Downtime: Pengertian, Penyebab, Pencegahan, dan Rumusnya

Definisi downtime yang lain adalah kondisi dimana mesin tidak dapat dijalankan dengan semestinya sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi ini bisa terjadi karena mesin, jaringan, atau seperangkat komputer mengalami kerusakan.

DAFTAR ISI

Pernahkah kalian sedang asyik mengakses internet untuk mencari suatu informasi kemudian website yang kalian buka tiba-tiba tidak bisa diakses kembali? Menyebalkan, bukan? Itulah namanya downtime.

Down time secara umum bisa diartikan sebagai ketidakmampuan suatu server untuk menyediakan layanan atau informasi pada website kepada user secara online karena adanya pengaruh teknis lainnya.

Downtime pada server memang menjadi keluhan bagi user, apalagi kita membutuhkan informasi atau sedang melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan komputasi.

Nah dari permasalahan tersebut kita bisa mengetahui bagaimana langkah-langkah mengatasi downtime? Faktor-faktor apakah penyebab downtime? Yuk simak penjelasannya!

Apa itu Downtime?

downtime
Kerusakan Software © Unsplash.com

Definisi downtime lainnya adalah kondisi dimana mesin tidak dapat dijalankan dengan semestinya sesuai dengan yang diharapkan.

Kondisi ini bisa terjadi karena mesin, jaringan, atau seperangkat komputer mengalami kerusakan. Berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua yaitu terencana dan tidak terencana. 

Downtime terencana adalah penonaktifan server secara disengaja yang bertujuan untuk mengevaluasi server baik melakukan perawatan atau perbaikan. Harapannya adalah menjadikan website memiliki kinerja lebih baik dalam jangka waktu yang lama.

Sedangkan tidak terencana adalah server menjadi non-aktif karena adanya masalah eksternal yang harus ditangani, jika tidak maka pemilik website perusahaan atau bisnis akan kehilangan user loyal atau berpeluang menurunkan reputasi bisnis, karena website terlihat tidak dipelihara dengan baik.

Hal ini menjadi permasalahan cukup serius ketika website tersebut adalah website primadona yang memuat kebutuhan-kebutuhan user dan menjadi wadah dan lalu lintas utama sebuah transanksi produk atau jasa bisnis.

Maka, sebagian besar beberapa perusahaan besar menekan kasus ini agar user bisa mengakses website dengan baik dan tidak kehilangan kepercayaannya.

Penyebab Downtime

downtime
Cyber Crime © Unsplash.com

Downtime tak terencana bisa terjadi karena adanya faktor-faktor berikut ini, antara lain adalah: 

1. Kualitas Server Hosting

Hal pertama yang perlu dicurigai ketika terjadi downtime pada website adalah kualitas server hosting yang buruk.

Kualitas server hosting yang tidak memadai membuat website tidak bisa diakses di kemudian hari. Pertimbangkan kembali ketika hendak membeli hosting karena memiliki pengaruh yang besar terhadap website. 

Server hosting hendaknya memiliki kriteria yang bisa mendukung kinerja website Anda. Sesuaikan space hosting terhadap website Anda.

Jika perusahaan Anda besar dan memiliki user atau jangkauan customer yang luas, maka pilihlah space yang besar pula.

Kedua, support yang diberikan. Pastikan Anda membeli server hosting yang memiliki pelayanan 24 jam, sehingga jika terjadi hal ini pada website, Anda bisa bertanya langsung kepada penyedia server.

Ketiga,  adalah teknologi server yang dikembangkan karena setiap penyedia server hosting memiliki syarat dan ketentuan dalam penjualannya. 

Jika pada website Anda menggunakan bahasa pemrograman Phyton, apakah hosting mendukung? Berlaku juga untuk bahasa pemrograman lainnya.

Hal ini tak luput dari pengaruh down time pada website Anda. Sebenarnya ada beberapa pertimbangan untuk diperhatikan ketika membeli server hosting, pilih sesuai kebutuhan bisnis Anda. 

2. Jaringan Terputus

Faktor ini cukup populer di telinga orang-orang. Biasanya jaringan putus terjadi karena server terputus dari jaringan.

Maka bisa jadi pada saat waktu proses yang sedang berlangsung mengalami timeout karena beban dari pemuatan halaman. Sehingga munculah downtime pada website Anda. Kami sarankan jika ada jaringan terputus, segera perbaiki.

