Apa itu Bootstrap? Ini Pengertian dan Cara Menggunakannya!

Bootstrap adalah framework yang memungkinkan developer untuk mengembangkan website secara lebih cepat dan mudah.

DAFTAR ISI

Bootstrap adalah kerangka kerja yang biasa digunakan oleh developer untuk mempersingkat waktu pembuatan website.

Bagi Anda yang baru saja terjun ke dunia IT mungkin masih belum familier dengan framework satu ini. Namun tenang saja, artikel ini akan mengulas informasi seputar bootstrap mulai dari pengertian, fungsi, cara penggunaan, hingga kelebihan dan kekurangannya.

Maka dari itu, baca artikel ini baik-baik, ya!

Apa itu Bootstrap?

bootstrap logo
(Sumber: designmodo)

Membuat website membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena developer perlu membuat framework yang berisi coding.

Namun, pembuatan website kini bisa dilakukan dengan lebih cepat dan efisien dengan menggunakan framework yang bernama bootstrap.

Pengertian bootstrap adalah kerangka kerja atau framework yang digunakan untuk membuat website dengan cepat dan mudah.

Framework open source ciptaan Mark Otto dan Jacob Thornton ini terdiri dari kumpulan file JavaScript, HTML, dan CSS dengan berbagai template class yang siap pakai.

Framework juga dirancang sebagai kerangka yang memungkinkan website bisa secara otomatis menyesuaikan dengan perangkat yang digunakan oleh pengguna.

Dengan kata lain, bootstrap adalah framework yang responsif dan menjamin tampilan yang rapi serta konsisten saat diakses melalui berbagai perangkat pengguna.

Menariknya lagi, framework ini bisa Anda unduh dengan mudah melalui situs resminya. Jadi, bagi Anda yang penasaran, bisa langsung mengunduh dan mencobanya.

Fungsi Bootstrap

Dilihat dari pengertian yang sudah dijelaskan sebelumnya, mungkin Anda sudah bisa menebak apa fungsi kerangka kerja satu ini.

Ya, fungsi utama bootstrap adalah untuk membantu developer membuat website yang responsif dan mobile-first dengan mudah dan cepat.

Selain itu, adapun fungsi lainnya adalah sebagai berikut:

  • Menambah elemen website. Melalui framework ini, Anda bisa menambahkan elemen website tanpa perlu melakukan coding komponen dari nol. Pasalnya, bootstrap sudah menyediakan berbagai elemen yang siap digunakan, seperti elemen thumbnail dan navigasi
  • Menciptakan website yang interaktif. Terdapat plugin jQuery yang memungkinkan Anda untuk menambahkan berbagai fitur interaktif dalam website, seperti tooltips dan dialog box
  • Membangun website yang kompatibel dengan browser. Framework ini menjamin tampilan yang rapi dan bisa ditampilkan dengan baik di berbagai browser

Kelebihan Bootstrap

Developer sedang membuat website menggunakan bootstrap
Sumber: Unsplash

Bootstrap adalah framework yang sangat membantu proses pembuatan website karena memiliki berbagai kelebihan.

Adapun kelebihannya adalah sebagai berikut:

1. Bersifat Open-Source

Karena bersifat open-source, kerangka kerja ini bisa dikembangkan oleh para penggunannya. Selain itu, bootstrap juga bisa diakses secara gratis tanpa dipungut biaya, sehingga memberikan Anda keleluasaan untuk menggunakannya.

2. Bisa Custom Design dengan Mudah

Bootstrap memungkinkan Anda untuk mengkustomisasi website dengan menambah atau mengganti elemen yang ada.

Bahkan, framework ini juga telah menyediakan berbagai template yang bisa langsung Anda digunakan. Jadi, lebih praktis, bukan?

3. Mudah Digunakan

Kelebihan selanjutnya adalah mudah digunakan. Ya, meskipun Anda masih baru belajar membuat website, Anda bisa menggunakan framework satu ini.

Sebab, ada banyak template elemen dan class yang bisa langsung digunakan, sehingga Anda tidak perlu repot melakukan coding dari nol.

