Framework: Pengertian, Fungsi, Jenis, Kelebihan & Kekurangan

Framework, sebuah kerangka kerja yang memiliki peran pernting untuk membantu developer dalam membuat perangkat lunak dengan lebeh efektif dan efisien. Keberadaan framework ini membantu developer untuk memulai pekerjaannya dalam pembuatan pondasi perangkat lunak untuk website atau aplikasi.

DAFTAR ISI

Bagi Anda yang mengenal dunia programming pasti sudah tidak asing lagi dengan framework.

Pada konteks programming, framework juga biasa disebut dengan kerangka kerja yang digunakan untuk membuat template kode yang akan membantu developer membuat perangkat lunak.

Kode yang dibutuhkan untuk membuat kerangka kerja akan disusun dengan terstruktur dan konsisten. Penguasaan kerangka kerja sangatlah penting bagi developer.

Penasaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang topik ini? Artikel berikut akan membahasnya dengan detail, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga kelebihannya. Simak dengan baik!

Apa itu Framework?

Framework atau kerangka kerja dapat diartikan sebagai kumpulan script yang terdiri dari class and function yang membantu developer dalam menangani berbagai masalah, mulai dari koneksi ke database, pemanggilan variabel, file, dan lain-lain.

Jadi, framework siap untuk digunakan kapan saja agar developer tidak harus membuat skrip yang sama untuk tugas serupa sebagai struktur dasar yang mendasari sebuah sistem. 

Fungsi Framework

Kerangka kerja ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Menghasilkan aplikasi yang lebih baik, karena kerangka kerja telah melewati uji stabilitas serta kehandalannya.
  • Memiliki tingkat keamanan yang lebih, karena dapat mengantisipasi cela-cela keamanan yang mungkin muncul
  • Para developer akan dengan mudah membaca kode program dan mencari bugs atau error
  • Menghemat waktu pengembangan
  • Mempermudah developer dalam mendokumentasikan aplikasi yang sedang dibangun

Kelebihan Framework

Kerangka kerja ini juga memiliki beberapa keunggulan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Memahami Mekanisme Kerja Aplikasi

Hal ini tentunya akan membantu proses pengembangan sistem yang dilakukan secara kelompok. Semua anggota di wajibkan untuk memahami pola kerja framework.

Sedangkan, anggota team hanya mempelajari proses bisnis yang dikehendaki oleh sistem untuk kemudian dituangkan kedalam kerangka kerja tersebut. Setiap orang harus memiliki metode yang sama dalam menyelesaikan aplikasi tersebut. 

2. Menghemat Waktu

Setiap anggota sudah memiliki sebuah acuan dalam menyelesaikan modul. Dalam hal ini, semakin banyak library yang ada, hal itu akan mempercepat anggota untuk menemukan solusi, karena tidak setiap orang harus membuat class atau fungsi untuk kasus yang relatif sama.

Selain itu,  anggota tidak akan merasa kesulitan, karena jika ada yang tidak bisa melanjutkan lagi pekerjaannya, anggota yang lain dapat mengisi kekosongan tersebut. 

3. Menjaga Integritas Modul

Framework akan menjaga integritas dari modul-modul yang dikembangkan. Tentunya hal ini juga tergantung dari metode yang dikembangkan. Kerangka kerja hanya membantu dan mempermudah proses integrasi.

Kesimpulannya, framework memiliki peranan penting dalam membantu developer untuk menyelesaikan pekerjaannya secara cepat dan lebih efisien.

Dengan menggunakan kerangka kerja, developer dapat saling membantu dan mengisi kekosongan jika terdapat anggota lain yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya.

Developer dapat mengembangkan aplikasi dan website menggunakan komponen-komponen yang telah tersedia dalam kerangka kerja, sehingga mereka tidak perlu untuk menyusun ulang kode program dari awal.

Jenis-jenis Framework

Berikut merupakan jenis-jenis dari kerangka kerja.

1. Desktop Framework

Kerangka kerja desktop memiliki dua jenis, yaitu electron dan proton native. Berikut masing-masing penjelasannya.

a)  Electron

Electron merupakan kerangka kerja JavaScript yang berguna untuk mengembangkan aplikasi berbasis desktop. Umumnya, JavaScript identik dengan pembuatan website.

Oleh sebab itu, JavaScript yang digunakan pada elektron ini dirancang dengan menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Selain itu, elektron dapat ditulis juga dengan menggunakan bahasa C++.

Contoh aplikasi desktop yang terkenal dari Elektron adalah Atom, Slack, WordPress, Skype, serta Github desktop.

b)  Proton Native

Proton native mempunyai fitur native tools dengan ukuran kecil dan menggunakan sumber kekuatan yang lebih sedikit.

2. Web Framework

Terdapat beberapa daftar web kerangka kerja yang sengaja dirancang guna mendukung pengembangan aplikasi berbasis web yang akan dijelaskan berikut ini.

a)  Django

Django merupakan kerangka kerja berbasis Python yang mengunakan pola MTV (Model, Template, dan View).

Django menawarkan beberapa fitur dalam mengembangakan aplikasi web yang berkualitas, terutama pada bagian keamanan guna mencegah terjadinya eksekusi program lapisan template.

Perusahaan besar yang menggunakan web framework ini antara lain: Pinterest, Disqus, Quora, serta Instagram.

b)  Angular JS

Angular JS merupakan kerangka kerja JavaScript yang memiliki konsep MVC (Model, View, Controller) yang dapat membangun halaman web pada sisi client dengan kinerja yang tinggi.

Perusahaan besar yang mempercayai web kerangka kerja ini adalah Weather, Youtube on PS3, serta Netflix.

c)  Laravel

Laravel merupakan kerangka kerja MVC yang dibuat dengan menggunakan PHP.

Pengembangan website berbasis MVP ini dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan pemeliharaan.

Selain itu, ia juga dirancang untuk meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi yang menyediakan sintaks ekspresif. Tentu saja hal itu dapat menghemat waktu.

Perusahaan yang menggunakan web framework ini adalah Neighbourhood Lender dan juga Deltanet Travel. 

d) Rails

Rails mencakup semua yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi web berbasis database dengan menggunakan Ruby.

Web framework MVC ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan, seperti UrbanDictionary, GroupOn, Shopify, GitHub, serta AirBnB.

e) Spring

Spring merupakan web kerangka kerja yang dirancang untuk menciptakan aplikasi web berbasis JVM yang sederhana, cepat, portabel, dan juga fleksibel.

Web kerangka kerja ini telah digunakan oleh perusahaan Mascus dan Alloice. 

f)  CodeIgniter

Web framework dengan konsep MVC ini dibuat untuk membuat sebuah website yang dinamis menggunakan PHP.

Penggunaan ini dapat memudahkan para developer dalam membangun aplikasi web meskipun dimulai dari awal.

Perusahaan yang memakai web framework ini adalah The Mail and Guardian dan juga Bufferapp.

Nah, itulah tadi beberapa informasi tentang kerangka kerja. Dengan menggunakan framework, Anda akan lebih mudah dan hemat waktu dalam mengembangkan website.

Gunakan jasa pembuatan website Sitespirit untuk pengembangan yang lebih efisien.

Kembangkan situs web Anda sekarang!

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.