Front End Developer: Skill, Tugas, Gaji, & Jenjang Karirnya

Front end developer kini menjadi salah satu profesi yang sedang banyak dicari oleh perusahaan. Profesi ini bertugas untuk mengembangkan sebuah website atau aplikasi melalui tampilan yang menarik pengguna.

DAFTAR ISI

Di era perkembangan teknologi yang sangat cepat ini, banyak badan usaha yang memasarkan produknya dengan memanfaatkan media digital atau digital marketing.

Pemasaran secara digital biasanya berbasis website atau aplikasi. Dalam praktiknya, pasti ada kendala terkait website atau aplikasi tersebut. Oleh karena itu, seorang Front End Developer sangat berperan penting dalam hal ini.

Karir sebagai seorang Front End Developer (FED) saat ini tengah naik daun karena banyak perusahaan yang mulai menyadari pentingnya peran seorang FED dalam pengembangan sebuah website atau aplikasi.

Mungkin anda bertanya-tanya bagaimana cara menjadi seorang Front End Developer? Jangan khawatir karena semuanya akan dibahas di dalam artikel ini!

Apa Itu Front End Developer ?

Front End Developer adalah orang yang bertugas untuk mengembangkan sebuah website atau aplikasi dalam upaya menampilkan interface yang menarik untuk user.

Hal ini biasanya dilakukan dengan melanjutkan tugas dari UI/UX designer untuk menyelesaikan bagian tugas yang harus dikerjakan.

Seorang FED harus berkolaborasi dengan UI/UX designer untuk memahami bagaimana pengguna bisa merasa nyaman dengan tampilan website atau aplikasi.

Dalam berkarier di bidang ini, seorang FED tentunya harus menguasai berbagai macam skill atau kemampuan yang dapat menunjang performa kerja. 

Lantas, apa saja skill atau kemampuan yang harus anda kuasai? Simak berikut ini!

Skill Wajib Dikuasai oleh Front End Developer

Ilustrasi Front End Developer sedang mengunakan framework untuk menjalankan program
Ilustrasi Front End Developer (from Unsplash)

Seperti yang telah anda ketahui, seorang front end developer membutuhkan beberapa skills untuk berkarir di bidang ini, antara lain:

1. HTML dan CSS

Hyper Text Markup Language (HTML) dan Cascading Style Sheets (CSS) merupakan dua bahasa pemrograman yang harus anda kuasai. Pasalnya, kedua bahasa pemrograman ini sangatlah esensial dalam sebuah website. 

HTML dapat membantu anda dalam memberikan sebuah struktur website, sedangkan CSS berperan dalam menentukan gaya elemen HTML dengan warna, font, dan lain sebagainya.

Apabila Anda belum familiar atau bahkan belulm tahu sama sekali dengan kedua bahasa programan ini, Anda dapat mempelajarinya dengan belajar mandiri atau mengikuti online course karena saat ini sudah banyak platform yang menyediakan jasa kursus online, baik secara gratis ataupun berbayar.

2. JavaScript

JavaScript merupakan bahasa pemrograman selanjutnya yang harus Anda kuasai. Sebenarnya, apabila anda menggunakan HTML dan CSS itu sudah cukup untuk membuat sebuah website sederhana.

Namun, agar sebuah website lebih interaktif dan tidak membosankan, maka anda dapat menggunakan JavaScript sebagai solusinya.

Sebenarnya, bahasa pemrograman ini merupakan skill dasar untuk seorang Front End Developer. Dengan bahasa pemrograman ini, anda dapat mengatur berbagai tampilan, seperti motion, layout, interaksi button, dan efek animasi.

Hal tersebut bertujuan agar website yang Anda kembangkan dapat berjalan secara dinamis. Anda juga dapat mempelajari bahasa pemrograman ini secara mandiri atau dengan mengikuti kursus.

Salah satu framework yang harus dikuasai oleh  Front End Developer
Bahasa pemrograman JavaScript yang harus dikuasai seorang Front End Developer

4. Framework

Framework yang biasa digunakan oleh seorang Front End Developer adalah Framework CSS dan JavaScript.

Hal tersebut karena Anda memang membutuhkan framework untuk menjalankan program dari CSS dan JavaScript agar sesuai dengan apa yang anda inginkan.

Oleh karena itu, menguasai hal ini akan sangat membantu anda dalam berkarir di bidang ini. Dengan menguasai skill ini, akan membantu anda dalam membuat struktur sebuah halaman.

5. Version Control System

Tools Version Control System atau VCS untuk mengontrol versi dan aplikasi yang biasanya FED gunakan adalah Git. Saat ini, banyak para developer yang sudah menggunakan aplikasi ini untuk membuat aplikasi atau sistem.

Git memiliki peran yang cukup penting karena dapat mempermudah dan mempercepat seorang developer dalam mengembangkan website.

Banyak pula perusahaan yang telah menerapkan Git dalam upaya menunjang dalam pembuatan sebuah aplikasi.

Pengontrol versi, seperti Git, sangat dibutuhkan agar seorang FED dapat memonitor manajemen website atau aplikasi dengan lebih mudah tanpa harus merubah susunan kode. 

