Pada pengembangan website, mungkin Anda pernah mendengar istilah SSL. Istilah satu ini berkaitan dengan sistem keamanan yang dapat melindungi website Anda dari berbagai serangan cyber crime.
Bisa dikatakan, SSL merupakan sebuah sertifikat bagi website agar diakui oleh Google sebagai situs yang aman dan terpercaya.
Lalu, bagaimana cara kerja dan cara pemasangannya ke dalam website Anda? Jika penasaran, artikel ini tepat sekali untuk Anda.
Kami akan mengupas tuntas tentang sertifikat kemananan ini. Jadi, pastikan untuk menyimak dengan saksama!
Apa itu SSL?
SSL atau Secure Socket Layer adalah teknologi yang merujuk pada jenis keamanan digital yang memperbolehkan proses enkripsi saluran komunikasi antara website dengan web browser.
Tanpa menggunakan sistem keamanan ini, website Anda mungkin akan diangggap tidak aman oleh Google dengan memberikan label ‘Not Secure‘. Hal tersebut dapat membuat pengunjung tidak nyaman, sehingga mereka tidak akan mempercayainya.
Secure socket layer dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1990-an oleh Netscape, Akan tetapi, pada tahun 1996, ditemukan beberapa kelemahan pada sistem tersebut yang mengharuskan adanya upgrade dan perbaikan.
Kemudian, pada tahun 1999, Internet Engineering Task Force (IETF) mengambil alih pengembangannya dan menggantinya dengan istilah Transport Layer Security atau TLS. Tentunya, versi ini lebih aman dan memiliki fitur yang lebih lengkap.
Singkatnya, TLS merupakan versi yang lebih update daripada SSL, namun pada dasarnya keduanya memiliki fungsi yang sama.
Meskipun TLS adalah versi yang lebih baru, tetapi istilah SSL masih sering digunakan untuk merujuk pada protokol keamanan website.
Pentingnya Menggunakan SSL/TLS
Berikut ini terdapat beberapa alasan mengapa secure socket layer sangat penting untuk sebuah situs.
1. Meningkatkan Kredibilitas Website
Alasan yang pertama, sertifikat keamanan ini dapat meningkatkan reputasi website. Hal tersebut biasanya ditandai dengan adanya notifikasi yang muncul ketika Anda mengakses tampilan web di browser.
Selain itu, sertifikat ini juga dapat meningkatkan ranking halaman situs di mesin pencari. Hal tersebut akan berbanding lurus dengan pengoptimalan teknik SEO.
Hal tersebut disebabkan karena algoritma Google lebih menyukai website yang memiliki sertifikat secure socket layer.
Bahkan, Google juga secara terang-terangan akan menurunkan peringkat situs yang tidak memiliki sertifikat SSL/TLS.
2. Mencegah Terjadinya Pencurian Data
Alasan yang kedua, sertifikat keamanan ini mampu untuk melindungi website dari ancaman pencurian data melalui hacker atau peretas.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan pengacakan data sensitif (randomize) serta enkripsi data.
3. Menghindari Kesalahan Pengiriman Data
Selain itu, secure socket layer juga berfungsi sebagai fitur untuk melakukan proses otentikasi yang dapat memastikan bahwa segala informasi yang dikirim sesuai dengan tujuan.
Proses otentikasi tersebut dapat menghindari terjadinya kesalahan saat pengiriman informasi yang menyebabkan terjadi peretasan atau pencurian data pribadi Anda.
Cara Kerja SSL/TLS
Selanjutnya, mungkin Anda penasaran tentang prinsip kerja dari sertifikat SSL/TLS. Setiap bentuk pertukaran data akan direkam, meliputi fitur pengiriman email, transaksi jual beli, data perusahaan dan lain sebagainya.
Sertifikat tersebut memiliki dua kombinasi yang digunakan, yaitu private key dan public key. Fungsi dari private key adalah untuk mendekripsi data ke dalam format yang dapat digunakan kembali oleh penerima data. Sedangkan, public key berfungsi untuk mengenkripsi data yang akan dikirim.
Jika Anda memperhatikan alamat situs web, mungkin akan menemukan dua jenis protokol, yaitu http atau https. Kedua protokol tersebut memiliki keterkaitan dengan sertifikat keamanan ini.
Jika alamat URL suatu website menggunakan sertifikat SSL, maka secara otomatis protokolnya akan berubah dari dari HTTP (Hypertext Transfer Protocol) menjadi HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure).
Perbedaan tersebut cukup berpengaruh pada peningkatan jumlah visitor serta mempengaruhi jumlah konversi yang didapatkan. Kedua protokol tersebut memiliki fungsi untuk mentransfer segala bentuk informasi dari satu perangkat komputer ke perangkat lain melewati jaringan internet.
