Jika Anda adalah seorang pengembang web atau sedang mempertimbangkan memasuki dunia pengembangan web, Anda mungkin sudah mendengar tentang framework Laravel.
Laravel adalah framework yang dikembangkan oleh Taylor Otwell dan merupakan salah satu framework PHP yang paling populer dan paling kuat yang digunakan oleh ribuan pengembang di seluruh dunia.
Apa yang dimaksud dengan Laravel? Dan Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut!
Apa itu Laravel?
Laravel adalah framework PHP yang sangat kuat dan bersifat open-source. Framework ini pertama kali diperkenalkan oleh Taylor Otwell pada tahun 2011.
Hingga kini, framework ini telah menjadi pilihan utama bagi banyak pengembang web untuk membangun aplikasi web yang canggih, efisien, dan mudah dikembangkan.
Framework Laravel adalah cara ia menyederhanakan proses pengembangan web. Ini adalah panduan yang kuat bagi pengembang dalam membangun aplikasi web.
Dengan bantuan fitur-fitur seperti routing yang elegan, manajemen basis data yang mudah, dan sistem templating yang kuat, framework ini mempercepat siklus pengembangan secara signifikan.
Bahasa pemrograman Laravel adalah PHP. PHP adalah bahasa pemrograman server-side yang sangat populer untuk pengembangan web.
Dengan menggunakan framework ini, Anda dapat memanfaatkan kekuatan PHP untuk membangun aplikasi web yang kuat dan dinamis.
Kelebihan Laravel
Laravel adalah salah satu framework PHP yang paling populer dan kuat untuk pengembangan aplikasi web.
Kelebihan framework ini yang signifikan menjadikannya pilihan utama bagi banyak pengembang. Di bawah ini, saya akan menguraikan beberapa kelebihan utama dari Laravel:
1. Kode yang Bersih
Framework ini mempromosikan penggunaan kode yang bersih dan mudah dibaca. Ini membuat pengembangan lebih cepat dan lebih mudah dipahami oleh tim pengembang.
2. Komunitas yang Besar
Framework ini memiliki komunitas pengembang yang besar dan aktif. Ini berarti Anda memiliki akses ke banyak sumber daya, tutorial, dan paket tambahan yang dapat mempercepat pengembangan Anda.
3. Mudah Dipelajari
Meskipun Anda mungkin baru dalam pengembangan web, Laravel mudah dipelajari. Framework ini menyediakan dokumentasi yang sangat baik dan banyak sumber daya belajar.
4. Dukungan untuk Paket Eksternal
Framework ini memiliki manajer paket composer yang kuat yang memungkinkan Anda mengintegrasikan paket-paket eksternal dengan mudah ke dalam proyek Anda.
5. Pemeliharaan yang Mudah
Dengan alat bawaan seperti migrasi dan rollback database, pemeliharaan aplikasi menjadi lebih mudah. Anda dapat memperbarui aplikasi Anda dengan aman tanpa khawatir tentang menghancurkan struktur database.
Kekurangan Laravel
Sementara Laravel memiliki banyak kelebihan yang signifikan, tidak ada framework yang sempurna, dan framework ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah beberapa kekurangan dari Laravel:
1. Kinerja
Meskipun framework sangat kuat, beberapa pengembang mungkin menganggapnya kurang efisien daripada beberapa framework PHP lainnya. Ini terutama menjadi masalah dalam aplikasi besar dengan lalu lintas tinggi.
2. Ketergantungan Terhadap Composer
Penggunaan composer yang luas dalam framework ini membuat aplikasi Anda bergantung pada banyak paket eksternal. Ini dapat menyebabkan masalah jika ada perubahan dalam paket-paket tersebut.
Fitur Laravel
Laravel adalah salah satu framework PHP yang paling populer dan kuat untuk pengembangan web.
Salah satu alasan utama kepopulerannya adalah karena kaya akan fitur-fitur yang memudahkan pengembangan aplikasi web yang kompleks:
1. Blade Template Engine
Blade adalah mesin template untuk mendesain tata letak yang unik. Tata letak yang dirancang dapat digunakan dalam tampilan lain, memastikan konsistensi desain dan struktur sepanjang proses pengembangan.
Keuntungan Blade dibandingkan mesin templating lainnya adalah tidak menghalangi pengembang untuk menggunakan kode PHP biasa di layar. Jadi, desain blade akan tetap disimpan dalam cache hingga ada perubahan.
