Apa itu Cloaking? Ini Jenis dan Dampak Negatifnya di SERP!

Cloaking merupakan sebuah metode yang memberi kesan pada mesin pencari bahwa situs web mengandung konten berbeda dengan isi sebenarnya para pengguna lihat.

DAFTAR ISI

Ketika membahas tentang praktik SEO, Anda pasti sudah familiar dengan istilah cloaking. Kegiatan ‘menyembunyikan’ satu ini rupanya dapat membawa dampak negatif bagi situs web Anda.

Bahkan, Google tidak akan segan untuk memberikan penalti kepada Anda jika terbukti melakukan teknik black hat yang satu ini pada konten dalam situs web.

Lantas, apa itu cloaking? Bagian apakah yang disembunyikan dari proses satu ini? Mari sama-sama ketahui lebih dalam!

Apa itu Cloaking?

Menurut kamus besar Oxford, cloaking sendiri memiliki arti menyembunyikan, menutupi, atau menyamarkan sesuatu.

Secara istilah, cloaking adalah sebuah metode yang memberi kesan pada mesin pencari bahwa situs web mengandung konten berbeda dengan isi sebenarnya para pengguna lihat.

Pada praktik SEO, cloaking berarti juga sebagai teknis di mana pengguna diberi konten atau informasi berbeda dari apa yang muncul pada mesin pencari.

Teknik itu tidak selalu disengaja atau mengacu pada hal berbahaya, pada kenyataannya hal ini kerap kali terjadi tanpa adanya kesengajaan.

Mesin pencari bekerja untuk memisahkan metode ini apakah termasuk berbahaya atau tidak disengaja. Namun, tetap saja, keduanya baik yang berbahaya maupun tidak harus kita hindari sesering mungkin.

Hal itu tidak hanya semata-mata karena kemungkinan penalti, tetapi karena cloaking selalu mengakibatkan sebuah informasi menjadi tersembunyi baik dari pengguna maupun dari mesin pencari. Kedua hal itu pun bukan merupakan situasi yang baik atau menguntungkan.

Saat data atau informasi disembunyikan dari mesin pencari, situasi ini dapat mengurangi jumlah informasi yang ada untuk memungkinkan Anda menentukan peringkat berbagai long tail keyword.

Cloaking termasuk dalam teknik black hat SEO. Mengapa? Sebab kiat dalam SEO satu ini mengacu pada suatu upaya untuk menipu atau mengelabuhi mesin pencari agar situs web memperoleh peringkat lebih tinggi pada SERP.

Jenis-Jenis Cloaking

Ada beberapa jenis praktik cloaking yang umum sering digunakan, berikut merupakan beberapa jenisnya.

1. User Agent Cloaking

User agent merupakan sebuah program yang beroperasi atas nama penggunanya. Kita dapat mengambil browser web sebagai contohnya.

Di sini, browser web bertindak sebagai agen pengguna yang mengambil informasi situs web pada sistem operasi.

Saat Anda memasukkan sebuah kueri, browser akan mengirimkan kode ke server lalu akan membedakan atau mengidentifikasi agen pengguna. Jika agen pengguna diidentifikasi melakukan praktik ini, maka konten terselubung akan muncul.

2. IP Based Cloaking

Setiap pengguna mengakses sebuah situs web memiliki alamat IP masing-masing berdasarkan lokasi serta layanan internet mereka.

Dalam hal ini, pengguna diarahkan ke halaman yang diinginkan melalui halaman dengan peringkat SERP baik serta volume lalu lintas (traffic) tinggi.

Untuk itu, Anda dapat menggunakan catatan DNS terbalik guna mengidentifikasi alamat IP. Hal ini disebut dengan cloaking berbasis alamat IP.

3. JavaScript Cloaking

Jenis ini muncul saat pengguna dengan browser berkemampuan JavaScript disuguhkan satu versi konten, sementara pengguna yang JavaScriptnya dinonaktifkan akan tampil dengan versi situs web berbeda.

4. HTTP_REFERER Cloaking

Pada metode ini, ada pemeriksaan lebih dulu pada header HTTP_REFERER dari pemohon atau pengguna. Berdasarkan pemeriksaan itulah versi web cloaking atau bukan tersaji.

5. HTTP Accept Language Cloaking

Teknik ini memeriksa header dari HTTP accept language dari pengguna serta berdasarkan hasil kecocokan, versi situs web tertentu akan muncul.