6. Testing dan Debugging

Seorang developer harus mampu melakukan testing karena hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kesalahan atau error dalam menjalankan website atau aplikasi tersebut.

Testing ini sebenarnya bukan tugas utama dari seorang Front End Developer, tetapi seorang FED harus memiliki kemampuan ini.

Debugging juga biasanya dilakukan oleh seorang FED yaitu dengan testing dan memperbaikinya sendiri tanpa bantuan seorang tester.

Debugging akan membaca setiap kode yang anda tulis dan akan menampilkan output apabila kode tersebut benar. Apabila kode yang anda tulis itu salah, maka akan muncul sebuah peringatan sehingga FED dapat langsung memperbaikinya.

7. Optimasi Tools/Website

Seorang Front End Developer harus mampu melakukan optimasi terhadap tools atau website yang ia kembangkan.

Berkaitan dengan hal tersebut, seorang FED dapat menggunakan Gulp dan Grunt untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan kinerja website. 

FED juga harus bisa mampu mengoptimalkan kinerja dari website atau aplikasi yang telah ia buat atau kembangkan. Adapun caranya yaitu dengan menerapkan SEO.

SEO sendiri adalah upaya pengoptimalan website agar muncul di peringkat pertama sebuah mesin pencari. Selain itu, FED juga harus memperhatikan baris HTML, JavaScript, atau CSS.

Tugas dan Tanggung Jawab Front End Developer

Anda sudah mengetahui skill yang harus anda kuasai sebelum terjun ke bidang ini, maka inilah saatnya anda mengetahui apa saja tugas dari seorang Front End Developer.

1. Merancang Interface Aplikasi

Tugas utama FED adalah membangun tampilan antar muka menggunakan bahasa pemrograman. Untuk mempermudah pengguna memahami tampilan pada aplikasi, seorang FED harus membangun interface aplikasi tersebut seintuitif mungkin.

Salah satu prinsip yang harus dimiliki oleh FED adalah aksesibilitas sehingga pengguna dengan kebutuhan khusus.

2. Mengoptimalkan Interface Aplikasi

User menginginkan aplikasi yang mudah digunakan, cepat, dan efisien. Oleh karenananya seorang FED harus paham betul mengenai aplikasi yang dibuat dan mengoptimalkan interface aplikasi tersebut.

3. Memastikan Kompatibilitas Aplikasi dan Browser

FED bekerjasama dengan back end developer, designer, dan tim lain dalam memastikan aplikasi berjalan dengan baik dengan browser manapun.

4. Pemeliharaan Aplikasi

FED harus memastikan bahwa data pelanggan yang bersifat rahasia harus aman dari pencurian data sehingga kepercayaan pelanggan tidak akan menurun. FED juga bertanggung jawab atas pemeliharaan aplikasi sebagai upaya pemeliharaan.

5. Optimasi Interface Website agar SEO-Friendly

FED bertugas dalam memastikan tampilan website sudah SEO-Friendly. Aspek SEO sangat penting diperhatikan untuk menaikkan ranking website sehingga bisa masuk ke halaman pertama SERP.

Cara Menjadi Front End Developer

Berikut beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk menjadi FED:

  • Untuk menjadi FED, Anda harus memiliki skill-skill dasar meliputi HTML, CSS, dan JavaScript dan lain sebagainya. Anda dapat belajar skill dasar tersebut secara otodidak maupun mengikuti kursus.
  • Untuk mengasah kemampuan front end, Anda bisa mengikuti komunitas ataupun mengerjakan proyek dummy, ataupun freelance sebagai portofolio.
  • Langkah terakhir, jika Anda ingin merambah karir profesional bisa melamar pekerjaan sebagai front end secara full-time.

Gaji Front End Developer

Seorang yang sedang mengunakan framework untuk menjalankan program
Ilustrasi Seorang Front End Developer (from Unsplash)

Setelah mengetahui skill dan tugas-tugas Front End Developer, saatnya anda mengetahui berapa sih gaji seorang FED.

Berdasarkan glassdor.com, rata-rata gaji Front End Developer di Amerika Serikat adalah sekitar $73,000 hingga $164,000 atau setara dengan Rp 1-2,4 M per tahunnya.

Untuk di Indonesia sendiri, gaji FED berkisar antara Rp 10-11 juta per bulan untuk Kota Surabaya dan Rp 10-37 juta per bulan untuk daerah DKI Jakarta.

Tentunya, besaran gaji tersebut bermacam-macam bergantung pada jenis perusahaan dan lokasi perusahaan tersebut.

Mendengar gaji seorang FED yang cukup menggiurkan mungkin membuat anda semakin tertarik untuk berkarier di bidang ini.

Hal tersebut tentu wajar, hanya saja Anda juga perlu mengetahui bahwa besaran gaji tersebut berbanding lurus dengan work-load dan skill yang harus anda miliki. 

Jenjang Karir Front End Developer

Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk menjadi seorang Front End Developer? Tentu, dengan besaran gaji tersebut, akan membuat Anda tergiur, bukan?

