Seiring berkembangnya teknologi saat ini, terdapat berbagai model bisnis yang populer digunakan, seperti B2B (Business-to-Business), B2C (Business-to-Customer), dan C2C (Customer-to-customer).
Bagi orang awam, mereka mungkin hanya mengenali B2C (Business-to-Customer) saja, sedangkan istilah B2B (Business-to-Business) masih terdengar asing di telinga mereka.
Sebelum Anda terjun sebagai pelaku bisnis, ada baiknya untuk mempelajari lebih dalam terlebih dahulu mengenai B2B beserta contoh dan perbedaannya dengan B2C. Yuk, simak artikel ini sampai habis!
Apa itu B2B?
Bisnis B2B adalah proses penjualan oleh satu bisnis ke bisnis lainnya. Seperti namanya, business-to-business, merupakan suatu praktik bisnis di mana perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan bahan baku untuk membuat produknya sendiri.
Sebagian besar perusahaan yang menerapkan model bisnis ini seringkali menuntut profesionalitas tinggi serta etika bisnis yang tinggi.
Seperti halnya, etika mengenai berpakaian harus rapi pakaian formal, menerapkan bahasa bisnis dalam pekerjaannya, efisiensi dan tepat waktu dalam meeting, serta beberapa etika lain yang harus diperhatikan.
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dilakukan dengan sangat detail dan terperinci agar perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Selain itu, penjualan barang maupun jasa diperuntukkan kepada bisnis, bukan konsumen secara langsung.
Contoh Implementasi B2B
Terdapat berbagai macam contoh implementasi bisnis B2B yang beragam dari berbagai industri. Contoh implementasi business-to-business adalah sebagai berikut:
1. Industri Otomotif
Sales B2B adalah salah satu implementasi dari industri otomotif. Untuk membuat mobil atau motor, perusahaan otomotif membeli bahan baku yang dijual oleh perusahaan lain.
Biasanya, perusahaan otomotif melakukan kerjasama dengan perusahaan lain untuk komponen tersebut (ban, kaca, ataupun spare part lain). Bahkan biasanya, terdapat lebih dari satu perusahaan yang menjalin kerjasama sebagai supplier barang tersebut.
Pada dasarnya, perusahaan otomotif sendiri tidak mengelola dan produksi untuk komponennya, melainkan mengambil dari perusahaan luar. Nah, mereka juga memanfaatkan marketing B2B sebagai implementasi dalam perusahaan manufaktur.
2. Industri Kreatif
Contoh B2B selanjutnya adalah industri kreatif, seperti industri agensi, rumah produksi, bahkan perusahaan rintisan kreatif, seperti bisnis startup yang membutuhkan layanan videografi untuk foto produk atau lainnya.
Sales B2B berperan untuk menawarkan kerja sama tersebut, seperti melakukan penawaran dengan bisnis yang bergerak pada bidang fotografi untuk memotret dan membuat video company profile atau lainnya.
Sama halnya dalam dunia teknologi, beberapa perusahaan startup juga menerapkan model bisnis seperti ini. Misalnya, pada PT. Sekawan Media melakukan kerjasama dengan Sekawan Studio, keduanya merupakan bisnis startup.
Sekawan Studio merupakan klien bisnis dari Sekawan Media dalam pembuatan blog untuk kebutuhan bisnisnya dan berlangganan setiap bulan untuk arcticle enablement.
Selain itu, kedua perusahaan ini juga melakukan kerjasama dalam pembuatan website company profile untuk Sekawan Media.
Contoh lainnya dalam perusahaan startup, diperlukan layanan web hosting untuk pembuatan perangkat lunak.
Sebab, kebanyakan startup tidak memiliki layanan hosting internal, mereka cenderung mencari dan berkolaborasi dengan penyedia web hosting internal.
Oleh karena itu, terbentuklah kemitraan bisnis antara kedua pihak, di mana perusahaan startup menggunakan hosting dari penyedia layanan web untuk mendukung pengembangan perangkat lunak mereka.
3. Industri Cleaning Service
Industri ini berbeda dengan industri yang lainnya. Dalam contoh B2B ini, terjadi proses penawaran atau pemanfaatan layanan jasa, seperti layanan kebersihan (cleaning service) yang terdapat di pusat perbelanjaan atau bahkan perusahaan.
