Tahukah Anda, Document Type Definition adalah dokumen yang memegang peranan penting dalam proses pembuatan website?
Ya, Document Type Definition atau DTD ini memiliki penting karena bisa digunakan untuk memastikan bahwa struktur coding yang ditulis sudah sesuai aturan.
Maka dari itu, bagi Anda yang ingin menekuni pekerjaan sebagai web developer, penting untuk mempelajari lebih dalam mengenai apa itu document type definition, syntax, fungsi dan penggunaannya.
Nah, sehubungan dengan hal tersebut, artikel ini telah merangkum semua informasinya untuk Anda. Baca sampai habis, ya!
Apa itu Document Type Definition?
Saat ingin membuat sebuah website, developer harus melalui proses coding dan programming, yang mana kedua aktivitas tersebut mengharuskannya untuk memahami bahasa pemrograman.
Perlu diingat, bahasa pemrograman sendiri memiliki aturan dan syntax yang berbeda-beda, sehingga penggunaan elemennya tidak bisa dicampuradukkan.
Sebagai contoh, aturan coding bahasa pemrograman HTML tentu akan berbeda dengan PHP atau JavaScript. Tak hanya aturannya yang berbeda, mekanisme penggunaannya juga tidaklah sama.
Di HTML sendiri, terdapat mekanisme yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa struktur coding-nya sudah sesuai. Mekanisme ini dilakukan menggunakan Document Type Definition.
Namun, apa yang dimaksud dengan document type definition? Secara sederhana, DTD adalah deklarasi yang menjelaskan struktur dari sebuah dokumen atau data dan biasanya diletakkan di awal dokumen.
Dengan kata lain, DTD artinya kode yang diletakkan di awal dokumen untuk mendeklarasikan jenis dokumen tersebut.
Diketahui, DTD ini memuat deklarasi yang menjelaskan elemen, atribut, dan entitas berbagai jenis dokumen.
Umumnya, document type definition ini digunakan untuk menjelaskan struktur dokumen dari kelompok SGML, yang meliputi GML, HTML, dan XML.
Melansir dari IBM, sebuah dokumen XML akan dikatakan valid, apabila disertai dengan Document Type Definition di dalamnya. Hal ini juga berlaku dalam HTML.
Setiap dokumen HTML harus diawali dengan deklarasi doctype yang ditulis dengan kode <!DOCTYPE>. Fungsi doctype HTML adalah memberitahu browser mengenai jenis dokumen yang digunakan.
Dengan mengetahui doctype HTML, browser akan lebih mudah memahami jenis dokumen yang digunakan, sehingga bisa menampilkannya di halaman website.
Dalam praktiknya, penulisan deklarasi doctype HTML tidaklah sama. Di HTML4, deklarasi jenis dokumen harus ditulis dengan menyertakan Uniform Resource Identifier (URI) yang menunjuk lokasi dokumen DTD.
Namun, di HTML5, Anda hanya perlu menuliskan <!DOCTYPE html> di awal dokumen sebelum tag <html> dibuat. Bagaimana, mudah bukan?
Perlu diingat, doctype HTML yang digunakan harus sesuai dengan struktur dan aturan standar HTML yang berlaku.
Manfaat DTD
Dari penjelasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa fungsi DTD adalah untuk mendeklarasikan jenis dokumen yang digunakan agar lebih mudah dikenali browser.
Di sisi lain, doctype juga berguna untuk membantu developer dalam memastikan kesesuaian data dengan aturan atau syntax yang berlaku.
Sebetulnya, selain DTD, kini sudah banyak alternatif skema data yang bisa digunakan para developer untuk mendeklarasikan jenis suatu dokumen.
Meski demikian, Anda juga perlu memahami document type definition karena skema ini memiliki banyak manfaat. Adapun manfaat DTD adalah sebagai berikut:
1. Validasi Data
Sejalan dengan fungsinya, manfaat pertama dari DTD adalah membantu developer untuk memvalidasi data dalam dokumen yang digunakan.
Dalam hal ini, doctype akan memeriksa struktur dokumen untuk memastikan tidak ada error dan ketidakkonsistenan.
Dengan kata lain, manfaat DTD adalah membantu validasi data untuk menjaga kualitas dan integritas dari data yang digunakan.
2. Dokumentasi
Document type definition bertindak sebagai dokumentasi yang memuat informasi mengenai struktur dan format konten dari sebuah dokumen XML atau HTML.
Dokumentasi ini bisa digunakan sebagai panduan para developer atau programmer dalam proses pembuatan dokumen.
Selain itu, document type definition juga bisa digunakan sebagai kontrak yang menjelaskan terms and conditions dari data XML atau HTML.
3. Interoperabilitas
Manfaat selanjutnya dari document type definition adalah membantu menyederhanakan integrasi data dari sistem yang berbeda-beda.
Document type definition mendefinisikan aturan standar pertukaran data dalam dokumen XML, sehingga mendorong interoperabilitas sistem.