Namun, tahukah Anda, jika jenjang karir Front End Developer cukup banyak? Ya, terdapat beberapa jenjang karir yang bisa Anda coba di profesi ini.

1. Junior Front End Developer

Jenjang karir pertama adalah sebagai junior FED yang mana ini langkah pertama yang biasanya terjadi sebelum mendapati karir lebih bagus kedepannya.

Artinya, pertama kali masuk dunia kerja sebagai FED, Anda harus menjadi junior terlebih dahulu dengan tugas lebih simpel, seperti membuat elemen interaktif, integrasi gambar dan video, atau yang lainnya.

2. Front End Developer

Jika sudah melewati masa karir sebagai junior FED, maka selanjutnya Anda bisa ditetapkan menjadi Front End Developer di suatu perusahaan berdasarkan pengalaman dan keterampilan yang dimiliki.

Tentu, tugas yang dijalani juga cukup berbeda dan lebih banyak dari pada seorang juniornya.

3. Senior Front End Developer

Jenjang karir selanjutnya adalah sebagai senior Front End Developer yang mana Anda harus menunjukkan keterampilan kuat dalam hal desain dan pemrograman.

Tugas yang dimiliki juga sangat berbeda dan cukup kompleks karena harus bekerja sama dengan tim Back End Developer dan desain untuk membuat tampilan website lebih interaktif.

Perbedaan Front End dan Back End Developer

Profesi front end developer erat kaitannya dengan back end developer, maka selanjutnya kami akan membahas mengenai perbedaan keduanya dari segi tugas, skill, jam kerja dan posisinya di perusahaan.

1. Perbedaan Tugas dan Tanggung Jawab

Front End Developer bertanggung jawab atas komposisi tampilan sebuah website dan aplikasi.

Mulai dari isi konten, warna-jenis-ukuran font, gambar, serta tombol-tombol yang terdapat harus membuat pengguna merasa nyaman ketika melihat dan berinteraksi di dalamnya.

Sedangkan untuk cara kerja Back End Developer, adalah dengan melakukan kontrol dari sisi server, sistem, dan database. Bahasa pemrograman yang biasanya digunakan dalam back end adalah PHP, Ruby, dan Phyton.

2. Perbedaan Skill yang Harus Dikuasai

Seorang Front End Developer diharuskan memiliki kemampuan dasar minimal menguasai tiga bahasa pemrograman seperti Javascript, HTML dan CSS.

Namun semakin banyak bahasa pemrograman yang dikuasai, maka kesempatan untuk menjadi seorang front end developer akan semakin terbuka lebar.

Selain itu, diperlukan juga kemampuan mengelola framework dan library. Framework yang digunakan biasanya adalah Angular.js dan React.js.

Sementara itu, sebagai Back End Developer, skill yang harus dikuasai adalah membaca bahasa pemrograman yang ditampilkan pada “balik layar” sebuah situs dan aplikasi.

Bahasa pemrograman yang sering digunakan di antaranya framework dan library. Beberapa contoh framework dan library adalah GO, C#, Express dan Django.

Selain keempat bahasa pemrograman tersebut, ada pula bahasa pemrograman dalam perangkat lunak seperti MySQL, SQL Server, dan Oracle yang termasuk ke dalam skillset seorang Back End Developer.

3. Perbedaan Waktu Kerja

Seorang front end developer baru akan memulai pekerjaannya saat UX Designer telah menyelesaikan pekerjaannya. Apabila tidak ada perubahan dari sisi desain UX, maka front end developer dapat segera mengeksekusi bahasa pemrograman pada desain user interface.

Setelah front end developer menyelesaikan pekerjaannya, maka kemudian back end developer mengambil alih pekerjaan. Di mana back end developer menentukan penggunaan instruksi apa saja yang akan diaplikasikan pada desain dan bahasa pemrograman yang digunakan.

4. Perbedaan Posisi Kerja di Perusahaan

Meskipun pada dasarnya Front End Developer dan Back End Developer bekerja secara berdampingan namun keduanya tidak selalu digabungkan pada satu posisi yang sama.

Di beberapa perusahaan terdapat kebijakan di mana seorang Front End Developer tidak harus memiliki skill seorang Back End Developer. Karena itu posisi kerja keduanya selalu dibedakan pada sebuah perusahaan.

Front End Developer bekerja di awal pembuatan aplikasi atau situs. Lalu Back End Developer bekerja pada akhir tahap penyelesaian aplikasi atau situs.

Meskipun perusahaan ada yang memilih menggunakan dua orang yang berbeda untuk mengisi posisi Front End Developer dan Back End Developer, ada pula perusahaan yang hanya menggunakan satu pekerja untuk 2 skill tersebut.

Biasanya jika perusahaan mempekerjakan 1 orang untuk mengatasi 2 skill tersebut maka pekerja yang dipilih pasti seorang yang sebut sebagai full stack developer.

Full stack developer adalah orang yang menguasai skill yang dimiliki oleh Front End Developer dan Back End Developer.

Bagaimana? Setelah mengetahui pembahasan di atas, apakah Anda tertarik untuk menjadi seorang Front End Developer?

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.