4 Pondasi Berpikir Komputasional, Ini Definisi & Karakteristiknya!

Berpikir komputasional adalah konsep mengidentifikasi masalah dan menggunakan teknologi informasi untuk menemukan solusi yang tepat dengan 4 pondasi utama yaitu dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma.

DAFTAR ISI

Berpikir komputasional adalah salah satu konsep berpikir yang cukup menarik, dimana mengadopsi konsep komputer dalam bekerja.

Cara berpikir ini dapat menjadi salah satu solusi yang tepat, mengingat teknologi yang selalu berkembang dan mengikuti zaman.

Dalam artikel ini akan dibahas 4 pondasi berpikir komputasional, pengertian, dan karakteristiknya yang dapat Anda jadikan referensi.

Apa itu Berpikir Komputasional?

Berpikir komputasional adalah sebuah cara atau konsep untuk mengidentifikasi masalah dan menggunakan teknologi informasi untuk menemukan solusinya.

Cara berpikir ini memungkinkan seseorang untuk mengamati masalah, memecahkan masalah, sehingga dapat mengembangkan solusi untuk menyelesaikan masalah.

Pada intinya, berpikir komputasional sebenarnya adalah tentang mengadaptasi cara berpikir atau bekerja dari komputer.

Namun, beberapa orang menganggap bahwa penalaran komputasi harus menggunakan aplikasi komputer. Walau dalam realitasnya, konsep berpikir ini tidak harus menggunakan komputer. 

Istilah berpikir komputasional atau disingkat CT, pertama kali umum digunakan oleh Seymor Papert pada tahun 1980 dan 1996.

Pada tahun 2014, pemerintah Inggris mulai mengenalkan materi pemrograman pada kurikulum sekolah, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah. 

Manfaat Berpikir Komputasional

Terakhir, apa sih manfaat berpikir komputasional? Berikut adalah informasinya.

  1. Membantu Anda dalam memecahkan masalah yang cenderung kompleks dengan cara yang sederhana dan efektif.
  2. Melatih otak Anda untuk terbiasa berpikir logis, kreatif, dan terstruktur layaknya sistem komputer
  3. Membantu seseorang merumuskan masalah dengan memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar lebih mudah dikelola.
  4. Membantu mengidentifikasi, menganalisis, dan menerapkan solusi secara efektif dan efisien menggunakan berbagai metode dan sumber daya.

4 Pondasi Berpikir Komputasional

Sebelum mengaplikasikan konsep berpikir komputasional, pelajari dulu 4 pondasi berpikir komputasional. 4 jenis ini saling berhubungan untuk mewujudkan alur berpikir yang tepat sasaran.

1. Dekomposisi

Pondasi berpikir komputasional yang pertama adalah pendekatan dekomposisi. Pendekatan ini menyelesaikan masalah dengan memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah dipecahkan. 

Pendekatan ini membantu Anda mengubah masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipecahkan.

Dekomposisi membantu Anda mengisolasi dan mengategorikan masalah yang dihadapi. Mengurai masalah juga memberikan gambaran masalah yang lebih detail. 

Hal ini karena developer terbiasa untuk memecah suatu permasalahan dalam program mereka menjadi bagian-bagian kecil sesuai dengan fungsinya.

2. Pengenalan Pola

Terdapat laptop dengan kertas dan bolpoint pada atas meja
Contoh berfikir secara komputasional (Photo: Pixabay)

Pengenalan pola adalah pendekatan yang menggunakan komputer untuk mencari keteraturan dalam data dan memperoleh informasi yang lebih relevan untuk memahami keteraturan yang ditemukan. 

Pengenalan pola ini biasanya dilakukan ketika kita mengenali seseorang melalui suara atau wajahnya, bahkan pengenalan pola ini dapat digunakan untuk memprediksi cuaca.

Dalam fenomena alam, pengenalan pola sebenarnya dapat dilihat pada pola rotasi bumi, pola konstelasi, pola daun, dan sebagainya. 

