop dan dua monitor PC di atasnya.
Penerapan Rapid Application Development (Foto: Unsplash.com)

Contoh penerapan RAD adalah seperti penjelasan di bawah ini. Yuk, simak! 

1. Pembuatan aplikasi bisnis

Rapid Application Development dapat digunakan dalam pengembangan aplikasi bisnis untuk mempercepat waktu ke pasar dan meningkatkan kemampuan aplikasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Contohnya, kegunaan Rapid Application Development adalah untuk membangun aplikasi manajemen inventaris untuk toko ritel, di mana prototipe aplikasi dapat dikembangkan dalam waktu singkat dan diuji dengan cepat.

2. Pembuatan aplikasi mobile

Selanjutnya, penerapan RAD adalah dapat digunakan dalam pengembangan aplikasi mobile. Contohnya, tim pengembang dapat menggunakan RAD untuk membuat prototipe aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna untuk memesan makanan secara online dalam waktu singkat.

3. Pengembangan perangkat lunak game

RAD dapat digunakan dalam pengembangan perangkat lunak game untuk memungkinkan pengembang menghasilkan game dengan cepat dan efektif. Misalnya, RAD dapat digunakan untuk membangun prototipe game terlebih dahulu sebelum memulai pengembangan yang sebenarnya.

4. Pengembangan website

Terakhir, penerapan RAD adalah digunakan dalam pengembangan website, yang memungkinkan tim pengembang untuk membuat prototipe website dengan cepat dan menguji fungsionalitasnya. Contohnya, RAD dapat digunakan untuk membangun prototipe situs e-commerce untuk toko online, yang kemudian dapat dikembangkan lebih lanjut.

Dalam semua contoh ini, RAD dapat digunakan untuk mempercepat waktu pengembangan dan memungkinkan pengembang untuk merespons kebutuhan pengguna dengan cepat dan efektif.

Apabila Anda mempertimbangkan pengembangan situs web bisnis Anda, hubungi Sitespirit untuk informasi dan penawaran lebih lanjut. Let’s get started!

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.