2. Routing
Dalam kerangka framework ini, semua permintaan pengguna dipetakan menggunakan rute. Dasar dari routing adalah merutekan permintaan pengguna ke pengontrol yang relevan.
Routing ini dapat meningkatkan kinerja dan menyederhanakan pengembangan situs web. Ada tiga jenis routing di framework, yaitu routing dasar, parameter rute, dan rute bernama.
3. Modularity
Modularitas ini berasal dari kata “modul”. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, di framework ini terdapat sekumpulan modul dan perpustakaan yang berhubungan dengan composer. Fitur ini dapat membantu memperbaiki dan menyempurnakan fungsionalitas website yang dibuat.
Selain itu, modularitas juga cocok untuk pengembangan situs web skala besar. Modularitas memfasilitasi proses pengembangan. Satu lagi, fitur ini juga mempermudah proses update, sehingga error dan bug dapat teratasi dengan baik.
4. Testability
Telah disebutkan sebelumnya bahwa Laravel dilengkapi dengan testing. Tes ini terkait dengan fitur Laravel ini.
Framework ini dibangun dengan fungsionalitas penuh untuk menangani verifikasi. Framework ini mendukung proses verifikasi dengan PHP Units dan file phpunit.xml dapat disesuaikan dengan aplikasi web yang dibangun.
Kerangka kerja ini juga dibangun menggunakan metode bantuan praktis, memungkinkan situs web diuji dengan cara yang bersih.
5. Query Builder and ORM
Laravel Database Query Builder menyediakan antarmuka yang lancar untuk membuat dan menjalankan query database.
Fitur ini dapat digunakan untuk melakukan berbagai operasi database di situs web dan mendukung sistem database yang berbeda.
6. Authentication
Pada bagian sebelumnya, otentikasi disajikan sebagai keunggulan framework. Keunggulan ini diperkuat dengan fungsi autentikasi ini. Framework ini menyederhanakan proses otentikasi.
Jadi jika Anda menggunakan Laravel, proses autentikasinya bisa dilakukan secara otomatis. File konfigurasi otentikasi ini terletak di ‘config/auth.php’
Selain itu, framework ini memiliki dokumentasi yang bagus. Jadi, jika suatu saat Anda lupa kata sandi atau informasi identitas lainnya, Anda akan diberikan opsi otentikasi agar Anda tetap dapat mengakses situs web yang dimaksud.
7. Schema Builder
Fungsionalitas kelas skema Laravel menyediakan cara untuk memanipulasi tabel secara independen dari database.
Skema ini dapat berjalan pada tipe database berbeda yang didukung oleh framework dan memiliki API yang sama di semua sistem.
8. Configuration Management Features
Semua file konfigurasi Laravel disimpan di direktori config. Anda tidak perlu khawatir untuk mengubah setiap konfigurasi yang tersedia karena setiap opsi didokumentasikan sepenuhnya.
9. E-mail Class
Framework ini menyediakan API (Application Programming Interfaces) untuk beberapa perpustakaan Swiftmailer yang sangat populer yang terhubung ke SMTP, Postmark, Mailgun, SparkPost, Amazon, sendmail dan SES.
Fitur ini memungkinkan Anda mengirim email dengan cepat melalui aplikasi lokal atau layanan cloud.
10. Redis
Fungsionalitas Redis digunakan untuk menghubungkan sesi yang ada ke cache tujuan umum. Redis terhubung langsung ke sesi.
Redis adalah aplikasi sumber terbuka yang menyimpan nilai-nilai kunci. Selain itu, Redis juga dikenal sebagai server struktur data yang mampu menyimpan kunci dalam string, hash, daftar, set, dan set yang diurutkan.
11. Event and Command Bus
Fitur command bus menyediakan metode pengumpulan tugas-tugas yang dibutuhkan aplikasi agar dapat dijalankan dengan perintah yang sederhana dan mudah dipahami.
12. Eloquent ORM
Kerangka kerja Laravel berdasarkan Eloquent ORM mendukung hampir semua mesin basis data. Laravel bekerja sempurna dengan MySQL dan SQLite. Selain itu, framework ini menyediakan dokumentasi lengkap untuk semua fungsi Eloquent.
Cara Menggunakan Laravel
Menggunakan framework ini untuk pengembangan aplikasi web adalah proses yang bisa menjadi lebih mudah jika Anda mengikuti panduan langkah demi langkah.
Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk menggunakan Laravel:
Langkah 1: Membuat Proyek Laravel Baru
a. Buka terminal Anda dan navigasikan ke direktori tempat Anda ingin membuat proyek Laravel baru.
b. Gunakan perintah berikut untuk membuat proyek Laravel baru:
composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyek-anda
Gantilah nama-proyek-anda
dengan nama yang sesuai untuk proyek Anda.
c. Setelah perintah di atas selesai, Laravel akan membuat struktur dasar proyek Anda, termasuk file-file dan direktori yang diperlukan.
Langkah 2: Menjalankan Server Pengembangan
a. Navigasikan ke direktori proyek Anda dengan menggunakan perintah `cd nama-proyek-anda`.
b. Jalankan server pengembangan Laravel dengan perintah:
php artisan serve
Ini akan menjalankan server pengembangan pada alamat http://localhost:8000
`.
Langkah 3: Membuat Rute (Routing)
a. Buka file routes/web.php
` dengan editor kode favorit Anda. Di sini, Anda akan mendefinisikan rute URL untuk aplikasi Anda.
b. Anda dapat menambahkan rute dengan sintaks berikut:
Route::get('/halaman', 'NamaController@metode');
Ini akan mengarahkan permintaan HTTP yang masuk ke URL `/halaman
` ke metode `metode
` yang terletak dalam controller `NamaController
`.
Langkah 4: Membuat Controller
a. Untuk membuat controller baru, Anda dapat menggunakan perintah Artisan:
php artisan make:controller NamaController
Ini akan membuat file controller di dalam direktori `app/Http/Controllers
`.
b. Di dalam controller yang baru dibuat, Anda dapat menambahkan metode-metode yang akan menangani logika aplikasi Anda.
Langkah 5: Membuat dan Mengelola Tampilan
a. Tampilan aplikasi Anda dapat disimpan di dalam direktori `resources/views`. Anda dapat membuat file tampilan baru di sini sesuai kebutuhan Anda.
b. Gunakan Blade, mesin templating bawaan Laravel, untuk menggabungkan kode PHP dengan tampilan HTML Anda. Anda dapat membuat tampilan yang dinamis dengan mudah menggunakan Blade.
Langkah 6: Manajemen Basis Data
a. Laravel menyediakan migrasi basis data yang kuat. Anda dapat membuat migrasi baru dengan perintah Artisan:
php artisan make:migration NamaMigrasi
b. Setelah Anda membuat migrasi, Anda dapat menjalankannya untuk membuat atau memperbarui skema basis data:
php artisan migrate
Langkah 7: Autentikasi dan Otorisasi
a. Jika Anda perlu mengimplementasikan sistem otentikasi dalam aplikasi Anda, Anda dapat menggunakan perintah Artisan berikut:
php artisan make:auth
Ini akan membuat semua hal yang dibutuhkan untuk otentikasi, termasuk pendaftaran, masuk, keluar, dan pemulihan kata sandi.
b. Anda juga dapat mengatur otorisasi dan mengelola hak akses pengguna dengan mudah.
Langkah 8: Middleware
a. Middleware adalah komponen antara yang memungkinkan Anda mengeksekusi kode sebelum atau setelah permintaan HTTP tertentu diolah oleh aplikasi Anda. Anda dapat membuat middleware kustom sesuai kebutuhan Anda.
b. Anda dapat mendaftarkan middleware dalam file `app/Http/Kernel.php
` dan menggunakannya dalam rute atau grup rute tertentu.
Langkah 9: Pengujian
a. Laravel memiliki dukungan yang kuat untuk pengujian otomatis menggunakan PHPUnit. Anda dapat membuat pengujian untuk menguji berbagai aspek aplikasi Anda.
b. Jalankan pengujian dengan perintah:
php artisan test
Langkah 10: Notifikasi
a. Laravel menyediakan fitur notifikasi yang kuat yang memungkinkan Anda mengirim notifikasi melalui berbagai saluran seperti email, SMS, dan banyak lagi.
b. Anda dapat membuat notifikasi kustom dan mengirimnya dalam aplikasi Anda.
Itulah dia uraian selengkapnya tentang Laravel. Pada intinya, Laravel adalah salah satu framework PHP yang paling populer dan kuat untuk pengembangan aplikasi web.
Ia menawarkan sintaks yang ekspresif dan mudah dibaca, sistem templating yang kuat dengan Blade, serta pola arsitektur MVC yang membantu pengembangan yang terstruktur.
Dalam pengembangan aplikasi web, framework yang satu ini tetap menjadi pilihan yang kuat, terutama jika Anda menghargai kenyamanan penggunaan, produktivitas tinggi, dan fitur-fitur kuat yang ditawarkannya.