Melalui pengenalan pola, maka Anda dapat memecahkan masalah dengan dianalisis untuk diambil kesimpulan serta pelajaran atau informasi yang berguna. 

3. Abstraksi

Dalam dunia pemrograman, abstraksi berguna untuk menyembunyikan informasi tentang suatu objek dari akses objek lain. 

Pendekatan abstraksi memuat beberapa informasi penting seperti fitur, peristiwa, dan fenomena yang dihilangkan atau diabaikan untuk fokus pada apa yang tersisa. Kemudian, pola dapat dibangun berdasarkan hasil abstraksi tersebut. 

Dalam kehidupan nyata, cara ini bisa berarti seseorang menasehati Anda untuk fokus pada masalah tersebut agar bisa menyelesaikannya. 

4. Algoritma

Pondasi berpikir komputasional yang terakhir adalah algoritma. Pondasi ini adalah rencana atau panduan langkah demi langkah yang diterapkan untuk memecahkan suatu masalah.

Saat bekerja dengan metode ini, Anda harus memikirkan proses langkah-langkah yang akan diambil, status setiap proses, indikator penyelesaian proses, dan beberapa opsi yang dapat dipilih dalam setiap proses. 

Langkah-langkah yang dilakukan dapat digunakan untuk mengevaluasi agar hasil dapat dievaluasi secara akurat di akhir proses. Dalam algoritma, teknologinya sendiri memiliki dua pilihan, yaitu pseudo coding dan flowcharting. 

a. Pseudocode

Pseudocode adalah serangkaian instruksi yang menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan masalah. Pseudocode bukanlah sintaks pemrograman dan tidak terikat dengan bahasa pemrograman tertentu. 

b. Flowchart

Kemudian ada flowchart yang bertugas mewakili kumpulan instruksi tertentu. Flowchart biasanya menggunakan simbol standar untuk menggambarkan berbagai instruksi. 

Meskipun algoritma digunakan saat bekerja di komputer, pendekatan ini tentunya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Masalah-masalah ini dapat dianalisis dan kemudian dapat diterjemahkan ke dalam langkah-langkah logis untuk menemukan solusinya.  

Karakteristik Berpikir Komputasional

Seseorang wanita sedang berpikir dengan memegang bolpoint dan buku
(Photo: Pixabay)

Selain mengenal pondasi berpikir komputasional, kita juga perlu memahami karakteristik berpikir komputasional. Berikut adalah 7 karakteristik berpikir komputasional dan penjelasan detailnya.

1. Disesuaikan dengan Konsep dan Bukan Sesuai dengan Pemrograman

Karakteristik berpikir komputasional yang pertama adalah disesuaikan dengan konsep dan bukan sesuai dengan pemrograman. 

Dengan kata lain, komputer dan sains bukan hanya tentang pemrograman komputer. Anda harus bisa berpikir seperti orang yang akrab dengan dunia komputer dan sains. Padahal, kita juga harus memahami program-program yang ada di komputer.

Dengan adanya kelebihan ini, maka perlu dibiasakan menggunakan program di komputer sejak dini, agar konsep pemikiran komputer mudah dipahami.

Selain itu, kami dapat menyelesaikan pemrograman komputer lebih cepat. Jika Anda mengetahui pemrograman komputer, mudah bagi Anda untuk tetap mengikuti perkembangan dan beradaptasi dengan teknologi. 

2. Konsep Ide

Ciri ketiga dari pemikiran komputasional adalah mengutamakan gagasan berpikir atau ide. Dengan kata lain, saat menyelesaikan masalah, lebih baik memprioritaskan konsep komputasi.

Ide atau konsep ini juga disarankan untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari, menghadapi kehidupan sehari-hari dan interaksi sosial dengan orang lain.

Dengan karakteristik ini, dapat dikatakan bahwa konsep komputer ini dapat dilatih untuk menggunakannya. Hal ini diperlukan karena konsep komputer dapat membawa banyak manfaat bagi kehidupan kita. 