Dalam konteks ini, bisnis B2B melibatkan penyediaan dan penerimaan layanan jasa tertentu antara kedua bisnis.
Contoh Perusahaan B2B di Indonesia
Terdapat beberapa perusahaan yang menerapkan business-to-business di Indonesia. Berikut adalah beberapa contoh perusahaan B2B di Indonesia:
1. Unilever
Unilever merupakan salah satu perusahaan menghasilkan produk keseharian, perawatan diri, bahkan minuman dan makanan di Indonesia.
Pada dasarnya, Unilever adalah salah satu klien dari perusahaan lain yaitu PT. Electronic Data Interchange Indonesia. Hal itu merupakan implementasi dari sales B2B.
Biasanya, perusahaan yang tergabung dalam B2B menggunakan sistem EDI (Electronic Data Interchange) yaitu sistem yang memanfaatkan email dan transfer data terstruktur dengan menggunakan standard format untuk mengintegrasikan satu sistem dengan sistem lain dalam komputer.
Hal ini biasanya juga berfungsi pada saat menggunakan penjualan barang atau jasa, informasi serta pengajuan proposal.
2. PT. Krakatau Steel
Sebagai salah satu bisnis baja terbesar di Indonesia yang menerapkan bisnis B2B, perusahaan ini harus mendaftarkan diri terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi.
Setelah pendaftaran, perusahaan pembeli menjadi anak mitra yang berhak melakukan kerja sama dengan menggunakan Electronic Data Interchange (EDI).
Proses ini tidak hanya terkait dengan aspek transaksional, tetapi juga mencakup strategi pemasaran dan bisnis B2B.
3. PT. Avesta Continental Pack
Perusahaan ini bergerak di bidang pengemasan atau packaging dalam farmasi. Perusahaan ini adalah salah satu contoh B2B yang sukses.
Selain itu juga, teknik pemasaran yang selalu digunakan adalah prinsip 5R yaitu right quality, right quantity, right time, right price dan right product.
Selain prinsip tersebut, kredibilitas pada perusahaan juga dalam range tinggi. Kegiatan lain yang mendukung sales dan marketing B2B biasanya dilakukan melalui seminar maupun consulting kepada kliennya untuk mendapatkan konsultasi pengemasan obat-obatan (farmasi).
4. Garuda Indonesia
Perusahaan penerbangan ini menerapkan implementasi bisnis B2B, yaitu dengan melakukan kerjasama dengan agen resmi tiket perjalanan.
Berkembangnya teknologi seiring waktu membuat kemudahan dalam pemesanannya dengan cara memesan tiket online dan melakukan pembayarannya dengan pihak ketiga, yaitu transfer melalui ATM maupun dengan e-banking.
Metode B2B yang dilakukan oleh Garuda Online Sales adalah dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan lain yang ingin menjadi partner dengan Garuda Indonesia.
Namun, perusahaan lain yang ingin menjadi partner harus mendaftarkan diri sebelum bekerja sama dengan Garuda Indonesia.
5. PT. Asaba
PT. Asaba yaitu Aneka Sakti Bakti, adalah salah satu perusahaan bergerak pada bidang alat tulis. Metode B2B yang dilakukan adalah dengan mendistribusikan alat tulis, laminating, bahkan mesin fotokopi kepada perusahaan maupun agen toko besar lainnya.
Perusahaan ini juga menggunakan metode pemasaran dan penjualan B2B dengan fokus pada membangun citra merek melalui strategi branding the people dan brand architecture.
Hal ini dikarenakan visi pemasarannya adalah “menjadi perusahaan yang terkenal dan inovatif di mata pelanggan”.
Perbedaan B2B dengan B2C
Ada beberapa perbedaan yang perlu Anda ketahui sebelum memilih business-to-business dengan Business-to-Customer. Berikut perbedaan antara B2B dengan B2C :
1. Target Pasar
Target pasar menjadi perbedaan utama antara model bisnis satu dan model bisnis lainnya. Business-to-business lebih menargetkan pelaku bisnis lain (perusahaan) secara langsung, sedangkan business-to-Customer (B2C) menargetkan konsumen secara langsung.
