Apa itu Google Hummingbird? Pengertian & Dampaknya pada SEO

Google hummingbird merupakan salah satu update algoritma yang dikeluarkan Google pada tahun 2013 guna menghasilkan konten-konten yang lebih relevan di laman hasil pencarian.

DAFTAR ISI

Pernahkah Anda bertanya-tanya, bagaimana bisa search engine Google memahami maksud keyword yang dicari oleh para pengguna? Jawabannya, semua itu berkat Google Hummingbird.

Ya, Google Hummingbird membuat search engine bisa memahami konteks dan memberikan hasil pencarian yang lebih relevan untuk user.

Namun, apa itu Google Hummingbird? Kemudian, bagaimana cara kerja algoritma Google Hummingbird? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini!

Apa itu Google Hummingbird?

Google berkomitmen untuk memberikan hasil pencarian yang akurat, relevan, dan berguna untuk para pengguna internet.

Maka dari itu, Google seringkali melakukan pembaruan algoritma agar kerja search engine bisa maksimal dan memuaskan para penggunannya.

Adapun salah satu pembaruan yang dilakukan oleh Google disebut dengan Google Hummingbird. Pertanyaannya, Google Hummingbird itu apa?

Singkatnya, Google Hummingbird adalah sebutan yang merujuk pada update algoritma Google yang dilakukan pada tahun 2013 lalu.

Google sendiri menyebut update algoritma ini sebagai pembaruan terbesar yang pernah dilakukan sejak tahun 2001.

Pasalnya, dalam pembaruan Hummingbird, Google menuliskan kembali algoritma yang digunakan.

Adapun fokus utama dari Google Hummingbird adalah membuat search engine bisa lebih memahami user intent menggunakan teknologi bernama semantic search.

Melalui teknologi ini, Google mencoba memahami konteks dari kata kunci yang digunakan oleh para pengguna, sehingga hasil yang disajikan bisa lebih relevan dan bervariasi.

Sebagai contoh, ketika mengetikkan kata kunci “cookies and cream”, hasil pencarian yang muncul tidak hanya resepnya saja, tapi juga pengertian, video, gambar, bahkan toko yang menjual makanan tersebut.

Tampilan SERP yang Lebih Relevan dan Bervariasi karena Pembaruan Google Hummingbird
Tampilan SERP yang lebih relevan karena pembaruan Google Hummingbird

Pembaruan Google Hummingbird

Kunci dari pembaruan algoritma Google Hummingbird adalah membuat search engine bisa memahami intent dan konteks dari suatu keyword.

Lebih lanjut, pembaruan ini juga membuat Google bisa menghapus kata-kata yang tidak relevan dengan konteks queries yang dicari oleh user.

Dengan demikian, search engine bisa memberikan hasil pencarian yang lebih relevan dan juga akurat.

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa pembaruan Hummingbird berfokus pada 3 hal utama, yang meliputi:

  • Google mencoba lebih memahami konteks query yang diberikan user
  • Google menghapus kata yang tidak relevan dengan konteks query dari user
  • Google tidak lagi menggunakan arti keyword sebagai patokan dalam memberikan hasil pencarian

Satu tahun setelah Google Hummingbird, Google mencoba meningkatkan pemahamannya terhadap konteks suatu keyword dengan meluncurkan fitur terbaru yang disebut dengan “OK Google”.

Fitur ini memungkinkan Google bisa menciptakan conversational search dan menangkap long-tail keyword yang digunakan oleh user.

Dampak Google Hummingbird pada SEO

Telah disebutkan di awal bahwa Google Hummingbird merupakan salah satu pembaruan Google yang paling masif.

Namun, update ini tidak seperti Google Panda ataupun Google Penguin yang merubah cara kerja search engine secara keseluruhan.

Google Hummingbird sendiri memang memengaruhi 90% pencarian, tapi faktanya, pembaruan ini tidak memberikan dampak yang signifikan bagi SEO.

Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa, pembaruan Hummingbird memengaruhi penggunaan strategi SEO dalam hal pemilihan keyword dan content creation.

Google Hummingbird menjadikan pembuatan konten yang berfokus pada penempatan keyword spesifik bukan lagi sebuah strategi bagus untuk SEO.

Sebagai gantinya, Anda harus bisa membuat konten yang bisa menjabarkan topik dari suatu keyword tertentu sesuai dengan search intent yang dimasukkan pengguna.

Mengidentifikasi search intent di Semrush
Mengidentifikasi search intent di Semrush

7 Tips Strategi SEO untuk Google Hummingbird

Meski Google Hummingbird tidak memberikan dampak yang signifikan bagi SEO dan website, bukan berarti Anda tidak perlu melakukan apapun.

Melalui pembaruan Hummingbird, Google menyampaikan bahwa Ia telah meningkatkan algoritmanya untuk memahami user intent.

Artinya, Anda juga perlu menerapkan strategi SEO untuk melakukan transformasi content agar lebih bisa meng-cover topik dan kebutuhan para user.

