Pernahkah Anda menerapkan metode brand storytelling pada bisnis? Sudah menjadi hal umum bahwa bercerita tidak hanya untuk menulis atau membuat cerita. Bercerita dapat menjadi sebuah media dalam sektor apapun, termasuk bisnis.
Mungkin beberapa dari audiens merasa bahwa pemasaran konvensional terkesan membosankan, atau Anda sebagai pelaku bisnis juga merasakan hal yang serupa, sehingga butuh adanya aroma segar pada strategi pemasaran bisnis tersebut.
Storytelling dapat menjadi pilihan yang tepat untuk hal itu. Penasaran dan ingin berkenalan lebih jauh tentang brand storytelling? Mari simak bersama pembahasan pada artikel berikut ini!
Apa itu Brand Storytelling?
Pada dasarnya, brand storytelling mengacu pada sebuah metode pemasaran dengan merangkai narasi dengan pendekatan cerita menarik guna menghubungkan perusahaan dengan para audiens atau konsumen.
Narasi tersebut biasanya berfungsi sebagai sebuah jembatan yang menghubungkan misi brand dengan value para konsumen untuk mengembangkan atau membangun ikatan yang lebih kuat.
Dalam upaya mengaplikasikan metode ini, perusahaan dapat merangkai plot, alur, latar, bahkan karakter yang unik dan menarik untuk mengembangkan cerita.
Komponen penting seperti sejarah, profil produk, tujuan, serta layanan dari perusahaan dapat berguna dalam mengembangkan cerita yang kuat.
Anda juga bisa menambahkan motivasi dan tujuan mendirikan perusahaan tersebut dalam cerita. Inti dari upaya pengaplikasian brand storytelling adalah menghidupkan komponen-komponen tersbeut pada cerita.
Cara lain untuk membentuk sebuah cerita yang menarik adalah melibatkan para konsumen atau pelanggan sebagai karakter utama dalam cerita tersebut. Sebab, umpan balik dari konsumen berperan penting dalam pembentukan sebuah brand storytelling.
Pengalaman mereka dapat menciptakan sebuah kunci untuk mempererat hubungan ideal dengan mereka.
Hubungan itu tentunya dapat memberikan keuntungan pada brand Anda, seperti meningkatnya kesadaran merek dan juga membangun kepercayaan para pelanggan.
Walaupun berbentuk cerita, Anda juga harus melakukan optimasi pada cerita tersebut agar dapat menggambarkan sebuah peristiwa atau pengalaman dengan tepat.
Sebagai penulis cerita, Anda harus secara konsisten membuat kisah menarik guna menjaga loyalitas para pelanggan.
Pentingnya Brand Storytelling
Perlu Anda ingat bahwa brand storytelling bukan hanya membuat cerita tentang merek, melainkan membentuk suatu narasi yang dapat memadukan fakta serta emosi, tetapi tetap dalam konteks profesional dan tepat sasaran.
Selain untuk mengedukasi pelanggan dan memberikan alasan mengapa mereka harus memilih brand Anda, storytelling juga dapat membuat merek tersebut lebih dikenal oleh pelanggan.
Lantas, apa pentingnya metode pemasaran satu ini? Jawabannya sangatlah sederhana, yakni karena brand storytelling menawarkan kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan personalisasi merek mereka serta membentuk hubungan lebih erat dengan para pelanggan.
Melakukan pengembangan strategi terhadap metode ini dapat membantu audiens untuk mempelajari lebih dalam tentang merek, tujuan, serta produk maupun layanan yang ditawarkan oleh perusahaan Anda.
Selain itu, brand storytelling juga memiliki beberapa manfaat lain, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Dapat meningkatkan keterlibatan para audiens
- Membuat merek Anda lebih mudah diingat dan dikenal dengan baik
- Meningkatkan brand awareness
- Menjadi pembeda antara brand Anda dengan para kompetitor
- Dapat meningkatkan angka penjualan serta margin pendapatan
- Meningkatkan loyalitas pelanggan
- Membangun komunitas dengan skala yang lebih besar
Elemen-Elemen Brand Storytelling
Dalam membuat sebuah cerita, tentu saja Anda membutuhkan beberapa elemen penting agar menghasilkan suatu komposisi yang tepat. Komponen itu antara lain plot, alur, latar, konflik, klimaks, nilai dan lain sebagainya.
Artinya, jika Anda menghadirkan komponen-komponen tersebut dalam satu kesatuan cerita, maka akan sangat mudah bagi audiens untuk memahaminya.
Hal lain yang harus diingat adalah bahwa karakter utama dalam teknik pemasaran ini bukanlah Anda selaku pelaku bisnis, melainkan para pelanggan atau audiens.
Anda dapat menggambarkan para pelanggan sebagai seorang karakter utama protagonis dalam cerita tersebut.
Selain itu, Anda juga dapat menyertakan value dari brand tersebut. Value merupakan sebuah ciri khas tersendiri bagi masing-masing brand atau perusahaan. Oleh karena itu, Anda harus mendefinisikannya secara tepat.
Jangan hanya memilih value yang menurut Anda bagus saja, melainkan harus benar-benar mencerminkan nilai-nilai perusahaan.
Misalnya adalah dengan menyertakan kinerja serta attitude karyawan, pelayanan terbaik, kualitas produk, dan lain sebagainya.
Jika belum mendapatkan komponen-komponen tersebut secara utuh, maka Anda perlu melakukan riset internal terhadap perusahaan.