Bisnis B2B adalah bisnis yang spesifik, karena target pemasaran lebih kecil jika dibandingkan dengan konsumen secara langsung.
Jumlah pengusaha atau penghasil lebih kecil dibanding dengan konsumen, sehingga pasar dari bisnis B2C itu sendiri sangat besar dan tidak terbatas.
2. Kapasitas Pembelian
Selain target pasar, penentuan banyaknya pembelian juga menentukan target pasar tersebut. Marketing B2B dilakukan melalui penjualan atau target omset, sehingga dalam prosesnya tidak mengharuskan untuk menjual barang atau jasa dalam jumlah banyak karena pada dasarnya harga jual satu barang sudah tinggi.
3. Keputusan
Pada perusahaan B2B, keputusan yang dibuat harus benar-benar dipertimbangkan oleh beberapa departemen dalam perusahaan. Mulai dari direktur, marketing, hingga finansialnya. Maka dari itu, model bisnis ini membutuhkan waktu yang lama.
Berbeda dengan perusahaan B2C, di mana keputusan langsung diambil oleh individu karena langsung berhubungan dengan konsumennya tanpa mempertimbangkan pihak lainnya.
4. Hubungan antara Kedua Perusahaan
Dalam menjalin kerja sama antar perusahaan, bisnis B2B cenderung menjalin hubungan dengan jangka panjang karena proses pengambilan produk yang dibutuhkan juga harus mempertimbangkan keputusan dari berbagai sisinya.
Ini berbeda dengan B2C yang menjalin kerja sama antar perusahaan dengan jangka pendek karena B2C berhubungan langsung pada konsumen, sehingga hubungan antara kedua pihak hanya dalam waktu tertentu saja.
5. Kompetitor
Persaingan antar bisnis sudah sering terjadi pada umumnya, tetapi marketing B2B lebih menitikberatkan pada reputasi dan kualitas perusahaan. Sebab, perusahaan seringkali melihat relasi dan reputasi.
Reputasi bisa dilihat dari kualitas, portofolio, pengetahuan maupun keahliannya. Sales B2B senantiasa memegang reputasi perusahaan.
Sebab, jika tidak adanya koneksi atau relasi, reputasi tidak akan meningkat, sehingga hal tersebut dapat dijadikan pengalaman dalam menghadapi klien.
Pada umumnya, pelaku business-to-business di Indonesia tergolong rendah dan persaingan pun semakin rendah, namun pada kenyataannya, perusahaan lebih menilai pada kualitas dan reputasinya.
Berbeda dengan bisnis lainnya, seperti B2C yang mempunyai kompetitor besar karena banyaknya penjual atau perusahaan yang menerapkan model bisnis ini.
Jika dilihat dari salah satu teknik marketing, seperti pemberian diskon atau promo, hal itu adalah upaya untuk bersaing dengan banyaknya kompetitor bisnis B2C yang bertujuan untuk menarik lebih banyak audiens atau konsumen.
6. Strategi
Perbedaan selanjutnya antara model bisnis B2B dan B2C adalah teknik marketing-nya dan bantuan sales yang menjadi cara paling efektif.
Hal ini semata-mata digunakan untuk meningkatkan reputasi perusahaan. Mulai dari penyediaan konten marketing hingga portofolio ditampilkan. Selain itu, juga dapat ditujukan untuk menambah relasi bisnis sebanyak-banyaknya.
Berbeda dengan B2C, strategi lebih diutamakan menggunakan emosional yang disampaikan. Emosional diberikan kepada konsumen, kemudian konsumen merasa senang dan tertarik kemudian berakhir pada pembelian produk.
Itulah dia penjelasan lengkap tentang B2B beserta contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan metode tersebut. B2B adalah singkatan dari Business-to-Business yang melibatkan bisnis satu dengan bisnis lainnya.
B2B merupakan suatu praktik bisnis di mana perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan bahan baku kemudian untuk diproses pada perusahaan lain untuk proses pembuatan produknya.
Intinya, model bisnis ini merujuk pada proses transaksi antar perusahaan, berbeda dengan B2C yang melibatkan transaksi dengan konsumen.
Implementasi model bisnis ini telah banyak digunakan di berbagai perusahaan di Indonesia, mulai dari industri otomotif, cleaning service, dan kreatif.