Akan tetapi, http merupakan versi protokol yang belum terenkripsi dengan baik, sehingga tingkat otentikasinya masih kurang sempurna daripada https. Hal tersebut disebabkan karena htpps memiliki sistem enkripsi data yang baik dan direkomendasikan langsung oleh Google.
Dengan pemasangan secure socket layer tersebut, maka secara tidak langsung telah menunjukkan komputer yang saling berhubungan telah menyetujui sebuah kode dan mampu menghalau segala bentuk usaha untuk mengambil data.
Jenis-Jenis Secure Socket Layer
Terdapat beberapa pembagian jenis dari SSL/TLS, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Domain Validated
Domain Validated SSL (DV SSL) sangat direkomendasi bagi Server Message Block (SMB) dengan harga yang cukup terjangkau. Sertifikat jenis memerlukan kepemilikan hak akses domain, meliputi email dan validasi DNS.
Namun, jenis ini tidak disarankan bagi bisnis e-commerce, karena DV SSL hanya menampilkan bahwa website Anda merupakan situs yang aman dan telah terenkripsi.
Sertifikat ini sangat cocok untuk kebutuhan web testing dengan penanda https yang ditandai dengan gembok berwarna hijau.
2. Extended Validated
Extended Validated SSL (EV SSL) termasuk ke dalam sertifikat yang memiliki tingkat keamanan tinggi dan direkomendasikan bagi Anda yang ingin membuka bisnis online, terutama pengembangan toko online.
Ciri-ciri dari penggunaan sertifikat jenis ini adalah nama bisnis tertulis dengan warna hijau pada URL dan posisinya dekat dengan nama domain yang tersemat.
Sertifikat ini mengharuskan pemilik domain untuk melakukan proses verifikasi kepemilikan terlebih dahulu dengan menyertakan beberapa dokumen legal.
Sebab, sertifikat tipe ini digunakan bagi badan usaha yang memiliki legal standing, seperti CV, PT, dan instansi negara.
3. Organization Validated
Jenis yang terakhir adalah Organization Validation SSL (OV SSL), yang secara umum memiliki kesamaan dengan DV secure socket layer.
Perbedaannya terletak pada proses verifikasi dengan menunjukkan bukti kepemilikan domain secara penuh.
Artinya, penerbit sertifikat akan memastikan bahwa domain telah terdaftar dengan informasi nama bisnis, lokasi, dan lainnya.
Sertifikat jenis ini biasanya banyak digunakan di beberapa website perusahaan untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan audiens. Penanda dari sertifikat ini adalah menggunakan protokol https, serta bergembok warna hijau.
Cara Memasang SSL/TLS yang Tepat
Bagaimana cara memasang sistem kemanan ini yang benar dan mudah?
Sebenarnya, Anda harus menentukan terlebih dahulu apakah akan menggunakan sertifikat yang gratis atau berbayar. Anda perlu mempertimbangkan sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan bisnis yang dijalankan.
Jika Anda pengguna CMS seperti WordPress dan terbiasa dengan tampilan CPanel, maka cukup menginstall plugin Really Simple SSL.
Setelah berhasil terpasang dengan sempurna, maka Anda dapat melakukan proses aktivasi melalui menu ‘setting > SSL’.
Terakhir, pada bagian atas halaman situs akan nampak pesan notification jika proses redirect menuju https belum aktif. Untuk mengatasi problem tersebut, cukup dengan menekan tombol “Go Ahead, Activate SSL!“.
Kesimpulannya, SSL/TLS adalah komponen protokol yang sangat direkomendasikan oleh Google untuk pengembangan website serta dapat mendukung proses optimasi dari sisi keamanan.
Manfaat dari penggunaan sertifikat ini adalah meningkatkan kredibilitas situs, optimasi SEO, mencegah terjadinya peretasan, dan menghindari kesalahan dalam transfer data.
Jenis-jenis dari sertifikat ini antara lain adalah domain, organization, serta extended validated secure socket layer. Plugin yang dapat Anda manfaatkan untuk memasang SSL/TLS adalah Really Simple SSL.
Nah, itulah tadi beberapa informasi tentang secure socket layer. Penggunaan sertifikat keamanan ini sangat penting dalam pembuatan website.
Sebab, mayoritas pengguna akan memilih untuk mengunjungi situs yang aman, dan cenderung tidak melanjutkannya jika terdapat label ‘Not Secure‘.
Oleh karena itu, pastikan untuk selalu memasang sertifikat keamanan ini dalam website Anda dan beralih ke protokol https.