3. Terjadinya Pemadaman listrik

Ini adalah faktor diluar kontrol, namun lebih baiknya menyediakan rencana cadangan agar proses komputasi atau pengaksesan website lebih baik.

Jika, websitenya adalah milik perusaan besar atau bisnis yang potensial maka perlu sumber listrik cadangan.

Meskipun pasokan listrik tidak terlalu besar, namun hal ini dirasa cukup efektif untuk website supaya bisa diakses. 

4. Traffic Yang Tinggi

Tahukah kalian jika pengunjung website melebih batas maksimal, maka server hosting tersebut bisa saja mengalami downtime.

Terjadi ketidakseimbangan antara space yang tersedia dengan traffic yang terjadi. Biasanya jika traffic berkurang, maka website bisa kembali normal alis bisa diakses kembali.

5. Serangan Cyber Crime

Serangan cyber crime adalah serangan yang tidak diinginkan oleh pemilik website siapapun. Serangan bisa berbagai macam, mulai dari menghapus file atau meretas perangkat.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengenali jenis serangan pada website, sebelum memutuskan untuk memperbaikinya. Jika terkena DDoS attack berupa permintaan koneksi maka dapat menyebabkan downtime.

Serangan ini bisa menghambat pengunjung asli yang mengakses website, serangan ini cukup berbahaya karena tidak hanya terjadi TCP (Transmission Control Protocol) saja, namun UDP (User Data Protocol) atau keamanan data pengguna juga terkena serangan. 

Serangan selanjutnya ada Bug CMS (Framework). JIka bisnis atau perusahaan Anda menggunakan CMS seperti wordpress maka tetap hati-hati akan serangan ini.

Serangan ini bisa dilakukan dengan cara mengupgrade versi CMS agar hacker tidak mampu mengeksekusi tindakan ilegalnya. 

6. Kerusakan Hardware atau Software

Kerusakan hardware dan software juga menjadi faktor penyebab terjadinya downtime pada website. Bagian hardware komputer seperti SSD yang berfungsi sebagai penunjang server tidak bisa berjalan baik.

Maka pastikan spesifikasi SSD dan komponen hardware lainnya memiliki kualitas yang bagus akan meminimalkan downtime pada website.

Selanjutnya adalah masalah software. Perlu diketahui, sistem jaringan memiliki efektivitas sepadan dengan software yang dioperasikan Perangkat lunak juga menjadi salah satu penyebab kerusakan.

Kerusakan software bisa ditanggulangi dengan cara mengupgrade dan menaikkan level keamanan website. 

Tips Mencegah Downtime

Di dunia ini tidak adalah masalah tanpa solusi, begitupun masalah downtime. Inilah beberapa cara efektif untuk mencegahnya. 

1. Data Center yang Terpercaya

Hendaknya data website disimpan di data center yang terpercaya. Pastikan data aman dari segala jenis tindakan kriminal, bencana alam, serta memiliki pengamanan dan pengawasan yang ketat.

Indoensia memiliki DCI (Data Center Indonesia) dan mampu menyimpan data-data client perusahaan atau bisnis serta secara tidak langsung mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan-perusahaan di Indonesia.

2. Memilih Penyedia Server dan Hosting yang Handal

Bijak dalam memilih server dan hosting merupakan salah satu pencegahan downtime. Pemilihan server dan hosting dengan kualitas baik akan menjaga website tetap uptime.

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan layanan tertentu dalam sebuah jaringan tertentu. Spesifikasi hardware juga berpengaruh pada kualitas server yang bekerja.

Oleh karena itu, pilihlah penyedia server dengan memory, processor, disk system yang kompatibel dengan website Anda.

Layanan hosting juga salah satu aspek yang mempengaruhi kinerja server. Hosting merupakan tempat penyimpanan data yang ada pada website.

Hosting yang memiliki space penyimpanan besar berpeluang mencegah website dari masalah ini. Beberapa jenis hosting tersebar di jasa penyedia layanan hosting di Indonesia. Sewa berdasarkan kebutuhan website bisnis Anda. 

Rumus Menghitung Downtime

Menghitung down time bukanlah perkara yang sulit. Berikut adalah rumus menghitung downtime:

% downtime = Periode down time (dalam jam) / Total jam dalam setahun x 100%

Nah, itulah ulasan mengenai jenis, faktor-faktor penyebab dari website downtime hingga rumus menghitung downtime yang sewaktu-waktu bisa kalian gunakan ketika menghadapi masalah down time. Nantikan artikel menarik lainnya pada kesempatan selanjutnya!

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.