Bagi Anda yang baru terjun ke dunia pemrograman, mungkin masih bingung dengan apa itu jQuery.
Istilah ini berkaitan erat dengan bahasa pemrograman JavaScript, HTML, dan juga CSS. Maka dari itu, sebelum mempelajari arti istilahnya, Anda harus memahami ketiga bahasa tersebut.
Nah, jika sudah paham tapi masih bingung dengan pengertian dari istilah satu ini, artikel ini tepat untuk Anda.
Sebab, artikel ini akan membahas jQuery secara lengkap, mulai dari pengertian, fitur, dan contohnya. Jadi, simak baik-baik, ya!
Apa itu jQuery?
Dalam proses web development, situs web dibangun menggunakan HTML, ditata dengan CSS, dan dijadikan lebih interaktif menggunakan JavaScript.
Namun, penggunaan JavaScript bukanlah hal yang mudah bagi para pemula bahkan bagi programmer sekalipun. Nah, di sinilah peran jQuery dibutuhkan.
jQuery adalah JavaScript Library yang menjadikan proses coding JavaScript jadi lebih mudah dan sederhana.
Dengan JavaScript Library ini, penulisan skrip JavaScript yang panjang dan kompleks bisa disimplifikasi hanya dengan satu baris kode.
Jika Anda bertanya apa fungsi jQuery pada website? Fungsinya, yaitu sebagai JavaScript Library yang digunakan untuk mengatur interaksi JavaScript dengan HTML dengan menggunakan kode yang lebih sederhana.
Nah, karena kesederhanaannya inilah beberapa perusahaan ternama menggunakan jQuery untuk website-nya. Adapun contoh web yang menggunakan jQuery adalah IBM, Netflix, dan Microsoft.
Perlu diketahui, jQuery bukan sebuah bahasa pemrograman. jQuery adalah tools yang membantu menyederhanakan hal-hal kompleks dalam JavaScript.
Kelebihan Menggunakan jQuery
JavaScript Library dapat memudahkan aktivitas coding karena tools satu ini memiliki banyak kelebihan. Apa saja? Ini daftarnya.
1. Menyederhanakan Coding
Pertama-tama, tool JavaScript Library ini bisa digunakan untuk menyederhanakan coding yang digunakan dalam proses pembuatan website.
Sejalan dengan slogan “Write Less Do More” yang diangkat, tools satu ini benar-benar membuat skrip JavaScript jadi lebih pendek dan sederhana.
2. Banyak Digunakan
Dalam dunia pemrograman, tools yang banyak digunakan oleh pengguna biasanya memiliki dokumentasi lengkap.
Dengan begitu, para pengguna bisa mendapatkan panduan penggunaan yang komprehensif. Di sisi lain, popularitas sebuah tool juga akan memudahkan pengguna dalam mencari bantuan.
Sebagai contoh, saat pengguna mengalami kesulitan dalam menggunakan fungsi tertentu, mereka bisa menanyakannya kepada grup komunitas pengguna.
3. Memudahkan Proses Pembuatan Animasi.
jQuery adalah tools yang memiliki banyak fitur atau fungsi. Perlu diketahui, fungsi tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat animasi yang interaktif.
Fungsi yang dimaksud dalam dalam tools ini mencakup, fungsi slideUp(), slideDown(), hingga animate().
4. Bersifat Open-Source
Biasanya, tools yang bersifat open source bisa digunakan secara gratis oleh pengguna, sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan sejumlah biaya.
Kekurangan jQuery
Dibandingkan dengan kelebihannya, tool JavaScript Library ini tidak memiliki banyak kekurangan.
Meski begitu, Anda tetap perlu mempertimbangkan beberapa kekurangan tersebut sebelum memutuskan untuk menggunakannya.
Adapun beberapa kekurangan tools JavaScript Library satu ini, yaitu:
- Fitur lightweight interface yang tersedia berpotensi memunculkan masalah di kemudian hari
- Sifat open source yang dimiliki membuat tools satu ini tidak memiliki standar aturan
- Memiliki beberapa versi yang tidak kompatibel
Sintaks jQuery
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jQuery adalah tool yang bisa membantu proses coding jadi lebih sederhana. Maka dari itu, sintaks yang digunakan pun tidaklah rumit.
