CTR adalah: Pengertian, Fungsi, Rumus & Cara Meningkatkannya

Click-through rate atau CTR adalah formula yang digunakan untuk mengetahui persentase pelanggan mengklik iklan. Formula satu ini penting untuk mengukur efektivitas campaign yang dilakukan.

DAFTAR ISI

CTR adalah istilah dalam digital marketing yang harus dipahami oleh para digital marketer sebelum memasang iklan atau ads.

Pasalnya, CTR dapat membantu digital marketer dalam melihat dan menganalisis user engagement dari iklan yang dipasang.

Apakah Anda sudah tahu apa itu CTR? Jika belum, artikel ini telah merangkum semua informasinya.

Jadi, jika Anda ingin mempelajari CTR mulai dari pengertian, tujuan, rumus, dan cara meningkatkannya, simak artikel ini sampai habis.

Apa itu CTR?

apa itu ctr (click through rate)
Sumber: Freepik

CTR adalah singkatan dari Click-Through Rate atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan rasio-klik tayang. Lantas, apa itu click-through rate?

Anda pasti pernah melihat iklan di berbagai platform media sosial dan search engine. Pertanyaannya, pernahkah Anda mengklik iklan tersebut?

Nah, CTR adalah persentase klik yang Anda atau pengunjung lain lakukan ke iklan yang dipasang oleh advertiser.

Melansir dari Google, arti CTR adalah rasio dari seberapa sering pengunjung mengklik iklan yang ditayangkan.

Formula ini sering digunakan untuk mengukur tingkat engagement dari campaign Pay-per Click (PPC) yang dilakukan. 

Dengan kata lain, CTR adalah matriks yang digunakan untuk melihat efektivitas sebuah campaign di search engine atau media sosial.

Adapun contoh click-through rate, yaitu advertiser memasang iklan di search engine dan mendapatkan total impresi 1.000 serta klik 200 kali. Maka, CTR-nya adalah 20%.

Semakin tinggi angka click-through rate maka akan bagus. Namun, hal ini tidak menjamin tingginya conversion rate.

Sebab, bisa saja pengunjung hanya mengklik iklan yang ditayangkan tanpa tertarik membeli produknya.

Nah, setelah melihat contoh click-through rate, mungkin Anda bertanya-tanya dari mana datangnya angka tersebut?

Bagaimana cara menghitung CTR? Lalu, apa rumus click-through rate? Untuk mengetahui jawabannya, simak terus penjelasan dalam artikel ini, ya!

Fungsi CTR

Dari penjelasan sebelumnya, diketahui bahwa salah satu fungsi click-through rate adalah untuk melihat efektivitas suatu kampanye yang dilakukan. Lebih lanjut, berikut penjelasannya.

1. Mengevaluasi Performa Kampanye

Bagaimana bisa click-through rate digunakan untuk mengevaluasi efektivitas atau performa dari kampanye yang dilakukan?

Begini, ketika digital marketer mengiklankan suatu produk atau layanan, mereka harus melakukan evaluasi untuk menilai apakah iklan tersebut sudah maksimal.

Nah, dalam hal ini, menghitung angka CTR adalah salah satu cara yang bisa dilakukan. Click-through rate tinggi menunjukkan bahwa iklan yang dipasang telah memiliki jumlah klik banyak.

Sebaliknya, jika angka click-through rate rendah, maka jumlah klik yang didapatkan berarti jauh lebih sedikit dibandingkan dengan impresinya.

Hal ini dapat diartikan, iklan yang ditayangkan masih belum bisa menarik pelanggan untuk mengklik dan mencari tahu informasinya lebih lanjut.

2. Mengukur Relevansi Iklan dengan Interest Pelanggan

Jika konten yang disajikan relevan dengan kebutuhan pelanggan, maka mereka akan tertarik untuk mengunjungi atau mencari tahu informasinya lebih lanjut.

Ketertarikan pelanggan ini bisa dilihat dari seberapa banyak klik yang Anda dapatkan. Jika kliknya banyak, bisa diasumsikan bahwa konten iklan yang dipasang sesuai dengan interest pelanggan.

3. Mengoptimalkan Kampanye

CTR adalah formula yang bisa digunakan digital marketer untuk mengetahui jenis konten yang memiliki performa bagus.

Di samping itu, dengan adanya click-through rate, digital marketer juga bisa mengevaluasi dan memperbaiki konten-konten yang performanya tidak maksimal.

