Apa itu IPv6? – Pengertian, Fungsi, & Perbedaan dengan IPv4

IPv6 adalah versi IP address terbaru yang menawarkan banyak kelebihan. Namun, adopsi IPv6 masih belum masif karena tren perkembangannya yang lambat.

DAFTAR ISI

Seluruh perangkat elektronik, seperti komputer, sensor IoT, hingga telepon seluler membutuhkan IPv6 untuk terhubung dengan internet.

Adapun kepanjangan IPv6 adalah Internet Protocol versi 6 yang merupakan versi terbaru dari IP address.

Versi IP ini memiliki kemiripan fungsi dengan IPv4. Meski demikian, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda.

Mari pelajari lebih lanjut apa itu IPv6, kelebihan, kekurangan, dan perbedaannya dengan IPv4 di artikel berikut ini.

Apa itu IPv6?

Saat menjelajahi internet, Anda membutuhkan IP address sebagai identitas digital yang menunjukkan siapa Anda dan di mana posisi Anda dalam jaringan internet.

Dalam praktiknya, IP address sendiri memiliki dua versi utama. Dalam hal ini, IPv6 adalah salah satu versi terbarunya.

Secara harfiah, IPv6 adalah lapisan jaringan protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi dalam suatu jaringan.

Pertanyaannya, apa fungsi IPv6? Pada dasarnya, keberadaan IPv6 ini ditujukan untuk menggantikan eksistensi IPv4.

Pada tahun 1998 lalu, Internet Engineering Task Force (IETF) mendesain IPv6 untuk menangani perkembangan dan lonjakan pengguna internet yang masif.

Jadi, dapat dikatakan bahwa, fungsi IPv6 ini kurang lebih sama dengan IPv4, yaitu membantu mengidentifikasi sistem endpoint lokal dalam jaringan internet. 

Dengan kata lain, versi IP address ini digunakan untuk membantu proses identifikasi identitas dan alamat pengguna internet.

Kelebihan IPv6

ilustrasi intranet cloud animation
Ilustrasi IP Address Versi 6 (Sumber: Freepik)

Salah satu kelebihan IPv 6, yaitu memiliki lebih banyak ketersediaan alamat IP yang unik. Tak hanya itu saja, adapun kelebihan IPv6 adalah sebagai berikut:

  • Lebih cepat. Jika dibandingkan dengan IPv4, internet protocol versi 6 memiliki kecepatan yang lebih baik. Pasalnya, versi satu ini telah didukung oleh fitur multicast yang memungkinkan aliran paket bandwidth-intensive bisa dikirimkan ke beberapa tujuan secara bersamaan dalam satu waktu
  • Lebih aman. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, internet protocol versi 6 telah dilengkapi dengan sistem keamanan berupa enkripsi data yang bisa menjaga kerahasiaan data. Di samping itu, sistem keamanan IP versi 6 juga mendukung integrasi data
  • Konfigurasi mudah. Proses konfigurasi IPv 6 dilakukan secara otomatis menggunakan sistem renumbering atau penomoran ulang
  • Bandwidth lebih hemat. Fitur multicast IP versi 6 tidak hanya bisa meningkatkan kecepatan jaringan, tapi juga menghemat bandwidth. Hal ini dikarenakan, fitur multicast memungkinkan pertukaran data bisa dilakukan secara bersamaan
  • Proses routing lebih efektif. Proses routing internet protocol versi 6 lebih efektif karena ukuran routing table-nya lebih sedikit dibandingkan IPv4
  • Cocok digunakan untuk perangkat mobile. Hal ini dikarenakan koneksi IP versi 6 tidak perlu melewati NAT, sehingga prosesnya akan lebih cepat

Kekurangan IPv6

Meski IP versi 6 menawarkan banyak kelebihan, proses migrasi dari penggunaan IPv4 ke internet protocol versi 6 belum dilaksanakan secara maksimal. Bahkan, versi IP address satu ini juga belum banyak diadopsi.

Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, internet protocol versi 6 memiliki sejumlah kekurangan yang menghambat proses adopsi tersebut.