Sintaks jQuery adalah susunan kode yang digunakan untuk menunjuk elemen HTML dan melakukan aksi terhadap elemen tersebut.
Secara umum, sintaks dasar yang digunakan, yaitu $(selector).action(). Berikut keterangan setiap kodenya:
- $ digunakan untuk mengakses jQuery
- (selector) digunakan untuk menunjuk atau mencari elemen HTML
- action() digunakan untuk melakukan aksi pada elemen yang ditunjuk
Fitur-Fitur dalam jQuery
Setelah memahami sintaksnya, Anda juga perlu tahu beberapa fitur yang bisa digunakan. Adapun beberapa fiturnya, yaitu sebagai berikut:
- Fungsi fadeIn(). Fitur fadeIn() bisa digunakan untuk memodifikasi opacity HTML. Dengan fitur ini, Anda bisa memanipulasi elemen HTML untuk muncul secara bertahap. Di fitur fadeIn() ini, Anda juga bisa mengatur “callback” dan “speed”-nya
- Fungsi fadeOut(). Fitur ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan fitur fadeIn. Adapun kegunaan fitur ini adalah untuk membuat animasi
- Fungsi hide(). Seperti namanya, fungsi ini digunakan untuk menyembunyikan elemen HTML. Fungsi ini bisa dikombinasikan dengan parameter “easing” dan “duration”
- Fungsi show(). Penggunaan fitur ini ditujukan untuk memunculkan elemen yang disembunyikan
- Fungsi fadeToggle(). Fungsi ini digunakan untuk menyembunyikan atau menampilkan elemen HTML secara bertahap
- Fungsi slideDown(). Fitur ini digunakan ketika Anda ingin membuat efek meluncur dari atas ke bawah
- Fungsi slideUp(). Fitur ini sama dengan sebelumnya, yaitu memberikan efek animasi pada elemen. Namun bedanya, slideUp digunakan ketika Anda ingin membuat animasi muncul dari bawah ke atas
- Fungsi slideToogle(). Fitur ini digunakan ketika Anda ingin beralih dari fungi sildeUp atau slideDown untuk menyembunyikan atau menampilkan suatu elemen
- Fungsi animate(). Fitur ini memungkinkan Anda untuk membuat animasi elemen dengan mengatur mode transisi dan durasinya
Contoh jQuery
Untuk memberikan gambaran yang jelas, Anda bisa menyimak beberapa contoh dalam penjelasan ini. Misalnya, ketika Anda ingin membuat demo website yang memuat tulisan “Hello World”, kode yang harus ditulis, yaitu:
document.getElmentById(“demo:).innerHTML = “Hello World”;
Penulisan ini berbeda ketika Anda menggunakan jQuery. Adapun contoh script jQuery, yaitu sebagai berikut:
$(“#demo”).html(“Hello World!”);
Contoh lain, saat Anda ingin elemen HTML bisa diklik, Anda bisa menggunakan fungsi “click” dan mengikuti beberapa langkah pembuatannya.
Langkah pertama, yaitu tambahkan elemen “button” pada file HTML dengan memasukkan skrip berikut ini:
...
<body>
<button id="trigger">Click me</button>
<p id="demo"></p>
Jika sudah, Anda bisa menggunakan fungsi click() dengan menuliskan skrip berikut ini:
$(document).ready(function() {
$("#trigger").click();
});
Elemen tombol dalam file HTML memiliki ID yang disebut “trigger”. Oleh karena itu, untuk menunjuk ID tersebut, Anda perlu menulis $(“#trigger”).
Kemudian, click() digunakan untuk menunjukkan aksi yang Anda inginkan untuk elemen tombol yang sudah ditambahkan tadi.
Demikian penjelasan lengkap terkait jQuery. Kesimpulannya, jQuery adalah tool yang bertindak sebagai JavaScript Library untuk memudahkan web developer dalam mengatur interaksi JavaScript dengan HTML.
Tools satu ini memiliki sintaks yang lebih pendek dan sederhana daripada JavaScript, sehingga mudah dipahami dan digunakan.
Bahkan, tool ini juga memiliki berbagai fungsi atau fitur yang bisa digunakan untuk menciptakan animasi pada elemen HTML.
Namun sebagai catatan, untuk menggunakan tools JavaScript Library, setidaknya Anda harus paham dan memiliki fundamental JavaScript, HTML, dan CSS yang kuat.