Rumus dan Cara Menghitung CTR

Cara menghitung click-through rate tidaklah susah, Anda hanya perlu dua data utama, yaitu impresi atau total jumlah penayangan dan total klik.

Jika Anda sudah memiliki dua data tersebut, berikut rumus menghitung CTR yang bisa digunakan:

Click-through rate = (Total Klik : Total Impresi Iklan) x 100

Adapun contoh cara menghitung CTR adalah sebagai berikut:

Anggap saja Anda adalah seorang digital marketer yang membuat campaign untuk mempromosikan produk olahraga.

Setelah berjalan satu minggu, iklan tersebut mendapatkan impresi sebesar 1300 dan total klik 137 kali. Maka CTR atau click-through rate-nya adalah:

CTR = (137 : 1300) x 100 = 10,5%

Dari penghitungan di atas, dapat diketahui bahwa angka click-through rate yang didapatkan dalam kampanye tersebut, yaitu 10,5%.

Melansir dari SEMrush, tidak ada tolok ukur pasti mengenai berapa jumlah click-through rate yang bagus untuk suatu kampanye.

Sebab, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang meliputi jenis industri, platform yang digunakan dan tipe kontennya.

Cara Meningkatkan CTR

CTR untuk Mengevaluasi Campaign
Sumber: Freepik

Jika click-through rate masih rendah dan kampanye yang dilakukan tidak maksimal, Anda tak perlu khawatir. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan CTR, di antaranya yaitu:

1. Pahami Karakteristik Pelanggan

Cara paling utama untuk meningkatkan CTR adalah pahami dulu karakteristik pelanggan Anda dengan mencari tahu jenis konten yang banyak disukai.

Jika sudah mendapatkan jawabannya, Anda bisa membuat konten iklan sesuai dengan ketertarikan tersebut.

Namun perlu diingat, pastikan konten yang dibuat juga relevan dengan jasa atau produk bisnis Anda, ya. Cobalah untuk menjawab kebutuhan mereka dengan produk yang Anda miliki melalui jenis konten yang disukai.

2. Gunakan Keyword yang Tepat

Cara selanjutnya untuk meningkatkan CTR adalah gunakan keyword yang tepat. Carilah kata kunci yang relevan serta sering dicari oleh pelanggan.

Namun sebagai catatan, Anda juga harus menyesuaikannya dengan search intent atau ekspektasi pelanggan saat mencari keyword tersebut.

Sebagai contoh, saat seseorang mengetik keyword “berapa lama olahraga yang ideal?” berarti Ia ingin mendapatkan informasi mengenai durasi olahraga yang baik.

Jika demikian, maka keyword semacam ini akan kurang cocok digunakan untuk mengiklankan baju olahraga yang nyaman. Itulah kenapa, menggunakan keyword yang tepat merupakan suatu hal yang penting.

3. Gunakan Judul yang Menarik

Sebelum memutuskan untuk mengunjungi situs tertentu, pelanggan akan melihat judul yang digunakan. Jika tertarik, maka mereka akan mengunjunginya dan sebaliknya.

Maka dari itu, gunakan judul atau headline yang menggugah dan menarik perhatian para pelanggan.

4. Tambahkan Gambar

Cara selanjutnya untuk meningkatkan CTR adalah buat konten yang menjadi lebih menarik dengan menambahkan gambar di dalamnya.

Dengan adanya gambar, pelanggan tidak akan bosan dengan tulisan yang ada dalam konten Anda.

5. Sertakan CTA

Nah, cara yang paling penting adalah sertakan CTA (Calling to Action) untuk mengajak pelanggan membeli produk. Buatlah CTA yang menggugah agar pelanggan tertarik untuk mengklik link yang menuju ke produk Anda.

Demikian, penjelasan mengenai apa itu CTR beserta rumus, cara menghitung, dan cara meningkatkannya yang perlu Anda ketahui.

Kesimpulannya, CTR adalah matriks yang digunakan untuk menghitung persentase pelanggan mengklik suatu iklan.

Matriks ini bisa digunakan untuk menganalisis efektivitas kampanye yang dilakukan oleh digital marketer.

Namun, angka click-through rate yang tinggi tidak selalu bagus. Sebab, jika click-through rate tinggi tapi konversi ke penjualannya rendah, maka hal ini menunjukkan adanya hal yang perlu diperbaiki.

Umumnya, hal semacam ini terjadi karena beberapa hal, salah satunya yaitu landing page yang membosankan dan tidak menarik.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.