Metode Agile: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, dan Tahapan

Agile adalah metode dalam pengembangan software yang memiliki banyak jenis. Terdapat 7 jenis dalam metode agile yaitu scrum, extreme programming, kanban, lean, crystal, DSM dan ASD.

DAFTAR ISI

Pada dunia software development sudah tidak asing lagi dengan metode agile. Terlebih lagi, untuk kita yang tertarik dengan metode agile development. 

Pada zaman serba teknologi sekarang. Banyak bisnis yang sudah mulai sadar betapa pentingnya teknologi.

Dari penggunaan metode tradisional yang sudah tidak sesuai dengan dunia serba modern sekarang. 

Dengan itu, kita juga perlu beradaptasi dan gesit demi memenuhi kebutuhan pasar yang didorong oleh users.

Maka dari itu, untuk mengimbangi kecepatan industri yang berubah dengan cepat, penting untuk untuk beralih kepada metode agile.

Agile memiliki tujuan untuk menyebarkan aplikasi dengan cepat dengan cara yang jauh lebih terorganisir.

Terdapat lebih banyak detail daripada yang terlihat, tetapi dalam kalimat sederhana itulah yang kita maksud dengan gesit. 

Apa itu Metode Agile?

Metode agile adalah metode yang mencakup beberapa pendekatan manajemen proyek yang memungkinkan tim merespons perubahan persyaratan dan ketidakpastian pelanggan melalui pekerjaan proyek yang bertahap dan berulang.

Metode agile muncul karena metode pengembangan perangkat lunak yang kaku dan berurutan tidak dapat mengikuti persyaratan dan prioritas yang berubah dengan cepat.

Kita ingin penyebaran cepat dari perangkat lunak atau kode yang kita tulis tanpa harus menunggu lebih lama.

Pada saat yang sama, kita ingin memastikan bahwa kita memiliki potongan kecil kode yang dapat dikirimkan ke klien atau aplikasi apa pun yang sedang kita gunakan. Itulah yang disebut dengan metode agile. 

Pada intinya, kita yang merencanakan, mendesain, merancang, dan juga mengembangkan aplikasi untuk diuji, diterapkan, dan ditinjau.

Tujuan Metode Agile

Berikut tujuan dari metode agile:

1. High Value dan Working App System

Dalam pembuatan software sangatlah diperlukan efisiensi biaya. Oleh karenanya, penggunaan metode ini perlu diperhitungkan karena dapat menciptakan software dengan kualitas tinggi.

2. Iterative, Instrumental, dan Evolutionary

Metode satu ini merupakan opsi untuk proses develoment software dalam jangka waktu yang pendek.

Dengan penggunaan metode ini diharapkan pengembangan software bisa dilaksanakan secara kontinu.

3. Efisiensi Biaya dan Pengembangan Berbasis Nilai

Proses pengembangan perangkat lunak dengan metode ini dapat menyesuaikan dengan keperluan pengguna sehingga pengeluaran biaya dapat dikontrol seefisien mungkin.

4. Produksi dengan Kualitas Unggul

Meskipun produksi software dengan metode ini menerapkan prinsip efisiensi biaya namun kualitasnya tetap unggul.

5. Fleksibel dan Manajemen Risiko

Pertemuan secara berkala dengan klien bisa diagendakan kapan saja sehingga klien juga bisa memonitor proses pengembangan perangkat lunak.

Hal ini dilakukan guna meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses software development.

6. Kolaborasi

Diperlukan komunikasi yang baik diantara tim pengembang saat proses development sehingga miskomunikasi bisa terhindarkan.

Namun tidak hanya tim pengembang saja, melainkan kolaborasi dengan divisi lain juga perlu dijaga untuk menghasilkan software dengan kualitas unggul.

Kelebihan Metode Agile

Berikut beberapa kelebihan dari metode agile:

  • Efisiensi biaya
  • Fleksibel dan mampu menerima perubahan
  • Prosesnya singkat
  • Workflow yang efisien
  • Memungkinkan pembagian kerja
  • Resposif terhadap kebutuhan klien
  • Membuat kinerja tim lebih maksimal
  • Hasil dengan kualitas tinggi

Kekurangan Metode Agile

Di samping kelebihannya, metode ini juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

  • Cocok diaplikasikan pada tim dengan skala kecil yang melakukan pembagian kerja atas satu proyek
  • Perubahan dapat terjadi kapan saja
  • Cakupan kerja yang berubah-ubah
  • Ketidakpastian berakhirnya proyek

13 Prinsip Metode Agile 

Terdapat 13 prinsip-prinsip pada metode agile yang perlu kita ketahui. Sebagai agile software development, penting untuk mengetahui prinsip metode agile agar lebih menguasai metode agile itu sendiri. 