4. Terdapat Grid System

Bootstrap hadir dengan responsive grid yang siap pakai. Anda hanya perlu mengisi container dengan konten.

Untuk template-nya sendiri, Anda bisa menggunakan tema default. Namun, Anda juga bisa mengubahnya sesuai dengan kebutuhan.

5. Dokumentasi yang Lengkap

Kelebihan selanjutnya adalah dokumentasinya yang lengkap, mulai dari cara download hingga cara pakainya.

Jadi, jika merasa kebingungan saat menggunakan framework ini, Anda bisa melihat contoh bootstrap dan implementasinya dalam dokumentasi yang sudah disediakan.

6. Kompatibel dengan Banyak Browser

Tampilan website merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kenyamanan pengguna. Oleh karena itu, penting untuk membuat website yang memiliki tampilan rapi dan konsisten saat diakses melalui berbagai jenis browser.

Nah, hal tersebut bisa Anda wujudkan dengan menggunakan bootstrap. Pasalnya, kerangka kerja ini telah kompatibel dengan banyak browser, seperti Firefox, Google Chrome, ataupun Safari.

7. Memiliki Komunitas yang Aktif

Kelebihannya yang paling menarik adalah memiliki komunitas besar yang aktif. Di komunitas tersebut, Anda bisa menanyakan berbagai hal terkait framework ini.

Kekurangan Bootstrap

programmer sedang membuat website
Sumber: Freepik

Terlepas kelebihan yang ditawarkan, terdapat beberapa kekurangan bootstrap yang perlu Anda perhatikan.

Adapun kekurangannya adalah sebagai berikut:

1. Elemennya Sudah Banyak Digunakan

Kekurangan yang pertama adalah elemen dan gaya visualnya sudah banyak digunakan oleh developer lain.

Maka dari itu, Anda perlu memodifikasinya dan menyesuaikannya dengan kebutuhan projek yang Anda tangani.

2. Berpotensi Memperlambat Website

Bootstrap memang bisa digunakan untuk membuat website yang responsif. Namun, kerangka kerja ini juga berpotensi membuat website menjadi lebih lambat.

Pasalnya, pembaruan atau penambahan fungsi akan membuat ukuran file semakin membengkak. Nah, pembengkakan size file inilah yang akan memengaruhi loading speed dari website Anda.

Cara Menggunakan Bootstrap

Saat menggunakan kerangka kerja ini, Anda bisa membuat panel, tabel, hingga mengatur tampilan gambar yang ada dalam website.

Nah, jika Anda ingin mencoba menggunakannya, berikut beberapa cara yang bisa Anda ikuti:

  • Membuat panel. Untuk membuat panel, Anda bisa menggunakan kelas “panel”
  • Membuat tabel. Mirip dengan cara sebelumnya, untuk membuat tabel, Anda bisa menggunakan kelas “table”
  • Mengatur tampilan gambar. Untuk mengatur gambar, kelas yang bisa Anda gunakan, yaitu “.img-circle”, “.img-responsive”, dan lainnya
  • Membuat pesan peringatan. Class yang digunakan untuk membuat pesan peringatan, yaitu “alert”.
  • Membuat tombol. Pembuatan tombol bisa menggunakan kelas “btn”

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu bootstrap hingga cara yang bisa digunakan untuk menambahkan elemen di dalamnya.

Dapat disimpulkan, bootstrap adalah kerangka yang dapat digunakan untuk membuat dan mengembangkan website yang responsif dengan mudah, cepat, dan gratis.

Namun, untuk membuat website yang intuitif dan interaktif menggunakan kerangka kerja ini, diperlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh semua orang.

Artikel cara mengadopsi sebagai contoh konten evergreen
Ilustrasi dua orang bertransaksi secara direct sales
Customer loyalty yang membuat pelanggan kembali bertransaksi
Kenaikan transaksi pada bisnis karena keberhasilan customer retention

Ikuti Update Informasi dari Sitespirit!

Cantumkan email Anda untuk mendapatkan informasi penawaran terbaik, update berita dan artikel, serta portofolio dari Sitespirit.