Apa itu Cron Job? – Pengertian, Perintah Dasar, & Contohnya

Cron job merupakan salah satu fitur yang dapat memudahkan pekerjaan agar pekerja tidak perlu menjalankan tugas secara berulang. Untuk menggunakan fitur ini, Anda perlu memahami perintah dasar dan sintaksisnya.

DAFTAR ISI

Kini, sudah banyak program atau fitur yang bisa membantu Anda untuk melakukan pekerjaan secara otomatis. Dalam hal ini, cron job adalah satu contohnya.

Dengan menggunakan cron job, Anda tidak perlu lagi mengerjakan tugas yang harus dilakukan berulang-ulang setiap hari.

Pertanyaannya, apa itu cron job dan bagaimana contohnya? Nah, untuk Anda yang penasaran dan ingin mempelajarinya lebih lanjut, artikel ini tepat untuk Anda.

Sebab, artikel ini akan mengupas semua informasi mengenai cron job, termasuk pengertian hingga perintah dasar yang bisa digunakan. Jadi, simak baik-baik!

Apa itu Cron Job?

Sekelompok Orang Menjadwalkan Tugas Otomatis Menggunakan Cron Job
© Freepik

Pada dasarnya, pengertian cron adalah sistem operasi yang digunakan untuk menjadwalkan tugas tertentu agar dijalankan sesuai perintah.

Dengan kata lain, cron adalah fitur yang digunakan untuk menjalankan tugas secara otomatis sesuai perintah yang diberikan.

Sementara itu, pengertian tugas cron atau cron job adalah perintah yang dimasukkan dalam cron untuk dieksekusi secara otomatis dan berulang.

Terdapat banyak tugas yang bisa Anda eksekusi menggunakan fitur cron job, di antaranya yaitu:

  • Memeriksa broken link dalam website
  • Membersihkan file sampah atau cache
  • Mengirim newsletter kepada subscriber website
  • Melakukan backup
  • Melakukan monitoring server

Tugas-tugas di atas bisa Anda jadwalkan di cron untuk dilakukan sesuai waktu yang sudah Anda tentukan.

Namun, terdapat beberapa keterbatasan cron job yang perlu Anda ketahui. Adapun di antaranya yaitu:

  • Cron job tidak bisa didistribusikan ke server lain. Sebab, fitur ini terpusat di satu server saja
  • Fitur Linux ini memiliki interval tersingkat selama 60 detik
  • Tugas cron tidak bisa dilakukan ulang secara otomatis. Jadi, jika server error di jam tertentu, maka tugas cron tidak bisa dijalankan dan harus menunggu jadwal selanjutnya

Terlepas dari kekurangan atau keterbatasannya, cron job sangat bermanfaat bagi Anda yang merupakan administrator sistem.

Cron Permission

Dalam cron job sendiri, terdapat dua hak akses yang harus Anda pahami agar bisa menjalankan fitur tersebut. Berikut 2 hak akses dalam cron job:

  • /etc/cron.allow. Jika terdapat keterangan cron.allow, maka user bisa menggunakan cron tersebut. Namun dengan catatan, nama user harus dicantumkan di dalamnya.
  • /etc/cron.deny. Jika terdapat keterangan ini, maka nama user tidak boleh dicantumkan agar user tetap bisa menggunakan tugas cron.

Perintah Dasar Cron Job

Untuk menjalankan cron job, berikut perintah dasar yang bisa Anda gunakan:

  • crontab -e: perintah ini digunakan untuk menambah, mengedit, melihat, atau menghapus tugas cron. Namun, jika tidak ditemukan crontab pada sistem, maka perintah ini akan otomatis membuat crontab baru. Perlu diketahui, untuk mengedit crontab Anda membutuhkan editor teks, seperti nano atau vi
  • crontab -1: merupakan perintah yang digunakan untuk melihat daftar task yang masih aktif
  • crontab -r: merupakan command untuk menghapus tugas corn terjadwal dan memulai task yang baru
  • crontab -u username -1; merupakan command yang digunakan untuk melihat daftar file crontab user lain
  • sudo su crontab -u username -e: perintah ini digunakan untuk mengedit tugas cron milik user lain. Itulah kenapa, perintah cron satu ini harus diikuti dengan username
  • crontab -i: perintah ini memiliki fungsi yang sama dengan crontab -r. Namun, bedanya adalah crontab -i akan memunculkan pilihan yes/no sebelum user menghapus task yang sudah terjadwal
  • crontab -l: digunakan untuk melihat informasi crontab

Syntax File Crontab

Syntax crontab dalam cronjob
Syntax crontab dalam cron job | sumber: jpbellona

Setelah memahami beberapa perintah dasar yang bisa digunakan dalam crontab, Anda juga perlu tahu sintaksis (syntax) atau format cron-nya.

Hal ini penting, agar Anda bisa memberikan perintah yang sesuai dalam crontab, sehingga tugas yang dikehendaki bisa dieksekusi.