Sederhananya, jika header dari jenis HTTP ini merupakan mesin pencari, maka versi cloaking dari situs web akan secara otomatis tampil.

6. Accidental Cloaking (Matching Foreground and Background Colors)

Situasi ini terjadi karena ketidaksengajaan. Tentu tidak ada pembuat konten yang sengaja menemp[atkan teks pada halaman dengan maksud untuk mencocokkan warna latar belakang kecuali mempunyai tujuan tertentu seperti membuat teks itu tidak terlihat.

Karena alasan itu, Google mengasumsikan ini sebagai salah satu cara cloaking, untuk menyembunyikan konten dari pengguna.

7. Teks dalam Gambar

Memasukkan teks ke dalam suatu gambar alih-alih membiarkan wujudnya dalam teks asli berarti informasi itu tidak mungkin ditafsirkan oleh mesin pencari.

Meskipun memiliki kemungkinan kecil untuk dianggap sebagai tindak mengelabuhi mesin pencari, tetapi hal ini tentu saja dapat merugikan Anda dalam hal peringkat.

8. Tabs

Konten dengan tab terkadang dapat menyembunyikan informasi dari mesin pencari, meskipun kasusnya hampir selalu tidak disengaja.

Keberadaan tab sendiri sebetulnya tidak merugikan. Tab dapat menjadi perangkat navigasi yang sangat berguna.

Namun, saat sedang digunakan, setiap tab akan membawa Anda kepada URL unik. Jika URL tidak unik untuk setiap tab, hal itu dapat menyebabkan masalah bagi situs Anda.

Sebab, tidak ada cara lain bagi pengguna untuk menautkan ke tab-tab tertentu. Pada akhirnya, ini akan merusak kemampuan Anda dalam menentukan peringkat bagi istilah yang terkait pada setiap tab.

9. Rasio Teks ke HTML Tidak Seimbang

Halaman web harus memiliki rasio teks ke HTML yang tinggi. Alih-alih mengembangkan atau memperluas konten, beberapa oknum lantas memilih cara ini, yang menjadi bagian dalam praktik penyamaran.

Dampak Negatif Cloaking pada SERP

Mesin pencari terus memperbarui algoritmanya secara teratur. Jika Anda melakukan praktik black hat SEO ini, cepat atau lambat algoritma mesin pencari akan mengetahuinya.

Kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi adalah mereka secara permanen akan melarang situs web Anda untuk diindeks. Bahkan, lebih parahnya lagi, bisa saja situs web Anda masuk ke dalam blacklist.

Algoritma memberikan penalti yang sulit untuk diidentifikasi. Mengapa demikian? Karena penalti itu berbeda dengan penalti manual. Anda tidak akan menerima peringatan apapun.

Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melacak traffic Anda. Jika traffic kian menurun, maka bisa saja situs web Anda terkena penalti algoritmik.

Cara Menghindari Cloaking

Kita semua telah mengetahui bahwa cloaking merupakan sebuah teknik yang memiliki dampak negatif negatif pada kinerja dan authority dari suatu situs web.

Alangkah lebih baik jika Anda terus awasi serta pastikan bahwa situs web maupun konten tidak melanggar aturan apapun.

Berikut merupakan langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk menghindarinya.

  1. Tinjau kembali beberapa elemen situs web Anda dan pastikan bahwa seluruh halaman memiliki kontras sekitar 4.5 sampai 1.
  2. Periksa situs Anda guna mencari teks tersembunyi pada JavaScript. Langkah ini harus dilakukan secara manual. Jika Anda menemukan teks tersembunyi, segera hapus dan ganti dengan HTML
  3. Selidiki apakah situs Anda memiliki teks yang disembunyikan oleh CSS. Ada beberapa alat untuk membantu masalah itu, salah satunya adalah Screaming Frog

Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah kami berikan mengenai cloaking, bisa disimpulkan bahwa teknik satu ini dapat merugikan bagi Anda.

Dalam SEO, langkah atau upaya cloaking disebut sebagai teknik black hat, yang mana bersifat ilegal serta melanggar peraturan.

Algoritma mesin pencari semakin berkembang seiring berkembangnya zaman. Algoritma yang ketat dan rumit dapat dengan mudah mendeteksi gerak-gerik mencurigakan. Oleh karena itu, usahakan untuk menghindari menggunakan teknik cloaking pada situs web Anda.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.