  1. Memuaskan Pelanggan
  2. Selamat mengubah persyaratan
  3. Kirimkan perangkat lunak yang berfungsi sesering mungkin
  4. Sering berinteraksi dengan pemangku kepentingan
  5. Individu yang termotivasi
  6. Komunikasi tatap muka
  7. Ukur dengan perangkat lunak yang berfungsi
  8. Pertahankan kecepatan konstan
  9. Pertahankan kecepatan konstan teknis
  10. Mempertahankan keunggulan teknis dan desain yang baik
  11. Tetap sederhana
  12. Berdayakan tim yang mengatur diri sendiri
  13. Renungkan dan sesuaikan terus menerus

Tahapan Metode Agile

1. Konsep 

Tahapan metode agile yang pertama yaitu siklus hidup pengembangan tangkas. Pada langkah ini, para pemangku kepentingan akan memilih tujuan dan jangkauan perangkat lunak.

Kemudian, pemilik produk akan menghasilkan kertas yang menguraikan spesifikasi penting untuk produk.

Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas ini dan potensi prospek komersial juga akan ditentukan pada tahapan metode agile ini. 

Hanya saja, kriteria minimum harus dipertahankan karena dapat ditambahkan pada tahap selanjutnya. Ini akan membantu dalam menentukan apakah produk dapat dipraktikkan atau tidak.

2. Pengenalan Awal atau Kebutuhan

Selanjutnya, tahapan metode agile adalah membentuk tim pengembangan perangkat lunak.

Pemilik produk akan memeriksa ketersediaan rekan developers dan memilih seseorang terbaik untuk memastikan keberhasilan proyek.

Pengembang front-end dan back-end terpilih juga akan menerima bahan dan peralatan yang diperlukan dari pemilik produk.

Untuk mengumpulkan semua persyaratan pada diagram dan mengidentifikasi fungsionalitas proyek, pemangku kepentingan kembali terlibat dalam langkah ini.

Selain itu, pemeriksaan rutin akan memudahkan untuk menentukan apakah proses desain telah memperhitungkan semua persyaratan atau tidak.

3. Iteration atau Development 

Tahapan metode agile yang selanjutnya adalah pengembangan atau iteration. Karena membawa sebagian besar tenaga kerja, tahapan ini adalah yang terpanjang dari semuanya.

Tim developers sekarang akan mulai menyatukan semua persyaratan produk yang dikumpulkan selama fase membentuk konsep.

Kemudian, sebelum selesai, tim developers akan melewati banyak evaluasi dan perubahan untuk perbaikan.

4. Release atau Peluncuran

Release adalah salah satu tahapan metode agile. Tim jaminan kualitas melakukan pengujian untuk memastikan fungsionalitas perangkat lunak sebelum produk diluncurkan.

Anggota tim akan menguji program untuk memastikan kodenya jelas, dan jika ada potensi masalah atau cacat, tim iteration akan mengambil tindakan cepat untuk memperbaikinya.

Selain itu, tahap ini memungkinkan pembaruan dan peningkatan berkelanjutan berdasarkan umpan balik users.

Pelatihan diberikan kepada pelanggan dan pengguna tentang cara menggunakan perangkat lunak.

Setelah semuanya selesai, produk dimasukkan ke dalam produksi.

5. Maintenance 

Tahapan metode agile selanjutnya yaitu fase maintenance atau pemeliharaan. Perangkat lunak sekarang telah digunakan sepenuhnya dan tersedia untuk klien.

Untuk memastikan program berfungsi dengan baik dan bebas bug selama periode ini, tim iteration atau development menawarkan dukungan berkelanjutan kepada klien.

Iteration dapat ditambahkan sepanjang waktu untuk meningkatkan kegunaan dan kenyamanan produk saat ini bagi pelanggan.

6. Retirement Sistem 

Terakhir, tahapan metode agile yaitu retirement. Suatu sistem dapat dipensiunkan atau melalui proses retirement karena kegunaannya telah habis atau menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, atau karena perangkat lunak baru telah dirilis. 

Penghentian perangkat lunak pertama akan diumumkan kepada pengguna. Pengguna akan dipindahkan ke sistem terbaru saat yang lama diganti. 

