Coupon

Dapatkan penawaran menarik sekarang

Branding: Arti, Fungsi, Jenis, Unsur, Elemen, & Strateginya

Branding adalah segala usaha dalam menciptakan tempat dan nilai produk atau brand. Dalam Bahasa Indonesia, istilah ini juga biasa dikenal dengan pencitraan merek. Dalam sebuah perusahaan, branding sangat berperan pada marketing.

DAFTAR ISI

Baru-baru ini, istilah branding sedang ramai diperbincangkan di kalangan milenial, baik oleh para pelaku bisnis maupun individu.

Hal ini berhubungan erat dengan merek dan produk. Setiap perusahaan pasti mempunyai merek atau brand yang berbeda.

Misalnya, ketika Anda disajikan beberapa macam produk air mineral, mayoritas orang menyebut Aqua sebagai kata gantinya.

Padahal, sebenarnya banyak sekali merek yang lainnya, seperti Le Minerale, Ades, Club, dan lain sebagainya.

Mengapa demikian? Karena saat itu merek Aqua yang paling kuat di antara kompetitor lainnya.

Maka, jika ingin merek Anda dikenal oleh banyak orang sebagai identitas jenis produk tertentu, maka perlu untuk memperbaiki citra positif agar selalu diingat oleh para konsumen.

Begitulah gambaran branding dalam teknik pemasaran. Jenisnya pun beragam, mulai dari personal branding, geographical, corporate, dan sebagainya.

Selain itu, Anda harus bisa menempatkan setiap unsur di dalamnya dengan tepat agar branding yang dilakukan berhasil sesuai tujuan.

Penasaran selengkapnya tentang branding? Pada artikel ini akan membahasnya lengkap untuk Anda, mulai dari pengertian, pentingnya dalam bisnis dan perseorangan, serta manfaatnya dalam kegiatan bisnis. Simak terus hingga akhir, ya!

Apa itu Branding?

Sebelum memahami arti branding, Anda harus mengetahui bahwa istilah tersebut berkaitan dengan merek.

Merek adalah istilah lain dari nama produk atau brand yang memiliki nilai keunikan tersendiri dibandingkan yang lainnya.

Pada dasarnya, istilah ini memang berasal dari kata brand yang artinya produk, sehingga branding adalah segala usaha dalam menciptakan tempat dan nilai produk atau brand. Dalam Bahasa Indonesia, istilah ini juga biasa dikenal dengan pencitraan merek.

Pencitraan merek ini dapat meliputi beberapa hal, seperti logo produk yang digunakan, atau proses penentuan visi dan misi.

Semua hal kecil tersebut merupakan komponen dalam branding. Dalam sebuah perusahaan, branding adalah hal yang berperan pada marketing.

Fungsi Branding

Perlu Anda ketahui, terdapat beberapa fungsi dari adanya branding yang dilakukan perusahaan. Nah, beberapa fungsi branding adalah sebagai berikut:

1. Menjadi pembeda dan memberikan identitas

Pertama, jika Anda memperhatikan secara detail, tentu setiap brand mempunyai karakteristik yang berbeda. Tentu, tujuan adanya karakteristik atau ciri khas ini adalah untuk menjadi pembeda dari brand kompetitor.

Selain itu, dengan melakukan branding juga memberikan identitas bagi merek perusahaan Anda di mata pelanggan.

2. Menambah daya tarik

Jika identitas brand Anda berbeda dengan yang lain dan mempunyai keunikan tersendiri, tentu dapat menambah daya tarik bagi pelanggan.

Inilah fungsi branding yaitu mengenalkan brand atau produk supaya mudah dikenal pelanggan dan mereka bisa tertarik terhadap produk yang diciptakan, sehingga penjualan semakin meningkat.

3. Membangun loyalitas terhadap produk

Fungsi terakhir adalah branding dapat membangun loyalitas bagi pelanggan terhadap produk yang Anda keluarkan.

Loyalitas berarti pelanggan akan dengan senang hati dan kesadaran penuh untuk melakukan pembelian berulang-ulang serta tidak terpengaruh dengan kenaikan harga maupun efek lainnya.

5. Produk Mudah Dikenal

Melakukan pencitraan merek dengan tepat akan membuat produk semakin dikenal oleh masyarakat, meskipun banyak kompetitor sejenis yang menjual produk yang tidak jauh beda dengan milik Anda. 

