Portofolio: Pengertian, Contoh, Fungsi dan Cara Membuatnya

Portofolio merupakan salah satu komponen penting ketika ingin melamar pekerjaan atau mencari klien atas jasa yang kita tawarkan. Pada industri teknologi, beberapa profesi membutuhkan portofolio seperti seorang programmer, UI/UX designer dan content writer.

DAFTAR ISI

Memiliki portfolio adalah sesuatu yang harus Anda miliki dalam dunia pekerjaan. Sebab, dalam dunia professional, menunjukkan riwayat kehidupan tentunya merupakan hal penting.

Biasanya seseorang memasukkan seluruh informasi, seperti riwayat pendidikan, kegiatan, dan pekerjaan pada Curriculum Vitae atau CV. 

Memiliki CV adalah suatu keharusan karena ini adalah “bukti” bahwa Anda pernah melakukan kegiatan atau pekerjaan tertentu. 

Dengan itu, portofolio juga sama pentingnya dengan Curriculum Vitae. Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui seberapa pentingnya memiliki portfolio beserta fungsi dan cara membuatnya.

Apa itu Portofolio? 

Portofolio adalah sebuah hasil kerja dari pengalaman sebelumnya. Ini dapat dibilang menjadi bukti dari hasil kerja yang sudah Anda lakukan. 

Lebih lanjut, portofolio merupakan salah satu komponen penting ketika ingin melamar pekerjaan atau mencari klien atas jasa yang kita tawarkan.

Dengan adanya portofolio, kita dapat meyakinkan klien bahwa karya yang dibuat benar-benar berdasarkan hasil dari kerja sendiri.

Tim HRD pun akan lebih mudah dalam menentukan kandidat yang paling tepat ketika tahap seleksi berkas melamar kerja.

Tidak hanya informasi yang tertera pada CV, dengan adanya portfolio, mereka akan tahu bahwa kita menyimpan baik hasil karya dalam satu platform tertentu. 

Fungsi Portofolio 

Portfolio memiliki peran khusus yang perlu Anda pahami dengan baik. Meskipun portfolio merupakan elemen penting dalam proses pelamaran pekerjaan, sebagaimana halnya curriculum vitae (CV), tetapi isinya memiliki perbedaan tersendiri.

Oleh karena itu, terdapat beberapa fungsi yang melekat pada portfolio. Fungsi portfolio adalah sebagai berikut:

1. Memberikan Informasi Mengenai Keahlian 

Fungsi portfolio yang pertama adalah untuk memberikan informasi mengenai keahlian Anda. Orang lain akan melihat bagaimana kemampuan Anda dalam suatu bidang.

Biasanya tim HRD memiliki standar tersendiri untuk penerimaan karyawan baru. Begitu pula dengan klien, biasanya mereka memiliki preferensi tersendiri. 

Maka dari itu, portfolio dapat menampilkan standar kemampuan dan gaya karya Anda. Contohnya seperti desain grafis, desain yang kita miliki dengan desain orang lain tentu akan berbeda. Sebab, tiap desainer memiliki ciri khas tersendiri. 

2. Menunjukkan Pengalaman

Seberapa banyak karya yang sudah Anda kerjakan dapat dicantumkan pada portfolio. Umumnya, jumlah karya yang terdapat di dalamnya mencerminkan tingkat pengalaman seseorang.

Semakin banyak karya yang dimasukkan ke dalam portfolio, menunjukkan bahwa Anda telah terlibat dalam beragam proyek, baik yang bersifat profesional maupun non-profesional.

3. Menunjukkan Pencapaian

Dalam melakukan suatu proyek, pasti akan ada setidaknya satu karya yang menonjol. Bahkan, akan lebih baik apabila karya tersebut pernah mendapatkan penghargaan dan mendapat apresiasi positif dari klien.

Hal ini menjadi aspek yang sangat vital. Sebab, hal tersebut akan menjadi cerminan seberapa baik kualitas karya yang telah Anda hasilkan.

4. Menonjolkan Berbagai Aspek Diri

Portfolio juga dapat menunjukkan aspek-aspek lain yang menjadi keunggulan pribadi Anda. Hal ini memiliki signifikansi penting dalam memberikan gambaran kepada klien atau HRD bahwa Anda memiliki karakteristik yang membedakan diri Anda dari yang lain.

Keunggulan tersebut mungkin melibatkan keterampilan penggunaan berbagai perangkat lunak dalam menyelesaikan proyek-proyek.

Manfaat Portofolio 

Portfolio bukan hanya sekadar kumpulan karya atau dokumentasi pencapaian, melainkan wadah untuk merinci dan menunjukkan potensi Anda.

Berikut adalah beberapa manfaat portfolio dalam pengembangan karir Anda: 

1. Sebagai Personal Branding 

Sudah banyak platform digital yang menyediakan fitur untuk menaruh karya atau hasil kerja.

Dengan penggunaan platform seperti itu, Anda dapat mencantumkan hal-hal yang sekiranya akan membuat personal branding terlihat baik. 

Kita dapat mencantumkan seluruh karya yang sudah dibuat. Dengan itu, portfolio tidak hanya menjadi wadah untuk hasil kerja ketika melamar suatu pekerjaan, tetapi sebagai personal branding untuk khalayak umum.

Ini penting karena ketika Anda sudah memiliki personal branding yang baik, otomatis para recruiter akan datang untuk menawarkan pekerjaan. 