Hal ini ditujukan agar user dan search engine Google bisa memahami content yang Anda sajikan. Dengan begitu, kemungkinan website Anda mendapatkan peringkat atas di SERP juga akan meningkat.

Lantas, bagaimana Google Hummingbird SEO yang bisa diterapkan? Berikut beberapa tipsnya.

1. Riset Keyword

Pertama, Anda perlu melakukan riset keyword agar bisa menargetkan kata kunci yang tepat. Hal ini penting dalam Google Hummingbird SEO.

Sebab, strategi menumpuk kata kunci atau keyword stuffing tidak lagi bisa digunakan dan justru bisa memengaruhi kualitas konten Anda.

Perlu diingat, meriset keyword tidak hanya soal memilih kata kunci yang tepat sesuai bisnis dan kebutuhan para pengguna, tapi juga melihat topik dan konten yang disajikan.

Hal ini ditujukan untuk memahami tipe konten atau informasi yang dicari oleh user ketika mengetikkan suatu keyword tertentu.

2. Riset Kompetitor

Setelah melakukan riset keyword, langkah selanjutnya adalah riset kompetitor untuk melihat jenis konten yang disajikan. Kemudian, Anda bisa membuat konten dengan jenis yang serupa dan isi celahnya.

Sebagai contoh, jika kompetitor menyajikan konten yang mencakup informasi tentang pengertian suatu istilah, Anda bisa membuat artikel serupa ditambah dengan beberapa informasi penting lainnya.

Dengan begitu, Anda bisa menyajikan konten yang lebih lengkap dan berpotensi disukai oleh para user. Jika demikian, maka kesempatan untuk mendapatkan ranking atas di SERP juga akan meningkat.

3. Pastikan Konten Orisinil

Ketika Anda membuat konten yang jenisnya serupa dengan kompetitor, pastikan bahwa konten Anda orisinil atau tidak plagiat.

Sebab, konten plagiat akan melanggar peraturan Google, yang mana hal ini justru akan merugikan website Anda.

Lebih dari itu, konten plagiat juga bisa menurunkan kepercayaan user akan website Anda. Maka dari itu, buatlah konten yang orisinil, ya!

Namun, bagaimana cara memastikan konten yang dibuat tidak plagiat? Soal ini, Anda bisa menggunakan tool untuk memeriksa plagiarisme.

4. Pastikan Konten Mudah Dibaca

Perlu diketahui, misi utama Google adalah membuat hasil pencarian yang akurat dan berguna bagi para pengguna. Oleh karena itu, Google selalu mengutamakan User Experience (UX).

Nah, sehubungan dengan hal ini, penting bagi Anda untuk memperhatikan kenyamanan user saat mengonsumsi konten di website Anda.

Caranya, buatlah konten yang mudah dibaca oleh user, sehingga mereka tidak bingung dan bisa memahami informasi yang disampaikan.

Terdapat beberapa cara meningkatkan readability content, di antaranya yaitu:

  • Gunakan kalimat yang sederhana dan singkat
  • Tambahkan gambar di dalam konten
  • Letakkan informasi penting di awal
  • Usahakan satu paragraf mengandung hanya satu ide saja
  • Gunakan list

5. Buat Konten Lebih Lengkap

Seperti yang dikatakan di awal, penting bagi Anda untuk membuat konten yang lengkap. Hal ini ditujukan agar konten yang disajikan lebih menarik dan bisa memberikan informasi berharga untuk user.

Jika perlu, Anda bisa meminta bantuan pada Subject-Matter Experts (SMEs) atau orang yang ahli di bidang tersebut.

Upaya ini bisa meningkatkan aspek expertise dan experience dalam E-E-A-T Google yang merupakan indikator untuk menilai kualitas konten.

6. Gunakan Schema Markup

Schema markup membantu Google dalam mengenali konteks elemen yang ada dalam suatu konten.

Artinya, jika Anda menggunakan schema markup, maka Google akan lebih mudah mengartikan konteks konten yang disajikan, sehingga Google bisa menyajikan hasil pencarian yang lebih bervariasi.

7. Link Building

Untuk meningkatkan relevansi topik konten dalam website, Anda bisa menggunakan strategi link building yang bisa diterapkan melalui anchor text ataupun internal link.

Itu dia penjelasan mengenai Google Hummingbird mulai dari pengertian hingga strategi SEO yang bisa digunakan.

Bagaimana? Apakah Anda sudah paham apa itu Google Hummingbird dan bagaimana strategi optimasinya?

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, Google Hummingbird adalah update algoritma Google yang dilakukan pada tahun 2013.

Pembaruan ini membuat search engine lebih memahami konteks dan user intent, sehingga bisa menyajikan hasil yang lebih relevan dan akurat.

Diketahui, Google Hummingbird tidak berdampak besar pada SEO. Meski demikian, penting bagi pemilik website untuk melakukan penyesuaian dengan menerapkan beberapa strategi SEO.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.