Interoperabilitas sendiri adalah kemampuan aplikasi atau sistem dalam bertukar data dan menggunakan informasi.
Jenis-Jenis DTD
Dalam praktiknya, penulisan document type definition terbagi menjadi dua jenis, yaitu internal dan eksternal. Kedua jenis ini tentu memiliki syntax yang berbeda. Berikut penjelasannya.
1. Internal
Dokumen XML dan HTML bisa menggunakan document type definition internal. Dikatakan sebagai DTD internal karena penulisan elemennya disertakan langsung di dalam dokumen.
Biasanya, document type definition internal ditulis dengan keyword DOCTYPE dan diletakkan di awal dokumen sebelum tag pembuka.
Diketahui, document type definition jenis ini cocok digunakan untuk dokumen yang sederhana.
2. Eksternal
Berbanding terbalik dengan sebelumnya, DTD eksternal mendeklarasikan jenis dokumen melalui file terpisah.
Penulisan doctype eksternal ini menyertakan link atau nama file yang merujuk pada dokumen XML atau HTML. Adapun atribut doctype yang digunakan adalah SYSTEM atau PUBLIC.
Tak seperti doctype internal, document type definition eksternal lebih cocok digunakan untuk dokumen yang lebih kompleks.
Syntax DTD
Syntax DTD adalah aturan penulisan sebuah doctype agar terstruktur dan bisa menjelaskan jenis suatu dokumen.
Syntax document type definition sendiri memiliki beberapa komponen yang mencakup elemen, atribut, dan entitas dari suatu data. Adapun penjelasan dari setiap komponen DTD adalah sebagai berikut.
1. Elemen
Dalam document type definition, deklarasi elemen merujuk pada outline dari suatu data. Biasanya, elemen ini ditulis menggunakan keyword elemen dari doctype.
Kemudian, keyword tersebut akan diikuti dengan elemen nama dan model konten atau kategori, yang bisa berupa EMPTY, ANY, PCDATA, atau lainnya. Lebih jelasnya, Anda bisa melihat syntax berikut ini:
<!ELEMENT element-name category>
Adapun contoh penulisan elemen kategori ANY dalam DTD adalah sebagai berikut:
<!ELEMENT note ANY>
2. Atribut
Fungsi atribut dalam DTD adalah memberikan informasi lebih lanjut mengenai karakteristik dari properti sebuah elemen.
Biasanya, komponen atribut ini ditulis menggunakan keyword ATTLIST yang diikuti dengan nama elemen, nama atribut, jenis atribut, dan value. Lebih jelasnya, aturan penulisan atribut DTD adalah sebagai berikut:
<!ATTLIST element-name attribute-name attribute type attribute-value>
3. Entitas
Entitas ditulis untuk mendefinisikan karakter spesial dalam DTD. Adapun penulisan entitas dalam DTD adalah sebagai berikut:
- Internal:
<!ENTITY entity-name “entity value”>
- Eksternal:
<!ENTITY entity-name SYSTEM “URI/URL”>
Contoh DTD
Dalam rangka memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai document type definition, artikel ini akan menyajikan contohnya untuk Anda.
Perlu diingat, document type definition harus ditulis berdasarkan syntax yang sesuai dengan jenisnya.
Nah, untuk contoh document type definition internal, Anda bisa menyimaknya dalam gambar berikut ini:
Document type definitions di atas, dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
- <!DOCTYPE note: menunjukkan bahwa akar elemen dari dokumen XML tersebut adalah note
- <!ELEMENT note: menunjukkan elemen apa saja yang disertakan dalam dokumen, yaitu to, from, heading, dan body
- <!ELEMENT to: menunjukkan elemen ‘penerima’ dan menggunakan tipe atribut #PCDATA
- <!ELEMENT from: menunjuk elemen ‘dari’ dan menggunakan tipe atribut #PCDATA
- <!ELEMENT heading: menunjuk elemen ‘heading’ dan menggunakan tipe atribut #PCDATA
- <!ELEMENT body: menunjuk elemen ‘isi’ note dan menggunakan tipe atribut “PCDATA
Nah, output dari document type definition di atas, akan tampak seperti gambar berikut ini:
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai document type definition, mulai dari pengertian hingga contohnya.
Kesimpulannya, DTD adalah deklarasi yang menjelaskan struktur dan format data dari suatu dokumen, baik itu XML ataupun HTML.
Document type definition penting dalam proses pembuatan website karena setiap dokumen XML ataupun HTML harus disertai dengan deklarasi ini.
Dengan adanya document type definition, browser lebih mudah mengenali jenis data yang digunakan, sehingga Ia bisa menampilkannya dalam website.
Lebih lanjut, document type definition juga bisa membantu developer untuk menjaga konsistensi dan kualitas coding sesuai standar yang sudah ditentukan.
Maka dari itu, jangan lupakan document type definition saat Anda ingin membuat website, ya!
Sayangnya, membuat document type definition untuk XML atau HTML mungkin akan susah bagi orang awam atau pemula.