Back End Developer: Pengertian, Tugas, Tools, Skill & Gaji

Dalam satu dekade terakhir, profesi back end developer mulai banyak dicari oleh perusahaan, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang IT. Hal tersebut karena orang telah menyadari betapa pentingnya posisi ini dalam sebuah perusahaan. Selain itu, gaji sebagai seorang back end developer juga bisa dibilang cukup tinggi. Oleh karena itu, banyak orang yang mulai mengincar dan ingin bekerja di posisi ini.

DAFTAR ISI

Dalam dunia profesional, mungkin Anda sering mendengar posisi Back End Developer. Posisi tersebut merupakan salah satu bagian dari tim developer sebuah perusahaan.

Developer sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu front end developer, back end developer, dan full-stack developer.

Apakah Anda tertarik untuk bekerja di posisi ini? Sebelum itu, Anda harus mengetahui dahulu pengertian back end developer, tugas-tugasnya, skill yang dibutuhkan, tools yang biasa digunakan, serta berapa rata-rata gaji di posisi ini.

Apa itu Back End Developer?

Pengertian Back End Developer
© Unsplash

Sesuai dengan namanya, back end developer (BED) adalah orang yang bertugas dalam pengembangan situs dari belakang. Maksud dari belakang adalah mereka tidak berhubungan langsung dengan user.

Akan tetapi, BED lebih berkecimpung dengan hal yang mendukung terkait kelancaran penggunaan produk, seperti server suatu situs.

Seorang back end developer bertugas untuk memastikan sebuah situs dapat beroperasi dengan benar. Dalam hal ini, seorang BED berfokus pada database, Application Programming Interface (API), dan juga server. 

Dalam sebuah tim, BED bekerja sama dengan tim front end developer, product manager, dan lainnya. BED biasanya dibantu dengan beberapa tools yang relevan dalam menunjang pekerjaan di posisi ini.

Selain itu, terdapat beberapa bahasa pemrograman yang seharusnya Anda kuasai sebelum bekerja di posisi BED, seperti Phyton, Java, dan lain sebagainya.

Tugas Back End Developer

Setelah mengetahui apa itu back end developer, sebelum bekerja di bidang ini tentunya Anda perlu mengetahui apa saja tugas seorang BED. Simak berikut ini ya! 

1. Merancang Database

Tugas yang pertama dari seorang BED adalah merancang database. Hal ini cukup penting karena BED harus memastikan agar database tersebut tidak memberatkan server. Server mungkin saja akan menjadi lambat karena database.

Database adalah tempat penyimpanan seluruh data yang terkait dengan situs atau perangkat lunak (software).

Oleh karena itu, database perlu dirancang sedemikian rupa agar ia menjadi lebih efisien dalam penggunaannya. 

Di sisi lain, BED juga perlu memastikan keamanan dari database ini karena data yang tersimpan menyangkut beberapa hal yang cukup penting dan privasi. Data-data tersebut dapat berupa data situs, data pengguna, dan yang lainnya.

2. Mengembangkan Data 

Selain bekerja dari awal pengembangan perangkat lunak, seorang BED juga menangani perangkat lunak yang sudah beroperasi dengan data yang cukup banyak di dalamnya.

Berkaitan dengan hal ini, BED bertugas meningkatkan struktur data dalam upaya untuk menjaga agar database perangkat lunak tersebut tetap efisien.

Oleh karena itu, server akan tetap berjalan dengan baik dan performa perangkat lunak tersebut akan meningkat.

3. Merancang Alur Situs

Dalam hal ini, seorang BED juga harus memastikan bahwa situs yang ia kembangkan dapat digunakan oleh user dengan baik, sehingga akan memberikan pengalaman yang positif untuk pengguna dari sisi User Experience (UX)

Untuk mewujudkan hal tersebut, BED perlu membuat sebuah alur penggunaan situs yang mudah dan efisien.

Alur tersebut tidak dapat dibuat dengan main-main, sehingga BED harus memiliki kemampuan bahasa pemrograman dan coding yang mumpuni.

4. Memelihara Situs

Tanggung jawab utama back end developer adalah menggunakan berbagai tools, framework, dan bahasa pemrograman untuk menentukan cara terbaik dalam upaya mengembangkan prototype yang intuitif dan user friendly.

Berkaitan dengan hal tersebut, seorang back end developer membutuhkan pemahaman tentang fungsionalitas dan kompatibilitas lintas platform.