Syntax file crontab sendiri, terdiri dari 5 field yang mewakili menit, jam, hari, dan bulan dari suatu perintah dijalankan. Nah, setiap field-nya diisi dengan angka. Selengkapnya, berikut syntax file crontab:

  • Field 1: Minute. Menunjukkan menit perintah dijalankan. Field ini biasanya diisi dengan angka 0-59
  • Field 2: Hour. Menunjukkan pukul berapa perintah akan dijalankan. Field ini diisi dengan rentang angka mulai dari 0-23, mengikuti format waktu dalam 24 jam
  • Field 3: Day of the month. Merujuk pada hari (tanggal) dalam satu bulan. Field ini diisi dengan rentang angka 1-31
  • Field 4: Month. Menunjukkan bulan di mana perintah akan dieksekusi. Field ini diisi dengan rentang angka 1-12
  • Field 5: Day of the week. Merujuk pada hari dalam satu minggu di mana perintah akan di eksekusi. Field ini bisa diisi dengan angka mulai dari 0-6. Angka tersebut mewakili hari Minggu sampai Sabtu

Selain syntax di atas, Anda juga perlu mengetahui beberapa simbol yang digunakan untuk membuat cron job, di antaranya yaitu:

  • Asterisk atau tanda bintang (*). Digunakan untuk mewakili semua value dalam satu field. Misalnya, jika Anda ingin melakukan backup setiap jam, maka masukkan asterisk di field jam (hour)
  • Hyphen atau tanda hubung (-). Tanda ini digunakan untuk menunjukkan rentang waktu. Sebagai contoh, apabila Anda ingin menjalankan perintah dari hari Selasa hingga Jumat, masukkan tanda hubung di field hari (day of the week)
  • Koma (,). Digunakan apabila Anda ingin memasukkan dua atau lebih value dalam satu field. Misalnya, jika Anda ingin menjalankan command backup di hari Selasa dan Rabu, maka Anda bisa menuliskan 2,3 di field hari (day of the week)
  • Separator atau garis miring (/), Anda bisa menggunakan tanda ini untuk membagi value. Sebagai contoh, Anda bisa menuliskan */6 di field hour agar perintah dijalankan setiap 6 jam
  • Last (L). Tanda ini bisa Anda gunakan di field day of the week dan day of the month. Contohnya, Anda bisa menulis 4L di field day of the week agar perintah dijalankan di hari Rabu terakhir dalam satu bulan
  • Tanda tanya (?). Tanda ini juga bisa Anda gunakan di field day of the week dan day of the month. Tanda tanya sendiri merujuk pada “no specific value”
  • Weekday (W). Generator ini digunakan untuk menunjuk weekday atau hari kerja terdekat dari tanggal tertentu. Sebagai contoh, Anda bisa menuliskan 1W di field day of the month untuk menjalankan suatu perintah. Nantinya, perintah yang Anda masukkan akan dieksekusi di weekday terdekat setelah tanggal 1
  • Hash atau tanda pagar (#). Digunakan untuk menunjuk hari dalam minggu tertentu. Contohnya, 2#3 menunjukkan hari Selasa minggu ketiga dalam suatu bulan

Sebagai catatan, untuk membuat crontab yang bisa dijalankan, Anda perlu mengisi semua field-nya, baik itu dengan angka maupun simbol.

Misalnya saja, jika Anda ingin menjadwalkan backup setiap hari Kamis pukul 9.10 pagi, maka script yang digunakan adalah 10 9 * * 4 /root/backup.sh.

Angka 10 dalam script tersebut menunjukkan menit, angka 9 merujuk pada jam, tanda * menunjukkan bahwa perintah akan dilakukan setiap tanggal dan bulan, serta angka 4 menunjukkan hari Kamis.

Special String Cron Job

Tak hanya menggunakan angka dan simbol yang sudah disebutkan di atas, Anda juga bisa memasukkan beberapa string khusus dalam perintah cron job. Adapun beberapa di antaranya yaitu:

  • @haourly: menunjukkan bahwa cron akan dijalankan setiap jam
  • @midnight: cron akan dijalankan setiap hari di jam 12 malam
  • @weekly: string ini digunakan untuk menjadwalkan tugas yang dijalankan setiap satu minggu sekali pada hari Minggu tengah malam
  • @monthly: digunakan untuk menjadwalkan cron yang dieksekusi setiap satu bulan sekali di tanggal 1
  • @yearly: digunakan untuk menjadwalkan perintah yang dijalankan satu tahun sekali di tanggal 1 Januari tengah malam
  • @reebot: string ini digunakan untuk menjadwalkan command yang dijalankan satu kali di waktu restart

Contoh Cron Job

Bagaimana? Apakah Anda sudah paham dengan apa itu cron job dan bagaimana cara membuat perintah yang bisa dijalankan?

Jika masih bingung, Anda bisa menyimak contoh dalam tabel berikut ini:

Contoh Arti
30 10 * * 2 /root/backup.shBackup akan dilakukan setiap hari Selasa pukul 10.30.
0 9,21 * * * /root/backup.shBackup dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu hari, yaitu pukul 09.00 dan 21.00. Backup ini dilakukan setiap hari.
*/15 * * * * /scripts/monitor.shMonitoring dilakukan setiap 15 menit.
0 1 2 7 * /root/clearcache.shMenghapus cache setiap tanggal 2 bulan Juli pukul 1.00.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai apa itu cron job, beserta perintah dasar, hak akses, syntax, dan contohnya.

Kesimpulannya, cron job adalah tool yang bisa digunakan untuk mengotomatisasi task administrator sistem yang berupa menghapus cache, melakukan monitoring server, hingga backup.

Jadi, untuk tugas monitoring server, Anda tak perlu lagi melakukannya secara manual. Anda bisa memanfaatkan cron job agar task tersebut bisa dilakukan secara otomatis dan terjadwal.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.