2. Menambah Relasi 

Ketika sudah membuat personal branding, tentu Anda dapat lebih mudah menjangkau orang-orang dengan interest yang sama. Anda dapat lebih mudah menjalin kerja sama atau menambah relasi pada bidang ditekuni.

Relasi dalam dunia profesional itu penting karena akan terus ada peluang yang datang tanpa diketahui.

Selain itu, dengan memiliki relasi, Anda dapat melakukan kolaborasi untuk menambah karya dan kinerja kerja di ranah profesional. 

3. Mempermudah Proses Lamaran Kerja

Ketika hendak mengajukan lamaran pekerjaan, salah satu aspek krusial adalah keinginan pelamar untuk meninjau hasil pekerjaan sebelumnya.

Sebagai pertimbangan dalam proses seleksi, pelamar biasanya meminta contoh hasil kerja mereka sebelumnya.

Hal ini memudahkan pihak yang melakukan seleksi untuk mengevaluasi kinerja pelamar berdasarkan karya-karya sebelumnya.

Cara Membuat Portofolio 

Bagi Anda yang baru pertama kali mengenal konsep portfolio, tidak perlu merasa khawatir, karena informasi di bawah ini akan menjelaskan langkah-langkah dalam pembuatan serta hal-hal penting yang perlu Anda persiapkan untuk memiliki portfolio yang menarik.

Berikut adalah cara membuat portfolio yang baik dan benar:

1. Persiapkan Hasil Kerja atau Karya 

Pertama, tentu Anda memerlukan sebuah karya yang sudah dikerjakan sebelumnya. Karya atau hasil pekerjaan ini dapat berasal dari pengalaman baik yang bersifat profesional maupun non-profesional.

Lakukan persiapan dengan teliti mengenai hal-hal esensial untuk dimasukkan. Selain itu, Anda dapat menyusun karya-karya yang dianggap sebagai hasil terbaik dari pengalaman sebelumnya.

2. Menentukan Platform 

Sebagai seorang content writer, programmer, dan desainer, tentu tidak akan lepas kaitannya dengan penggunaan platform digital.

Oleh karena itu, hal yang harus dimiliki adalah pemahaman mengenai platform digital yang digunakan.

Anda dapat memiliki platform mana yang paling cocok dan relevan untuk menampilkan karya-karya atau hasil kerja.

3. Kerjakan dan Tuntaskan Projek untuk Portofolio dengan Baik

Agar karya-karya Anda dapat dioptimalkan, penting untuk terus terlibat dalam proyek-proyek baru guna menambahkan hasil karya dan memperluas pengalaman.

Upaya ini tidak hanya membantu memperkuat citra diri melalui personal branding, tetapi juga meninggalkan kesan positif.

Sebuah proyek dianggap baik ketika dapat diselesaikan dengan sukses sesuai dengan tujuan awal yang ditetapkan.

Selain itu, dalam portfolio, Anda juga dapat memberikan informasi rinci tentang proyek yang sedang berjalan.

4. Buat Impression atau Testimoni 

Untuk menambah nilai unggul dalam portofolio, Anda dapat menaruh testimoni pada platform tersebut untuk menjadi bahan pertimbangan orang lain. 

Testimoni dan impression yang didapat dari klien menentukan seberapa bagus hasil karya. Hal ini menunjukkan bahwa klien puas dengan jasa Anda. 

Contoh Portofolio 

Ada beragam contoh portfolio yang bervariasi sesuai dengan jenis pekerjaan atau profesi yang dijalani.

Selain itu, desain portfolio dapat berbeda-beda karena berdasarkan isi dan karakteristik karya yang ditampilkan.

Untuk memahami lebih lanjut, mari kita eksplorasi beberapa contoh ilustrasi dari berbagai bidang profesi berikut ini:

1. Contoh Portofolio Programmer

Portofolio seorang programmer dapat berupa hasil akhir dari sebuah website maupun aplikasi yang dikembangkan.

Anda juga dapat menunjukkan hasil produk dalam tampilan mobile maupun desktop. Di bawah ini merupakan salah satu contoh portofolio programmer dari SIPAS.

contoh portofolio programmer
Contoh Portofolio Programmer

2. Contoh Portofolio UI/UX Designer

Seorang UI/UX designer bertugas untuk riset dan mendesain tampilan sebuah website dan software baik dalam mode mobile maupun desktop. Berikut adalah contoh portfolio dari seorang UI/UX designer.

contoh portofolio UI/UX designer
Contoh Portofolio UI/UX Designer

3. Contoh Portofolio Content Writer

Pada contoh protofolio content writer, dapat menunjukkan hasil tulisan Anda dengan menampilkan halaman author pada website.

Anda juga dapat menjelaskan topik apa saja Anda tulis saat menjadi seorang content writer. Di bawah ini adalah portofolio seorang content writer.

contoh portofolio content writer
Contoh Portofolio Content Writer

Itulah dia penjelasan terkait apa itu portfolio serta fungsi, manfaat, cara membuat, dan contohnya yang dapat Anda ketahui.

Pada intinya, portfolio adalah salah satu hal yang penting untuk dimiliki dalam dunia pekerjaan, khususnya beberapa posisi yang memerlukan skill tertentu, seperti UI/UX designer, programmer, dan content writer.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.