5. Melakukan Testing

Yang terakhir, tugas seorang BED adalah melakukan testing. Setelah membuat alur dan pemeliharaan situs, BED harus melakukan uji coba atau testing.

Uji coba ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kode yang mereka tulis dapat berjalan dengan baik atau tidak. Dalam hal ini, uji coba dapat dilakukan ketika penulisan kode atau setelahnya.

Skill yang Dibutuhkan

Pada bagian ini, kami akan menjelaskan terkait skill yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang ini. Berikut beberapa skill yang harus Anda kuasai sebelum terjun di posisi ini.

1. Bahasa Pemrograman

Skill pertama yang harus Anda kuasai yaitu bahasa pemrograman. Adapun bahasa pemrograman tersebut seperti PHP, Go Lang, Phyton, Ruby, dan lain sebagainya.

Anda tidak wajib mempelajari semua bahasa pemrograman tersebut, tetapi pelajarilah sesuai kebutuhan perusahaan.

Akan tetapi, menguasai semua bahasa pemrograman tersebut dapat menjadi poin plus Anda saat bekerja.

2. API (Application Programming Interface)

Yang selanjutnya, seorang BED harus mengetahui dan mahir dalam menggunakan API. hal tersebut disebabkan karena API berguna agar perangkat lunak saling berkomunikasi.

Bahasa markup XML dan JSON adalah format yang biasa digunakan oleh BED dalam menampilkan API.

3. Komunikasi

Seperti yang telah tertulis sebelumnya, BED akan bekerja sama dengan berbagai tim, seperti front end developer, product manager, dan lainnya.

Oleh karena itu, kemampuan dalam berkomunikasi sangat perlu dalam upaya menjalin kerja sama antar tim.

4. Server

Selanjutnya, Anda harus mengetahui dan menguasai terkait server. Hal tersebut demikian karena BED, dalam melakukan pekerjaannya, akan selalu berhubungan dengan server, sehingga akan lebih mudah dalam penguasaan dalam server.

Penguasaan yang baik mengenai server juga akan mempermudah Anda dalam mengembangkan situs atau perangkat lunak.

Tools yang Digunakan

Pada bagian ini, Anda akan mengetahui tools yang biasa BED gunakan selama bekerja. Menurut Coursera, berikut ini beberapa tools yang digunakan oleh BED.

1. Bahasa Pemrograman

Beberapa bahasa pemrograman yang harus dikuasai oleh seorang back end developer Adalah sebagai berikut.

  • Phyton
  • PHP
  • C#
  • Java
  • Ruby
  • JavaScript 

2. Database

Selain bahasa pemrograman, seorang BED juga harus memahami beberapa tools untuk database seperti berikut.

  • Oracle
  • MySQL
  • MongoDB

3. Framework

Back end developer juga harus menguasai beberapa tools framework, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Meteor
  • Django
  • Laravel
  • Node.js
  • Ruby on Rails
  • Spring

4. Server

Terakhir, beberapa server yang harus Anda kuasai sebagai back end developer adalah sebagai berikut.

  • Lighttpd
  • Apache
  • Microsoft IIS
  • NGINX

Gaji Back End Developer

ilustrasi gaji back end developer
(Sumber: Unsplash)

Sebelum terjun ke posisi ini, mungkin Anda penasaran terkait gaji dari seorang BED. Dikutip dari laman Glassdoor, rata-rata gaji back end developer di New York, Amerika Serikat adalah sekitar $87,000 hingga $187,000 atau setara dengan Rp 1,2-2,7 M per tahunnya.

Untuk di Singapura, gaji BED berkisar antara $5,000 hingga $9,000 atau setara dengan Rp 54-97 juta per bulan.

Di Indonesia sendiri, gaji di bidang ini berkisar antara Rp 19-29 juta per bulan untuk DKI Jakarta. Besaran gaji ini bergantung pada lokasi dan perusahaan tempat Anda bekerja.

Gaji di bidang BED memang sangat menggiurkan, sehingga memungkinkan Anda semakin tertarik untuk berkarir di bidang ini.

Hal tersebut sangat wajar mengingat tanggung jawab yang besar dan skill kompleks yang harus Anda kuasai. 

Nah, itulah beberapa informasi mengenai back end developer yang harus Anda pahami sebelum terjun di bidang tersebut.

Pada intinya, back end developer adalah orang yang bertugas mengembangkan dan memelihara situs yang berhubungan dengan server.

Sebelum terjun di posisi ini, Anda harus memahami berbagai tugas, skill, dan tools yang dibutuhkan.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.