6. Memperkuat Posisi Bisnis

Bisa dibilang, branding adalah sebuah investasi di masa depan agar bisnis mempunyai posisi yang kuat setelah dikenal oleh masyarakat luas.

Selain itu, bisnis juga akan memiliki posisi strategis di antara pesaing lainnya.

7. Meningkatkan Kepercayaan

Produk yang dikenal dengan citra positif akan memperkuat kepercayaan dari konsumen. Branding adalah hal yang akan menghasilkan loyalitas pelanggan dari sisi positif produk.

Dengan itu, mereka akan tetap bekerja sama dan mempercayakan pada brand Anda jika kualitas produk tetap terjaga dan sama.

8. Mendukung Marketing Perusahaan

Selain itu, proses marketing perusahaan akan semakin mudah jika produk atau layanan telah mempunyai nama dan posisi yang tinggi di persepsi konsumen.

Jika konsumen merasa puas, secara tidak langsung akan membantu memberikan review positif dan merekomendasikannya pada orang lain. 

Jenis-Jenis Branding

Sebelum melakukannya, Anda harus mengetahui jenis-jenisnya terlebih dahulu untuk menentukan mana yang paling sesuai dengan tujuan.

Setiap jenis mempunyai maksud dan tujuan yang berbeda dan media dalam penyampaian yang bervariasi. 

Beberapa jenis branding yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah sebagai berikut.

1. Personal Branding

Personal branding adalah cara yang dilakukan untuk membuat promosi diri yang berhubungan dengan pencapaian terkait karir, prestasi, kemampuan, atau kepribadian.

Caranya adalah dengan menunjukkan pencapaian tersebut pada khalayak umum untuk memperoleh citra positif dan pendukung capaian loyalitas untuk menjual nilai diri. 

Pada dasarnya, hal yang perlu dijelaskan pada jenis pencitraan ini adalah siapa Anda, apa pencapaian yang telah dilakukan selama ini, dan apa tujuan ke depan untuk merealisasikan visi misi dalam jangka panjang.

Ada beberapa karakteristik di dalamnya dan perlu untuk diperhatikan, seperti ciri khas, relevan dan konsisten. Media paling sering digunakan dalam personal branding adalah sosial media.

Salah satu contoh terkenal orang yang menerapkan pencitraan ini yaitu Mario Teguh, seorang motivator yang rutin melakukan personal branding melalui akun sosial media instagramnya.

2. Corporate 

Corporate adalah salah satu jenis pencitraan pada sebuah perusahaan. Pencitraan ini biasanya berisi nilai kerja dalam perusahaan tersebut, sejarah, kultural kerja, hingga visi dan misi dari perusahaan tersebut. 

Kegiatan tersebut dimaksudkan agar konsumen dapat mengenal identitas perusahaan dengan lebih dalam.

Biasanya, pencitraan ini disebarkan melalui media sosial, official account perusahaan, website, sponsor event, dan tidak menutup kemungkinan menggunakan PR (Public Relation)

Salah satu contohnya adalah perusahaan Union yang menggunakan poster dalam website-nya berisikan ajakan untuk mematuhi protokol kesehatan di masa Covid-19 dengan memberi beberapa voucher diskon kepada para pelanggan.

3. Geographical

Jenis lainnya dari branding adalah geographical, dengan menggunakan sisi tertentu untuk pencitraannya.

Misalnya, tagline “Pesona Indonesia” yang dapat mengidentifikasikan bahwa perusahaan tersebut menggunakan sisi keindahan alam serta budaya Indonesia dalam pencitraannya. 

Biasanya, perusahaan yang menggunakan branding ini tidak jauh dari perusahaan yang bergerak bidang pariwisata.

Media yang digunakan juga beragam, namun yang paling banyak digunakan adalah foto atau video, karena dapat memberikan gambaran secara luas untuk menampilkan sisi keindahan untuk dijadikan sebagai citra perusahaan. 

Contoh lainnya juga ditunjukkan oleh perusahaan pariwisata luar negeri bernama KTO (Korean Tourism Organization).

Mereka mengunggah gambaran keindahan negara korea dalam media sosialnya untuk membangun citra geografis.  

4. Co-Branding

Co-branding adalah pencitraan merek dengan kolaborasi antara dua brand dalam satu produk. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian konsumen.

Mungkin produk tersebut terlihat biasa saja, tetapi adanya kolaborasi dengan brand lain akan lebih menarik minat konsumen. 

Baru-baru ini, jenis pencitraan ini diterapkan oleh dua brand besar, yaitu Mcdonald dengan BTS.