Adapun kekurangan IPv6 adalah sebagai berikut:

  • Tren peralihan yang lambat. Sejauh ini, adopsi internet protocol versi 6 di dunia masih berada di angka 36%.
  • Sistem komunikasi. Mesin IPv6 dan IPv4 tidak bisa saling berkomunikasi secara langsung. Kedua versi IP address ini membutuhkan teknologi canggih untuk menjembatani komunikasi mereka.
  • Kompatibilitas masih belum maksimal. Infrastruktur jaringan IPv 6 masih belum menyeluruh, sehingga kebanyakan perangkat elektronik masih menggunakan IPv4

Jenis-Jenis IPv6

Secara umum, alamat internet protocol versi 6 memiliki 3 jenis utama. Adapun di antaranya yaitu, anycast addresses, multicast address, dan unicast addresses. Berikut penjelasannya.

  • Anycast addresses. Jenis satu ini bertugas untuk mengatur interface node yang berbeda-beda
  • Multicast addresses. Jenis ini merepresentasikan kumpulan perangkat IP. Jenis multicast addresses ini hanya bisa digunakan sebagai tujuan datagram saja
  • Unicast Addresses. Jenis satu ini bertugas mengidentifikasi node unik dalam jaringan. Biasanya jenis ini merujuk pada satu pengirim atau satu penerima

Perbedaan IPv4 dan IPv6

Meski memiliki fungsi yang sama, IPv4 dan IPv6 merupakan dua versi IP address yang berbeda. Kedua versi ini memiliki beberapa karakter unik tersendiri.

Untuk memahami perbedaan IPv4 vs IPv6 lebih lanjut, Anda bisa menyimak uraiannya berikut ini:

  • Alamat IP. Alamat internet protocol versi 6 memuat 8 kelompok digit angka yang disusun menggunakan 4 angka heksadesimal. Contoh IPv6 adalah 4001:0db9:75c8:0000:0000:8a2e:0460:7246. Sementara itu, alamat IPv4 mengandung 4 kelompok angka yang setiap kelompoknya terdiri dari 1-3 angka desimal. Contoh IPv4 adalah 28.70.501.443
  • Panjang angka. Alamat internet protocol versi 6 memiliki panjang angka 128-bit. Sementara itu, IPv4 memiliki panjang angka 32-bit
  • Fitur. IP versi 6 memiliki fitur yang bisa dipakai untuk mengidentifikasi aliran paket. Di sisi lain, IPv4 tidak memiliki fitur ini
  • Tingkat kecepatan. Kecepatan IP versi 6 lebih cepat dibandingkan dengan IPv4
  • Konfigurasi alamat. Dalam IPv4, konfigurasi alamat dilakukan secara manual melalui DHCP server. Di sisi lain, konfigurasi alamat internet protocol versi 6 dilakukan secara otomatis
  • Keamanan. Dari segi keamanannya, internet protocol versi 6 sudah dilengkapi dengan sistem security yang bagus, sedangkan IPv4 masih belum memiliki sistem keamanan ini
  • Ukuran header. Header IPv4 berukuran 20-60 byte, sedangkan ukuran header internet protocol versi 6 maksimal hingga 40 byte saja

Demikian penjelasan mengenai pengertian IPv6, jenis-jenis, kelebihan, hingga kekurangannya.

Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa, IPv6 adalah jaringan protokol versi baru yang menggantikan eksisten IPv4.

Fungsi dari jaringan protokol ini adalah memberikan identitas pada perangkat yang digunakan oleh pengguna internet.

Di era modern ini, penggunaan internet protocol versi 6 cukup penting karena ketersediaannya yang masih banyak. 

Di samping itu, jaringan protokol satu ini juga menawarkan kecepatan akses internet atau website yang lebih baik. 

Namun perlu diketahui, kecepatan akses ini tidak hanya dipengaruhi oleh IP address saja. Kecepatan akses sebuah website juga dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti server, spam, dan error.

Maka dari itu, untuk memastikan kecepatan website bisa maksimal, Anda perlu melakukan pemeliharaan situs web secara rutin.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.