Selain itu, pondasi berpikir komputasional ini dapat mengembangkan kemampuan kita dalam memahami masalah sehingga kita dapat dengan mudah menemukan solusi dari masalah tersebut. 

3. Merupakan Konsep Dasar mengenai Skill

Karakteristik berpikir komputasional yang ketiga adalah merupakan konsep yang mendasar, bukan sesuatu untuk dihafal. Dalam hal ini, konsep dasar mengacu pada kemampuan atau skill

Siapapun yang sudah memiliki keterampilan dasar berarti mereka memahami sesuatu dengan baik sehingga lebih mudah untuk menemukan solusi dari suatu masalah.

Sebaliknya, bagi seseorang yang memiliki kemampuan daya ingat, kemungkinan besar pemecahan masalah akan sulit dilakukan, karena bisa jadi sesuatu yang dipahami akan terlupakan. 

4. Melengkapi Konsep Berpikir

Pelengkap di sini dapat diartikan sebagai ilmu komputer, yang sangat erat kaitannya dengan penalaran matematis. 

Tidak hanya sebagai pelengkap, kita juga harus membiasakan diri untuk menggabungkan pemikiran matematis dengan pemikiran teknis.

Ketika kita melengkapi dan menggabungkan pemikiran matematis dan pemikiran teknis, secara tidak langsung kita dapat membedakan berbagai hal yang dapat bermanfaat atau merugikan.

Selain itu, kita dapat dengan mudah melakukan sesuatu yang sangat berhubungan dengan matematika, seperti bangunan yang dibuat oleh seorang insinyur atau arsitek. 

5. Mampu Mengoperasikan Komputer

Seperti yang kita ketahui, Computational Thinking berawal dari teknologi informasi sehingga dengan sendirinya manusia dapat menggunakan komputer. Juga, setiap orang harus menggunakan komputer hari ini.

Jika Anda tahu cara menggunakan komputer, Anda akan mudah bekerja di bidang apa pun. Sederhananya, melek komputer, kami memiliki banyak pilihan untuk mengejar karir seperti hukum, kesehatan, pendidikan, bisnis, hingga seni. 

6. Dapat Digunakan oleh Siapa Saja

Ciri berpikir komputasional yang keenam adalah dapat digunakan oleh siapa saja, di mana saja.

Dengan kata lain, penalaran komputasi dapat digunakan pada siapa saja, termasuk diri Anda sendiri, dan penalaran komputasional dapat digunakan di mana saja, seperti di sekolah, di rumah, di kantor, dsb. 

Model pemikiran komputasi baru bekerja dengan baik ketika bertemu dengan upaya nyata manusia, yang kemudian diubah menjadi sesuatu yang filosofis dan eksplisit.

Singkatnya, upaya komputasi atau tindakan dan pola pikir harus terjalin dengan baik untuk menyelesaikan atau menyelesaikan suatu masalah dengan benar. 

7. Meningkatkan Rasa Ingin Tahu dan Kreativitas

Dalam kapasitas ini, seseorang yang berpikir secara komputasional berusaha keras untuk memahami dan memecahkan suatu masalah ilmiah. Dengan kata lain, computational thinking sangat mengasah rasa ingin tahu dan kreativitas kita.

Ketika rasa ingin tahu dan kreativitas berkembang, maka munculah ide dan gagasan untuk melakukan sesuatu atau memecahkan suatu masalah.

Selain itu, realisasinya adalah dengan adanya rasa ingin tahu, Anda bahkan mampu berpikir kreatif, sehingga ide atau gagasan tidak akan pernah ada habisnya. 

Itulah penjelasan lengkap mengenai berpikir komputasional yang dapat diterapkan dalam memecahkan masalah menggunakan teknologi informasi.

Jika ingin mendapatkan solusi desain website, Anda dapat menggunakan layanan jasa desain website di Sekawan Studio. Kami akan memberikan desain website yang ramah terhadap pengguna sehingga dapat meningkatkan citra brand Anda.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.