Mereka bergabung untuk menciptakan sebuah produk bernama BTS Meal. Kolaborasi tersebut sangatlah viral dan trending saat itu.

Hal seperti inilah yang mampu menarik perhatian konsumen, sehingga akan berdampak pada peningkatan penjualan produk dari kedua brand tersebut.

Contoh lainnya yaitu juga ditunjukkan dengan kolaborasi antara Wall’s x Oreo. Keduanya memiliki ciri khas berbeda, lalu berkolaborasi untuk menciptakan produk yang dapat menarik perhatian.

Selain itu juga ada beberapa produk lain seperti Chitato x Indomie, Oreo x Supreme, dan lain sebagainya. 

Semua brand kolaborasi tersebut sukses mencuri perhatian konsumen, sehingga menyebabkan produk-produk tersebut ludes terjual saat peluncuran produk. 

5. Product 

Product branding adalah jenis yang paling umum dan banyak digunakan oleh sebagian besar perusahaan.

Hal ini bertujuan untuk membuat promosi kepada konsumen melalui media, seperti televisi, koran, serta billboard

Umumnya, branding dilakukan dengan menampilkan fitur, harga, variasi, serta nilai yang menjadi keunggulan pada produk tersebut, sehingga memunculkan dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.

Unsur-Unsur Branding

Beberapa unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam branding adalah sebagai berikut.

1. Visi Misi

Beberapa perusahaan pasti memiliki visi misi dalam mengembangkan bisnis usahanya, terlebih untuk menghadapi pesatnya persaingan kompetitor.

Visi adalah sebuah gambaran secara garis besar tentang apa yang ingin dicapai dalam beberapa waktu ke depan dalam perusahaan. 

Sementara itu, misi adalah hal penting yang saling berkesinambungan yang merupakan penjabaran mengenai apa yang akan bisa dilakukan untuk mencapai visi dari perusahaan tersebut. Keduanya akan dijadikan sebagai sebuah pondasi dalam branding

2. Logo 

Unsur selanjutnya yang harus diperhatikan pada penerapan branding adalah pembuatan logo yang menunjukkan persona brand. Logo tersebut dijadikan sebagai wajah dari produk dipasarkan.

Komponen yang biasanya terdapat dala logo adalah tulisan, makna, warna, serta bentuknya. Setiap elemen di dalamnya mempunyai makna masing-masing.

Bentuk unik akan memberikan kesan menarik dalam diri konsumen dan dapat membekas pada target pasar bisnis Anda.

3. Website

Platform menjadi salah satu hal penting dalam hal ini. Biasanya, perusahaan dapat menggunakan media televisi, media sosial, billboard, pamflet dan lain sebagainnya.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi membuat platform yang digunakan pada pencitraan merek juga berubah.

Saat ini, pelaku bisnis sudah banyak yang, menggunakan website sebagai platform untuk branding perusahaan. Tak hanya itu, website juga sering digunakan sebagai media personal branding

4. Tagline 

Tagline yang kuat akan membangun citra visual pada brand Anda. Dalam hal ini, diperlukan penggunaan kata mudah untuk diingat dan mencerminkan produk Anda.

Contohnya adalah merek minuman Sosro yang memiliki tagline “apapun makanannya, minumannya tetap Teh Botol Sosro”. Kalimat tersebut mudah diingat dan telah mencerminkan produk perusahaan mereka. 

Membuat tagline harus menarik untuk bisa bersaing dengan produk kompetitor lainnya.

Hal itu juga bertujuan agar tagline tersebut bisa menjadi jargon yang bisa diingat dan terus terucap oleh banyak konsumen, sehingga akan menaikkan nama produk tersebut. 

Elemen Branding

Selain beberapa unsur di atas, terdapat pula elemen branding yang perlu Anda ketahui.

1. Brand Voice

Elemen pertama adalah brand voice yang berarti kepribadian brand harus Anda wujudkan secara konsisten dalam hal komunikasi, termasuk konten platform media sosial.

Hal ini dikarenakan bermanfaat supaya target audiens bisa mengingat brand dengan mudah dan membedakannya dengan kompetitor.

2. Brand Identity

Identitas brand juga merupakan elemen penting dalam sebuah branding karena berfungsi supaya konsumen bisa mengenali merek bisnis Anda dengan mudah.

Terdapat beberapa aspek dalam identitas brand, di antaranya adalah logo, color palette, desain kemasan, dan sebagainya.