Kenali dan pahami apa apa saja yang ingin Anda ceritakan tentang brand tersebut kepada para target pelanggan atau audiens.
Selain itu, usahakan untuk tidak mengambil aspek-aspek yang tidak mencerminkan perusahaan Anda.
Buatlah sebuah cerita dari kesatuan beberapa komponen tersebut, maka hal itu dapat memperkenalkan brand Anda kepada audiens dengan sendirinya.
Macam-Macam Brand Storytelling
Setelah mengetahui pengertian, manfaat, dan juga elemen-elemennya, Anda juga perlu mengetahui macam-macam brand storytelling.
Sebab, tidak semua macam brand storytelling dapat menghasilkan hasil maksimal saat diaplikasikan pada strategi pemasaran bisnis Anda.
Beberapa macam-macam brand storytelling tersebut adalah sebagai berikut.
1. Cerita Berdasarkan Data
Saat menjadikan data sebagai basis dari teknik ini, Anda bisa memanfaatkan statistik, kumpulan data, maupun hasil analisis guna menarik perhatian para pelanggan serta membantu membangun kepercayaan terhadap brand.
Pengaplikasiannya dapat Anda lakukan dengan melibatkan data tersebut dalam cerita yang menunjukkan suatu value produk atau layanan merek Anda.
Penyajian data yag tepat pada cerita dapat membuat para pelanggan termotivasi untuk mengambil suatu tindakan seperti melakukan pembelian.
2. Cerita Berdasarkan Visual
Penceritaan menggunakan media visual seperti video, foto, animasi serta infografis dapat menjadi salah satu cara guna meningkatkan minat para pelanggan.
Ilustrasikan cerita merek Anda menggunakan media yang menarik untuk menyuguhkan pengalaman visual yang berbeda. Selain itu, Anda juga dapat mempengaruhi emosi mereka dengan permainan visual.
3. Cerita Berdasarkan Karakter
Penceritaan yang menyertakan karakter, baik nyata maupun fiksi, biasanya digunakan untuk mewakili perusahaan itu sendiri.
Dengan karakter atau maskot, biasanya suatu perusahaan berfokus pada penggunaan individu dalam sebuah kampanye iklan guna menciptakan konsistensi.
4. Cerita Musiman
Anda dapat memilih sebuah cerita musiman untuk dilibatkan pada teknik penceritaan merek. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengembangkan pola iklan yang sangat relevan.
Anda dapat membuat cerita musiman seputar acara sosial maupun agenda penting lainnya guna mempromosikan produk atau layanan yang ditawarkan.
5. Edukasi
Mayoritas orang tertarik dengan cerita yang mengandung edukasi atau wawasan baru. Cerita edukasi dapat memberikan nilai signifikan pada para pelanggan dengan memberikan wawasan tentang suatu hal baru.
Beberapa contohnya adalah seperti tutorial, kuis, ataupun cerita instruksional yang sering dipilih oleh perusahaan.
Keuntungan yang dapat Anda rasakan saat menerapkan cerita edukasi adalah meningkatnya jumlah pembelanjaan pelanggan serta dapat meningkatkan margin pendapatan.
Strategi Untuk Brand Storytelling
Setelah mempelajari beberapa poin penting tentang brand storytelling, kini saatnya Anda mengetahui strategi apa saja yang harus dirumuskan untuk membuat suatu cerita berkualitas dalam penceritaan merek.
Sebuah cerita tidak hanya dapat membangun dan menarik minat para audien kepada merek Anda, tetapi juga dapat berguna dalam menyebarkan informasi tentang perusahaan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun strategi guna menghasilkan cerita yang kuat untuk brand storytelling.
- Pastikan cerita yang Anda buat tetap sederhana, tetapi memiliki nilai khusus, sehingga lebih mudah dipahami oleh pelanggan
- Fokus pada alasan mengapa merek Anda ada bahkan sampai sekarang, serta tujuan utama dari berdirinya merek tersebut
- Gunakan cerita untuk menjalin hubungan berkualitas dengan para pelanggan
- Bangun personal brand Anda
- Usahakan untuk tetap aktif pada sosial media
- Tambahkan ciri khas yang membedakan merek Anda dengan para kompetitor
Seiring dengan berkembangnya pola pikir, para audiens kini cenderung memilih sesuatu yang dapat menarik minat dan memberikan manfaat bagi mereka.
Pengaplikasian suatu cerita merek terhadap strategi pemasaran dapat dilakukan jika Anda ingin memperoleh lebih banyak audiens.
Tentu saja, dalam membuat sebuah cerita, Anda tidak boleh asal membuatnya. Sesuaikan beberapa poin dengan aspek yang mungkin dapat mempengaruhi bisnis agar dapat menghasilkan sebuah cerita yang memiliki ciri khas serta keunikan khusus bagi pembacanya.
Nah, itulah beberapa informasi tentang brand storytelling. Teknik penceritaan merek dapat Anda gunakan untuk membuat konten menarik yang lebih relevan bagi pengguna.
Hal itu akan membuat Google menilai bahwa konten Anda berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Artinya, menggunakan teknik brand storytelling pada konten dapat meningkatkan SEO dari website perusahaan Anda.
Dengan itu, brand Anda akan lebih mudah ditemukan melalui halaman hasil pencarian Google karena menggunakan teknik optimasi SEO yang tepat.