Nilai Metode Agile

ilustrasi para developer mengembangkan aplikasi dengan metode agile
Ilustrasi para developer mengembangkan aplikasi dengan metode agile (from Unsplash)

Berikut kami uraikan beberapa nilai metode agile:

1. Individu dan Interaksi Menjadi Hal yang Paling Penting

Metode agile menganggap bahwa individu dan interaksi merupakan suatu hal yang jauh lebih penting daripada proses dan tools yang digunakan.

Sebab, proses dan tools tentunya tidak dapat berfungsi dengan baik jika individu yang menjalankan tidak punya kemampuan yang memadai.

Selain itu, interaksi dan proses komunikasi yang baik antar individu juga memungkinkan proses pengembangan dapat berjalan secara efektif dan terhindar dari konflik.

2. Keberfungsian Software Lebih Penting daripada Kelengkapan Dokumen

Tujuan dari agile development yang utama adalah mengembangkan suatu software yang dapat berfungsi dengan baik.

Dengan demikian, keberfungsian software yang berhasil sampai ke konsumen akan memiliki nilai yang lebih penting daripada dokumen tentang deskripsi produk.

3. Tercapainya Kolaborasi yang Baik dengan Klien Lebih Penting daripada Negosiasi Kontrak

Agile benar-benar bergantung pada umpan balik dari klien. Akan tetapi, banyak klien yang tidak memahami dengan baik tentang dunia IT.

Akibatnya, klien pun sulit mengkomunikasikan apa yang sebenarnya mereka inginkan tentang software tersebut.

Jadi, dalam proses pengembangan software, pastikan selalu ikutsertakan klien untuk menghindari pembuatan software yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemauan klien.

4. Menanggapi Perubahan Lebih Penting daripada Mengikuti Rencana

Dalam metode agile, klien atau developer bisa saja tiba-tiba mengajukan permintaan untuk suatu perubahan tentang pengembangan software.

Oleh karena itu, penting untuk selalu bisa beradaptasi untuk menanggapi perubahan yang diinginkan daripada mengikuti rencana yang sebelumnya telah dibuat.

Framework Metode Agile 

Berikut ini beberapa framework metode agile yang umum digunakan:

1. Scrum

Scrum adalah metode agile yang paling populer dan paling banyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

Metode ini didasarkan pada kerja tim yang terdiri dari pemilik produk, Scrum Master, dan tim pengembang. 

Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dalam waktu singkat.

Scrum menggunakan sprint sebagai unit waktu yang terdiri dari iterasi pengembangan dan review.

2. Extreme Programming (XP)

Extreme Programming adalah metode agile yang terfokus pada kualitas perangkat lunak. XP mendorong tim untuk bekerja sama dalam pengkodean, pengujian, dan integrasi.

Metode ini juga mencakup praktik pengembangan seperti pemrograman berpasangan, pengujian otomatis, dan refactoring.

3. Kanban

Kanban adalah metode agile yang mengatur proses pengembangan perangkat lunak dengan memvisualisasikan aliran kerja dan mengurangi pembatasan yang tidak perlu.

Metode ini juga mendorong tim untuk mengambil keputusan berdasarkan data yang relevan dan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan proyek.

4. Lean

Lean adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang menerapkan prinsip-prinsip lean manufacturing.

Metode ini bertujuan untuk meningkatkan nilai yang diberikan oleh proses pengembangan dan mengurangi pemborosan waktu dan sumber daya.

Lean juga mendorong pengembang untuk berfokus pada memberikan nilai kepada pelanggan.

5. Crystal

Crystal adalah metode agile yang terdiri dari sejumlah submetode yang sesuai dengan kebutuhan tim.

Crystal memungkinkan tim untuk menyesuaikan proses pengembangan dengan situasi yang berbeda. Metode ini mengutamakan komunikasi dan kolaborasi dalam tim.

6. Dynamic Systems Development Method (DSDM)

DSDM adalah metode agile yang mencakup 9 prinsip dasar yang mencakup kolaborasi, komunikasi, dan pengiriman cepat.

Metode ini juga mencakup sejumlah fase pengembangan, termasuk persiapan, pemodelan, pengiriman, dan penutupan proyek.

7. Adaptive Software Development (ASD)

ASD adalah metode agile yang terdiri dari sejumlah fase pengembangan yang terus berulang.

Metode ini juga mencakup praktik-praktik seperti pemrograman berpasangan, pengujian otomatis, dan integrasi berkelanjutan.

Itulah dia uraian lengkap tentang metode agil, mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, hingga nilai dan framework-nya.

Pada intinya, metode agile merupakan suatu cara yang biasanya digunakan dalam proses pengembangan sofware, seperti aplikasi mobile dan web.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.