3. Brand Value

Perlu Anda pahami, bahwa setiap brand mempunyai nilai, prinsip, visi, dan misi yang berbeda-beda. Sebab, produk yang berkualitas saja tidak cukup untuk menarik perhatian konsumen.

Hal ini dikarenakan, konsumen juga akan mencari brand yang bisa menambahkan nilai terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.

4. Brand Promise

Selanjutnya, ada elemen lain berupa brand promise yang berarti bagaimana cara Anda sebagai pebisnis untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat, terutama target pasar.

5. Brand Targeting

Elemen berikutnya adalah brand targeting yang berarti Anda perlu menentukan segmentasi pasar seperti apa yang menjadi targetnya.

Artinya, Anda harus mengetahui siapa yang menjadi target pasar dari produk atau jasa yang ditawarkan.

6. Brand Positioning

Elemen terakhir adalah melakukan brand positioning atau menjalankan strategi untuk menjelaskan kepada pelanggan apa yang membedakan produk bisnis Anda dengan kompetitor.

Strategi Branding dalam Bisnis

Ada beberapa strategi pencitraan merek yang bisa dilakukan dalam bisnis Anda. Simak beberapa poin berikut untuk meningkatkan bisnis Anda secara berkala.

1. Tujuan 

Strategi pertama dalam melakukan branding adalah menentukan tujuan Anda. Pastikan tujuan tersebut sesuai dengan visi dan misi perusahaan Anda, sehingga akan selaras dengan tujuan utama bisnis tersebut.

2. Konsistensi 

Kunci untuk bertahan lama adalah konsisten dalam melakukan pencitraan merek ataupun diri. Konsistensi dibentuk dalam beberapa wadah atau media, seperti website, sosial media, atau bahkan pamflet.

Jika Anda menggunakan beberapa media, pastikan untuk memperhatikan konsistensinya. Perhatikan logo yang digunakan pada beberapa platform tersebut.

Pastikan Anda memiliki ciri khas yang sama walaupun menyebarkannya di beberapa platform yang berbeda.

3. Media Platform 

Platform yang dimaksud adalah media untuk menyebarkannya. Media yang saat ini sedang banyak digunakan adalah website.

Banyak perusahaan yang sukses dalam pencitraan merek brand-nya karena menggunakan website.

Dalam sebuah situs web bisnis, Anda tidak hanya dapat menyertakan profil perusahaan saja, namun juga dapat memuat produk atau layanan yang ditawarkan, blog, karir, dan lain sebagainya.

4. Bangun Brand Awareness

Kedekatan antara perusahaan dengan konsumen perlu dibangun dengan baik. Hal itu berkaitan dengan psikologi manusia yang paling mendasar.

Berkenaan dengan ini, Anda perlu mengenalkan brand terhadap konsumen atau calon konsumen potensial. Hal itulah yang disebut dengan brand awareness.

Selain itu, brand awareness dapat menjadi pendukung untuk meningkatkan citra positif perusahaan maupun bisnisnya.

Biasanya, perusahaan dapat melakukan hal ini dengan membentuk komunitas pengguna untuk memperkuat branding-nya.

5. Layanan Konsumen

Keberadaan layanan konsumen atau customer service menjadi hal penting dalam perusahaan dan mempengaruhi loyalitasnya.

Secara tidak langsung, hal ini akan membantu untuk meningkatkan pencitraan merek dan kualitas di dalamnya.

Pastikan semua karyawan yang terlibat dapat melayani keluh kesan dan ulasan konsumen dengan sepenuh hati. 

Anda juga dapat memberikan apresiasi kepada pelanggan setia, seperti mendapatkan reward dari perusahaan atau yang lainnya.

Penghargaan tersebut dapat diberikan dalam bentuk apapun sesuai dengan ketentuan perusahaan.

Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai apa itu branding, fungsi, manfaat, unsur-unsur, elemen, hingga strategi pelaksanaannya.

Kesimpulannya, branding adalah usaha untuk menciptakan tempat dan nilai produk atau brand. Beberapa jenisnya adalah personal branding, corporate, geographical, co-branding, dan juga product.

Untuk menerapkan pencitraan merek yang baik, Anda harus menentukan platform yang paling sesuai.

Salah satu platform yang banyak digunakan sebagai sarana branding adalah website. Dengan memiliki website, perusahaan Anda akan terlihat lebih profesional dan kredibel.

Untuk itu, pastikan untuk memanfaatkan platform tersebut dalam melakukan branding diri maupun perusahaan.

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.